BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Metodologi Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh terhadap
kekuatan kompresi dan perubahan dimensi gips tipe III yang timbul akibat adanya pemakaian slurry water dan air bersih. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
menyelidiki adanya pengaruh pemakaian slurry water dan air bersih pada gips tipe III terhadap kekuatan kompresi dan perubahan dimensi dengan cara memberikan
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil dari kelompok yang diberi perlakuan tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol.
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Kekuatan kompresi Gips Tipe III dengan Pemakaian Slurry Water
dan Air Bersih
Pada penelitian ini diperoleh rerata±SD pada kelompok gips tipe III dengan pemakaian slurry water adalah 23.08±1.61 MPa, kelompok gips tipe III dengan
pemakaian air bersih adalah 25.25±2.22 MPa, dan kelompok gips tipe III dengan pemakaian aquadestilata adalah 28.65±2.12 MPa. Hal ini menunjukkan kekuatan
kompresi gips tipe III dengan pemakaian aquadestilata lebih besar dibandingkan dengan gips tipe III dengan pemakaian air bersih dan slurry water, berarti kekuatan
kompresi terbesar terdapat pada kelompok C. Hasil penelitian pada kelompok air bersih dan aquadestilata sama dengan hasil yang diperoleh pada penelitian yang
dilakukan oleh Muusa L dkk 2010 yaitu kekuatan kompresi gips tipe III dengan
pemakaian air bersih 26.3 MPa lebih kecil dibandingkan pemakaian aquadestilata 31.7 MPa.
17
Universitas Sumatera Utara
Grafik 1. Rata-rata kekuatan kompresi gips dengan pemakaian slurry water, air bersih, dan aquadestilata
Penelitian yang dilakukan oleh Abdelaziz KM dkk 2002 menunjukkan bahwa kelompok gips yang ditambahkan dengan bahan aditif memiliki kekuatan
kompresi yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa penambahan bahan aditif. Menurut Abdelaziz KM, terjadi peningkatan ukuran
kristal dihidrat dan porositas pada kelompok gips yang ditambahkan dengan bahan aditif berdasarkan hasil penglihatan dari SEM photomicrographs.
27
Hasil penelitian Hasan RH, dkk 2005, menunjukkan bahwa kekuatan kompresi maksimum gips
diperoleh setelah pengeringan udara selama 24 jam dan pengeringan gips dengan metode pengeringan udara secara signifikan memiliki kekuatan kompresi lebih besar
dibandingkan dengan metode pengeringan dengan microwave dan metode pengeringan dengan oven.
7
Penelitian yang dilakukan Abdullah MA dkk 2006, menunjukkan gips yang direndam sebanyak 7 kali dengan slurry water dan 0.525
sodium hypochlorite, memiliki hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu gips yang direndam dengan slurry water.
15
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vyas R dkk 2008 menunjukkan bahwa, umumnya, kelompok gips
yang ditambahkan bahan aditif yang mengandung sulfat memiliki resistensi yang lebih rendah terhadap kekuatan tekan yang diberikan dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang tidak ditambahkan dengan bahan aditif.
28
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Perubahan Dimensi Gips Tipe III dengan Pemakaian Slurry Water