nilai perubahan dimensi yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok gips yang direndam dengan slurry water dan sodium hypochlorite.
15
Abass dkk 2011 melakukan penelitian mengenai perubahan dimensi gips tipe III yang dikeringkan
dengan beberapa jenis metode pengeringan yang berbeda. Hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa gips tipe III yang direndam selama 5 atau 10 menit dengan
aquadestilata yang dikeringkan menggunakan microwave, memiliki nilai perubahan dimensi yang paling signifikan p0.01, dibandingkan dengan kelompok lain yaitu
gips tipe III yang direndam dengan larutan NaCl 40 yang dikeringkan menggunakan microwave dan gips tipe III yang dikeringkan dengan udara tidak
menggunakan microwave.
29
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kumar RN 2012, kelompok gips yang direndam dengan slurry water memiliki nilai perubahan
dimensi yang paling kecil dibandingkan dengan kelompok lain, yaitu gips yang direndam dengan 0.525 sodium hypochlorite dan 2 glutaraldehyde.
14
5.2.3 Pengaruh Pemakaian Slurry Water dan Air Bersih terhadap
Kekuatan Kompresi Gips Tipe III
Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada tabel 3 terlihat bahwa kelompok C memiliki rerata kekuatan kompresi yang terbesar 28.65±2.12 dibandingkan dengan
kelompok A 23.08±1.61 dan kelompok B 25.25±2.22. Dari hasil penelitian pada tabel 5 terlihat bahwa ada pengaruh pemakaian slurry water dan air bersih terhadap
kekuatan kompresi gips tipe III karena diperoleh signifikansi p=0.000 p0.05. Pada tabel 6 hasil uji LSD menunjukkan adanya perlakuan yang bermakna antara
kelompok A dengan B p=0.023 p0.05, kelompok A dengan kelompok C p=0.000 p0.05, serta kelompok B dengan kelompok C p=0.001 p0.05. Adanya perlakuan
bermakna disebabkan karena pemakaian air yang memiliki kandungan mineral, seperti kalsium sulfat dan kalsium karbonat, dapat menyebabkan penurunan kekuatan
kompresi. Pada penelitian ini menunjukkan kekuatan kompresi kelompok C lebih besar
dibandingkan dengan kelompok A dan B, berarti dengan pemakaian air yang memiliki kandungan mineral dapat menurunkan kekuatan kompresi. Hal ini mungkin
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan aquadestilata yang tidak memiliki berbagai kandungan mineral sehingga memberikan bentuk kristal yang teratur, relatif tidak berporus, dan lebih
padat.
17
Mineral yang terkandung di dalam air dapat mengurangi kohesi interkristalin sehingga menyebabkan berkurangnya kekuatan kompresi, selain itu, kekuatan
kompresi dengan pemakaian slurry water memiliki kekuatan kompresi lebih rendah dibandingkan dengan pemakaian air bersih, hal ini mungkin disebabkan partikel
kalsium sulfat pada slurry water menyebabkan perubahan bentuk kristal yang tidak teratur pada gips sehingga berpengaruh pada kemampuan kristal gips untuk
berkembang dan menyebabkan timbulnya porus yang berakibat rapuhnya produk gips dan berkurangnya kekuatan kompresi pada kelompok A dibandingkan dengan
kelompok B.
17,28
Vyas R dkk 2008 menyatakan, umumnya, kelompok gips yang ditambahkan bahan aditif yang mengandung sulfat memiliki resistensi yang lebih rendah terhadap
kekuatan tekan yang diberikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak ditambahkan dengan bahan aditif.
28
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penambahan bahan aditif pada gips dapat menyebabkan meningkatnya
konsentrasi aditif pada adonan gips sehingga jumlah kristal gips yang terbentuk akan berkurang dari volume keseluruhan dan menyebabkan berkurangnya interaksi antar
kristal sehingga menghasilkan produk gips dengan kekuatan kompresi yang rendah; bahan aditif berfungsi untuk meningkatkan laju reaksi, oleh karena itu, terdapat
kemungkinan bahwa reaksi yang terjadi begitu cepat sehingga beberapa kristal hemihidrat tidak seluruhnya terbentuk menjadi dihidrat dan menyebabkan
peningkatan kristal hemihidrat yang tidak berubah bentuk menjadi dihidrat sehingga menghasilkan produk gips yang lemah.
28
5.2.4 Pengaruh Pemakaian Slurry Water dan Air Bersih terhadap