Asas Black Perubahan Wujud

164 Fisika SMAMA Kelas X T k h o o Diketahui : a. m bjn = 0,5 kg b. m air = 0,5 kg c. T air = 100° C d. T bjn = 25° C e. c air = 4.200 Jkg °C f. c bjn = 900 Jkg °C Ditanyakan : T termal = ...? Jawab : Q dilepas = Q diterima m × c air × T air = m × c bjn × T bjn 0,5 × 4.200 × 100 – T termal = 0,5 × 900 × T termal – 25 210.000 – 2.100 T termal = 450 T termal – 11.250 2.550 T termal = 222.250 T termal = 222.250 2550 = 87,156° C Jadi, suhu kesetimbangannya adalah 87,156° C. Joseph Black 1728 - 1799 Joseph Black adalah seorang ilmuwan dari Skotlandia. Dia menyatakan bahwa es dapat mencair tanpa berubah suhunya. Hal ini berarti bahwa es dapat menyerap panas dan menggunakan energi panas tersebut untuk mengubah bentuknya menjadi cair. Ia juga menemukan bahwa kejadian yang sama akan terjadi saat air berubah menjadi uap air. Energi yang diserap oleh suatu bahan untuk berubah dari padat menjadi cair disebut kalor laten peleburan, sedangkan saat benda cair berubah menjadi gas disebut kalor laten penguapan. Black juga menyatakan bahwa sejumlah substansi yang berbeda akan mem- butuhkan sejumlah energi panas yang berbeda pula untuk menentu- kan suhunya dengan kenaikan yang sama. Dikutip seperlunya dari 100 Ilmuwan, John Hudson Tiner, 2005 Sumber: Jendela Iptek, Energi 165 Kalor dan Suhu

E. Perpindahan Kalor

Anda telah mempelajari bahwa kalor merupakan energi yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada waktu memasak air, kalor berpindah dari api ke panci lalu ke air. Pada waktu menyetrika, kalor berpindah dari setrika ke pakaian. Demikian juga pada waktu berjemur, badan Anda terasa hangat karena kalor berpindah dari matahari ke badan Anda. Ada tiga cara kalor berpindah dari satu benda ke benda yang lain, yaitu konduksi, kenveksi, dan radiasi.

1. Konduksi

Kalor dapat Anda rasakan da- lam kehidupan sehari-hari. Coba pegang leher Anda Terasa hangat, bukan? Hal ini menunjukkan ada kalor yang mengalir ke tangan An- da. Demikian jika sepotong sendok makan yang Anda bakar pada api lilin, lama kelamaan tangan Anda merasakan hangat dan akhirnya panas. Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-parti- kelnya disebut konduksi. Perpindahan kalor dengan cara konduksi disebabkan karena partikel- partikel penyusun ujung zat yang bersentuhan dengan sumber kalor bergetar. Makin besar getarannya, maka energi kinetiknya juga makin besar. Energi kinetik yang besar menyebabkan partikel tersebut menyentuh partikel di dekatnya, demikian seterusnya sampai akhirnya Anda merasakan panas. Besarnya aliran kalor secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut. Q = u u 1 2 k t A T T d atau u 1 2 k A T T Q t d Gambar 6.4 Ujung besi yang dipanaskan menyebabkan ujung yang lain ikut panas Enegi panas menyebabkan partikel bergetar Ujung yang ikut panas Partikel ikut bergetar Partikel yang bergetar menabrak partikel lain A B a Menyetrika b Berjemur di pantai Gambar 6.3 Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari Sumber: Foto Haryana Sumber: CD Clipart 166 Fisika SMAMA Kelas X Jika Q t merupakan kelajuan hantaran kalor banyaknya kalor yang mengalir per satuan waktu dan 2 1 – T T T , maka persamaan di atas menjadi seperti berikut. H = k × A × T d Keterangan: Q : banyak kalor yang mengalir J A : luas permukaan m 2 t : perbedaan suhu dua permukaan K d : tebal lapisan m k : konduktivitas termal daya hantar panas Jms K t : lamanya kalor mengalir s H : kelajuan hantaran kalor Js Diketahui suhu permukaan bagian dalam dan luar sebuah kaca jen- dela yang memiliki Panjang 2 m dan lebar 1,5 m berturut turut 27° C dan 26° C. Jika tebal kaca tersebut 3,2 mm dan konduktivitas termal kaca sebesar 0,8 Wm °C, maka tentukan laju aliran kalor yang lewat jendela tersebut Diketahui : a. d = 3,2 mm = 3,2 × 10 -3 m 2 b. A = 2 ×1,5 = 3 m 2 c. t = 27 – 26 = 1° C d. k = 0,8 Wm °C Ditanyakan : H = ...? Jawab : H = k × A × T d = 0,8 × 3 × -3 1 3,2 × 10 = 750 Js Setiap zat memiliki konduktivitas termal yang berbeda-beda. Konduk- tivitas termal beberapa zat ditunjukkan pada tabel berikut. Contoh 6.8