Penelitian Terdahulu Road Map Penelitian

7 3. Manfaat Aplikatif - Bagi masyarakat sebagai tambahan pengetahuan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, lahan pertaniannya harus dipertahankan. - Bagi pemerintah untuk menyusun program dan kebijakan terkait dengan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang.

1.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai implementasi kebijakan alih fungsi lahan pernah dilakukan di Kabupaten Kendal pada tahun 2005 oleh Muhtar Rosyid Harjono, dengan judul “Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Kendal”. Menurut Harjono 2005, tidak efektifnya implementasi kebijakan pengendalian konversi lahan pertanian yang dilakukan oleh pemda Kabupaten Kendal disebabkan oleh faktor tidak lengkap dan tidak berfungsinya secara sempurna peraturan pengendalian alih fungsi lahan, serta ketidaktaatan terhadap peraturan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemberi izin. Tahun 2007, Muhammad Iqbal melakukan penelitian dengan judul “Fenomena dan Strategi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Konversi Lahan Sawah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi setempat telah membuat RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah tentang aturan pemanfaatan ruang wilayah, termasuk di dalamnya antisipasi terhadap konversi lahan sawah, namun implementasinya masih lemah. Penelitian dengan judul “Optimasi Penggunaan Lahan Untuk Perlindungan Lahan Pertanian dan Ruang Terbuka Hijau Studi Kasus Kawasan Perkotaan Purwokerto”, dilakukan oleh Yatin Ciptaningrum pada tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan lahan yang optimal dan pola pertanaman yang optimal di kawasan perkotaan Purwokerto dapat mencukupi sebagian besar kebutuhan bahan makanan. 8 Upaya untuk menginvetarisasi luas lahan sawah yang dijadikan dasar kajian lahan pertanian pangan berkelanjutan telah dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Magelang. Penelitian serupa mengenai identifikasi kawasan pertanian berkelanjutan pernah dilakukan oleh Anna Buana Syamson pada rahun 2011 dengan judul “Identifikasi Potensi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan KP2B untuk Menyusun RTRW Kabupaten Barru Sulawesi Selatan”. Lebih lengkap mengenai penelitian terdahulu dapat dilihat dalam lampiran. 9

1.6. Road Map Penelitian

Gambar 1. Road Map Penelitian IImplementasi Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Harjono 2005 Tidak efektifnya implementasi kebijakan pengendalian konversi lahan pertanian disebabkan oleh tidak lengkap dan tidak berfungsinya secara sempurna peraturan pengendalain lahan dan ketidaktaatan terhadap peraturan Syamson 2011 Terdapat lahan seluas 45.807 ha di Kabupaten Barru yang sesuai untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi hanya sekitar 62,5 diantaranya yang dapat diusulkan sebagai lahan aktual dan lahan potensial untuk KP2B. Ciptaningrum 2009 Pola penggunaan lahan yang optimal dan pola pertanaman yang optimal dapat mencukupi sebagian besar kebutuhan bahan makanan. 2012 Mengevaluasi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang Iqbal 2007 Pemerintah Provinsi Bali dan NTB telah membuat RTRW tentang aturan pemanfaatan ruang wilayah, termasuk di dalamnya antisipasi terhadap konversi lahan sawah, namun implementasinya masih lemah Perlindungan Lahan Pertanian 10

1.7. Kerangka Pemikiran Penelitian