Penduduk miskin adalah penduduk Garis Kemiskinan Makanan GKM

SOCIAL AND WELFARE 118 Jakarta In Figures 2013 persentase penduduk miskin setiap tahun. Hal ini bisa terwujud karena sejak 2003 BPS mengumpulkan data susenas panel Modul Konsumsi setiap bulan Februari atau Maret. mulai bulan Maret 2007 jumlah sampel yang di gunakan di perbesar dari 10.000 rumah tangga menjadi 68.800 rumah tangga. poverty every year. This can happen because since 2003 BPS collects panel SUSENAS data of Consumption Module each February or March. Starting in March 2007 the number of samples used was enlarged from 10,000 households into 68,800 households. 25. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan GK, yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan GKM dan garis kemiskinan non makanan GKNM. Penghitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan. 25. To measure poverty, BPS uses the concept of ability to meet the basic needs basic needs approach. With this approach, poverty is viewed as the inability from the economy side to meet the basic needs of food and non-food which is measured from expenditure side. The method used is to calculate the poverty line GK, which consists from two components namely Food Poverty Line GKM and Non-food Poverty Line GKNM. The calculation of the poverty line is done separately for urban and rural.

26. Penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. 26. Poor people are residents who have an average expenditure per capita per month below the Poverty Line.

27. Garis Kemiskinan Makanan GKM

merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 k kalori per kapita per hari. Garis Kemiskinanan Non Makanan GKNM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya. 27. The Foods Poverty Line GKM is the value of minimum food expenditure requirements comparable to 2100 k calories per capita per day. Non- Foods Poverty Line GKNM is the expenditure for the minimum requirements for housing, clothing, education, health and other basic needs. ht tp: jakar ta.bps .go.id SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Jakarta Dalam Angka 2013 119 28. Sejak Desember 1998 digunakan standar kemiskinan baru yang merupakan penyempurnaan standar lama. Penyempurnaan standar ini meliputi perluasan cakupan komoditi yang diperhitungkan dalam kebutuhan dasar. Disamping itu penyempurnaan juga dilakukan dengan mempertimbangkan keterbandingan antar daerah Provinsi serta perkotaan- pedesaan dan antar waktu yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat harga antar daerah yaitu dengan cara melakukan standarisasi harga terhadap harga di DKI Jakarta. Penyempurnaan standar kemiskinan ini diharapkan dapat mengukur tingkat kemiskinan secara lebih realistis. 28. Since December 1998, the new poverty standard has been used as enhancements to the old standard. Improvement of this standard includes the expansion of coverage of commodities that counted in the basic needs. In addition, improvements are also made by considering the comparability between regions provincial and urban-rural and between the times caused by the differences of price levels across regions by conducting standardization of the price to the price in DKI Jakarta. Improvement this poverty standard is expected to be able to measure the levels of poverty in more realistic. 29. Ukuran kemiskinan a. Head Count Index adalah persentase penduduk miskin yang berada dibawah garis kemiskinan GK b. Index kedalaman kemiskinan Poverty gap Index-P1 merupakan ukuran rata rata kesenjangan pengeluaran masing masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indexs, semakin jauh rata rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. c. Indexs keparahan kemiskinan Poverty Gap Index-p2 membe- rikan gambaran mengenai pen- yebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semangkin tinggi nilai indexs, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. 29. Poverty Measures a. Head Count Index is the percentage of poor people below the poverty line GK. b. Poverty Depth Index Poverty Gap Index-P1 is the average size of each expenditure gap of the poor to the poverty line. The higher the value index, the farther the average expenditure of the population from the poverty line. c. Poverty Severity Index Poverty Gap Index-p2 provides a description of the spread of expenditure among the poor. The higher the index value, the higher the expenditure inequality among the poor. ht tp: jakar ta.bps .go.id SOCIAL AND WELFARE 120 Jakarta In Figures 2013 ht tp: jakar ta.bps .go.id SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Jakarta Dalam Angka 2013 121 Gambar Jumlah Murid Menurut Jenis Sekolah, 20112012 dan 20122013 : 4.1. Figure Number of Pupils by Kind of School, 20112012 dan 20122013 000 Orang Person ht tp: jakar ta.bps .go.id SOCIAL AND WELFARE 122 Jakarta In Figures 2013 ht tp: jakar ta.bps .go.id SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Jakarta Dalam Angka 2013 123 Gambar Banyaknya Peristiwa Kebakaran, 2010 - 2012 : 4.2. Figure Number of Outbreak of Fires, 2010 - 2012 ht tp: jakar ta.bps .go.id SOCIAL AND WELFARE 124 Jakarta In Figures 2013 ht tp: jakar ta.bps .go.id SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Jakarta Dalam Angka 2013 125 4. SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOCIAL AND WELFARE 4.1. Pendidikan