Kekuatan Kompresi Perubahan Dimensi

2.3 Kekuatan Kompresi

Kekuatan gips umumnya dinyatakan dalam istilah kekuatan kompresi yang diukur dengan cara menekan sampel dengan alat uji tekan hingga pecah. Terdapat dua macam kekuatan gips berdasarkan teori pengerasan, yaitu kekuatan basah dan kekuatan kering. 6 Kekuatan basah merupakan kekuatan yang diperoleh bila masih terdapat kelebihan air selama proses pengerasan gips. Kekuatan kering merupakan kekuatan yang diperoleh setelah gips dikeringkan selama 24 jam. Hasan RH dan Mohammad KA 2005 menyatakan bahwa proses pengeringan untuk mencapai kekuatan kering yaitu selama tujuh hari, namun tidak ada perbedaan kekuatan kompresi setelah pengeringan selama 24 jam dan tujuh hari. 7 Pengujian sampel menggunakan alat uji tekan. Pengujian dilakukan dengan menekan sampel hingga pecah, kemudian besar beban dicatat dari alat uji tekan dalam satuan kilogram force kgf. Hasil pengujian kekuatan dihitung dan dicatat dalam satuan Mega Pascal Mpa.

2.4 Perubahan Dimensi

Dimensi adalah parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek, yaitu ukuran seperti panjang, lebar, dan tinggi, serta bentuk. Perubahan dimensi dapat diukur secara volumetrik dan linear yang biasanya dinyatakan dalam persentase panjang atau volume akhir dibandingkan dengan panjang atau volume-volume dari suatu objek. Perubahan dimensi linear lebih mudah dan sederhana untuk diukur dibandingkan dengan perubahan dimensi volumetrik. 3 Perubahan dimensi gips merupakan perubahan ukuran pada gips selama proses pengerasan. 3 Kristal gips yang terbentuk selama proses pengerasan yaitu berbentuk sperulitik, kristal ini saling menimpa satu sama lain dan mencoba untuk mendorong kristal yang lain agar terpisah sehingga terjadi ekspansi selama proses pengerasan sehingga menyebabkan perubahan dimensi pada gips. 10 Pengukuran perubahan dimensi menggunakan traveling microscope. Setiap sampel dilakukan tiga pengukuran, yaitu pengukuran panjang garis cd- c’d’ pada garis Universitas Sumatera Utara A, pengukuran panjang garis cd- c’d’ pada garis B, dan pengukuran panjang garis cd- c’d’ pada garis C. Hasil pengukuran dijumlahkan kemudian didapatkan rata-ratanya. Hasil rata-rata dari setiap sampel dimasukkan ke dalam rumus, yaitu: 3 l 1 – l x 100 = l dimana: l 1 = rata-rata panjang garis pada setiap sampel mm l = panjang garis pada stainless steel die mm

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Kompresi dan Perubahan