Tanggap Darurat Evakuasi Korban Banjir Bandang Wasior KM. Nggapulu Pemberian sumbangan Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha

046 047 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Seperti diketahui sebelumnya, KM. Labobar diberangkatkan dari Jakarta pada 27 Oktober 2010. Sebelum ke Mentawai, KM. Labobar menuju Padang untuk mengambil bantuan dari Gubernur Sumatera Barat. Bantuan dan para relawan ini tiba di Mentawai hari Jumat, 29 Oktober 2010. Kapal ini sengaja disiagakan sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan RI. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian PT. PELNI terhadap para korban bencana Mentawai. Perlu diketahui, PELNI memiliki program aksi tanggap darurat atau Management Respon Team MRT yang dipersiapkan saat terjadi bencana atau konflik di berbagai wilayah Indonesia. MRT PT. PELNI yang pernah dilakukan antara lain MRT untuk korban Wasior, gempa Padang, konlik Ambon dan Poso, disintegrasi Timor Timur. Program ini diharapkan bisa membantu masyarakat Indonesia yang sedang tertimpa musibah. PELNI memiliki program aksi tanggap darurat atau Management Respon Team MRT yang dipersiapkan saat terjadi bencana atau konflik di berbagai wilayah Indonesia. PELNI has immediate response program or Management Response Team MRT which are organized to provide assistance during the emergency period such as when tragedy or conflict occurred in various parts of Indonesia.

B. Tanggap Darurat Evakuasi Korban Banjir Bandang Wasior KM. Nggapulu

PT. Pelayaran Nasional Indonesia PELNI mengangkut bantuan sembilan bahan pokok untuk para korban bencana Wasior. Bantuan tersebut merupakan bagian dari kepedulian PELNI yang bekerjasama dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Alfamart. Bantuan ini akan diangkut dengan KM. Dorolonda yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya 1910 menuju Manokwari, Papua Barat. Pengangkutan bantuan ini merupakan bagian dari Management Respon Team MRT PELNI dalam tanggap darurat bencana Wasior. Bantuan ini didistribusikan ke Manokwari, Papua Barat karena banyaknya pengungsi di wilayah tersebut. Selain mengangkut bantuan, Kapal PELNI juga mengevakuasi korban bencana Wasior. Di samping mengangkut bantuan ini, PELNI juga telah melakukan Tanggap Darurat dengan mengerahkan 4 kapal untuk evakuasi penumpang. Adapun MRT yang telah dan akan segera dilakukan PT. PELNI antara lain, pengerahan 4 kapal untuk evakuasi pengungsi, pemberlakuan tiket bebas untuk pengungsi dari Wasior, dan Posko di kantor Sub Cabang PT. PELNI Wasior.

C. Pemberian sumbangan Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha

Sumbangan ini merupakan partisipasi PT. PELNI terhadap program Surya Baskara Jaya SBJ yang digelar oleh TNI AL dalam membantu masyarakat Ambon dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Sail Banda 2010. Sumbangan Rp100 juta ini ditujukan untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha yang berada di jantung Kota Ambon. MV. Labobar departed from Jakata in October 27, 2010. Before heading to Mentawai, MV. Labobar stopped at Padang to collect West Sumatra Governor’s aid. The aids and volunteer workers arrived at Mentawai on Friday, October 29, 2010. This ship was purposely put on alert in line with the instruction from the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. The action taken showed PT. PELNI involvement towards the victims of the Mentawai tsunami natural disaster. It should be noted that PELNI has immediate response program or Management Response Team MRT which are organized to provide assistance during the emergency period such as when tragedy or conflict occurred in various parts of Indonesia. PT. PELNI MRT had carried out its duty to assist victims of Wasior, Padang earthquake, conflict in Ambon and Poso, disintegration of East Timor. Hopefully this program is useful in assisting the Indonesian people disaster victims.

B. Immediate Response for the Evacuation of Victims of Wasior Tremendous Flood by MV. Nggapulu