Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
III-1 BAB III
RANCANGAN KE RANGKA E KONOMI DAE RAH DAN KE BIJAKAN KE UANGAN DAE RAH
3.1. Arah Kebijakan E konomi Daerah
3.1.1. Kondisi E konomi Makro Provinsi Jawa Barat
Kondisi ekonomi makro Provinsi Jawa Barat difokuskan pada variabel utama ekonomi
makro, yakni pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta kaitannya dengan variabel sosial ekonomi. Stabilitas makro ekonomi Jawa Barat tahun 2013 dapat terjaga, sekalipun pertumbuhan ekonomi
melambat, namun masih dalam angka yang cukup memuaskan di tengah-tengah nilai kurs yang melemah. Perekonomian Jawa Barat pada tahun 2013 yang ditunjukkan dengan nilai Produk Domestik
Regional Bruto PDRB tumbuh sebesar 6,06 persen dibanding tahun 2012, dimana hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang
mengalami penurunan sebesar 0,66 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 9,66 persen.
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Gambar 3.1. E konomi Jawa Barat Tahun 2011-2013
Kondisi perekonomian Jawa Barat jika dibandingkan dengan Indonesia secara umum lebih besar. Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2011 mengalami penurunan, akan
tetapi tidak separah pertumbuhan ekonomi Indonesia. hal ini terjadi pada tahun 2013 kondisi perekonomian Indonesia mengalami penurunan secara signifikan jika dibanding dengan tahun-tahun
sebelumnya. Seperti ditunjukan pada grafik 3.2.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
III-2
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Mei 2014.
Gambar 3.2 Laju Pertumbuhan E konomi Jawa Barat dan Indonesia
Tahun 2010-2013 persen
Pada tahun 2013, kinerja perekonomian dalam kondisi yang bagus, salah satu pendukungnya adalah tingginya pertumbuhan PMA dan komponen ekspor menunjukkan kinerja yang cukup kuat
seiring dengan kondisi eksternal yang cenderung membaik serta meningkatnya perdagangan antar daerah. Dari sisi penawaran, melambatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat disumbang oleh turunnya
kinerja sektor utama yaitu industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran PHR serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Di sisi lain, sektor pertanian dan jasa-jasa tumbuh meningkat dan
menahan laju perlambatan yang lebih dalam.
Nilai PDRB Jawa Barat atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp. 1.070,18 triliun, naik Rp. 120,42 triliun dibandingkan tahun 2012 Rp. 949,76 triliun. Bila dilihat berdasarkan
harga konstan 2000, PDRB tahun 2013 naik sebesar Rp. 22,09 triliun, yaitu dari Rp. 364,75 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 386,84 triliun pada tahun 2013. Sektor Industri Pengolahan memberikan
kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan PDRB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,18 persen. Selanjutnya diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta Sektor Pengangkutan
dan Komunikasi yang memberikan sumber pertumbuhan masing-masing 1,76 persen dan 0,52 persen, kondisi di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
III-3
Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Jawa Barat Tahun 2012 - Triwulan III 2013
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
PDRB Jawa Barat pada triwulan IV-2013 dibandingkan dengan triwulan III-2013 q-to-q turun sebesar 0,53 persen, tapi bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 y-on-y tumbuh sebesar 6,30
persen. Struktur PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama yaitu
Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pertanian mempunyai peranan sebesar 70,95 persen pada tahun 2013. Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi
sebesar 34,56 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Sektor Pertanian memberikan kontribusi masing-masing sebesar 24,44 persen dan 11,95 persen.
Tabel 3.2. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011– 2013 persen
Lapangan Usaha 2011
2012 2013
1 2
3 4
1. Pertanian 12,13
11,69 11,95
2. Pertambangan dan Penggalian 2,01
1,85 1,74
3. Industri Pengolahan 37,11
35,69 34,56
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,54
2,54 2,73
5. Konstruksi 4,06
4,39 4,40
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 22,57
23,88 24,44
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,69
7,77 8,20
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2,84
2,94 3,01
9. Jasa-Jasa 9,04
9,23 8,98
Produk Domestik Regional Bruto PDRB 100,00
100,0 100,0
PDRB Tanpa Migas 95,72
95,95 96,20
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
2011 2012
2013 2011
2012 2013
persen persen
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1. Pertanian 104,56
111,05 127,88
42,1 41,8
43,29 3,57
0,41 2. Pertambangan dan Penggalian
17,36 17,59
18,61 7,08
6,58 6,53
-0,66 -0,01
3. Industri Pengolahan 319,98
338,97 369,83
144,01 149,68
157,64 5,32
2,18 4. Listr ik, Gas dan Air Bersih
21,94 24,17
29,19 7,43
8,11 8,69
7,05 0,16
5. Konstr uksi 35,03
41,72 47,13
13,48 15,32
16,6 8,37
0,35 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
194,62 226,85
261,54 75,85
84,76 91,18
7,57 1,76
7. Pengangkutan dan Komunikasi 66,34
73,8 87,72
17,65 19,76
21,67 9,66
0,52 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
24,48 27,91
32,21 11,99
13,21 14,31
8,35 0,3
9. Jasa-Jasa 77,92
87,7 96,06
23,61 25,53
26,92 5,44
0,38
Produk Domestik Regional Br uto PDRB 862,23
949,76 1.070,18
343,19 364,75
386,84 6,06
6,06 PDRB Tanpa Migas
825,31 911,34
1.029,50 334,54
356,65 378,84
6,22 6,22
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku triliun
rupiah Atas Dasar Harga Konstan 2000
triliun rupiah Laju
Pertumbuhan 2013
Sumber Pertumbuhan
2013
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
III-4
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Gambar 3.3. Struktur PDRB Jawa Barat Tahun 2013
Menurut Lapangan Usaha
Menurut sisi penggunaan, melambatnya perekonomian tidak terlepas dari pertumbuhan konsumsi dan investasi yang tidak sekuat tahun sebelumnya, sebagaimana bisa dilihat pada Tabel 3.3.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir. Meskipun demikian, pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB memberikan andil terbesar
terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dari sisi penggunaan, sebagaimana bisa dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Laju Pertumbuhan Komponen PDRB Sisi Penggunaan
Komponen Laju Pertumbuhan
2011 2012
2013
1. Konsumsi
Rumah Tangga
5,79 4,49
4,02 2. Konsumsi Pemerintah
6,48 0,01
5,51 3. PMTB
9,77 8,72
6,6 4. a. Perubahan Inventori
17,1 24,54 0,61
b. Diskrepansi Statistik -16,66 17,05 -
5. E kspor 7,28
5,52 10,06
6. Dikurangi: Impor 11,65
3,42 12,65
PDRB 6,48
6,21 6,06
Sumber: BPS Jabar
Sementara ekspor dan impor mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi, dan untuk tahun 2013 tumbuh dua digit. Impor mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni 12,65 melebihi
pertumbuhan ekspor sebesar 10,06, sehingga nilai net ekspor lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagaimana bisa dilihat pada Tabel 3.4.
11.95 34.56