3.9.2.4. Uji Heteroskedasitisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Salah satu asumsi yang pentintg
dari model regresi linear klasik adalah varian residual bersifat homoskedastik atau bersifat konstan. Asumsi ini tidak selalu
realistis. Apabila terjadi penggolangan asumsi klasik, maka varian residual tidak lagi bersifat konstan dan apabila model mengandung
heteroskedastistas diestimasi dengan OLS, varian estimator tidak lagi minimum, kendatipun estimator itu sendiri tidak bias. Pengujian
terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat
Ui2 dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Pedoman dalam penggunaan model white test adalah
jika nilai Chi-Square hitung n. R2 lebih besar dari nilai X2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu α maka ada
heteroskedasitisitas dan sebaliknya jika Chi-Square hitung lebih kecil dari nilai X2 menunjukan tidak adanya heterokedasitisitas.
3.9.3. Uji Hipotesis
Untuk menguji bisa atau tidak model regresi tersebut di gunakan dan untuk menguji kebenaran atas hipotesis yang dilakukan, maka diperlukan
pengujian statistik, antara lain.
Universitas Sumatera Utara
3.9.3.1. Koefisien Determasi R-Square
Nilai R2 menunjukan besarnya variabel-variabel independent dalam mempengaruhi variabel dependent. Nilai R2
berkisar antara 0 dan 1 0 ≤ R2 ≤ 1 . Semakin besar nila R2, maka
semakin besar variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independent. Sebaliknya, makin kecil
nilai R2, maka semakin kecil variasi variabel dependent yang dapat di jelaskan oleh variasi variabel independen.
Sifat dari koefisien determinasi adalah : o R2 merupakan besaran yang non negatif.
o Batasnya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1 . Gujarati Apabila R2 bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara
variabel-variabel independent dengan variabel dependent. Semakin besar nilai R2 maka semakin tepat garis regresi dalam
menggambarkan nilai-nilai observasi.
3.9.3.2. Uji T
Uji t adalah uji yang biasanya digunakan oleh para ahli ekonometrika untuk menguji hipotesis tentang koefisien-koefisien
slope regresi secara individual. Uji t mudah digunakan karena menjelaskan perbedaan-perbedaan unit-unit pengukuran variabel-
variabel dan deviasi standar dari koefisien-koefisien yang diestimasi menyangkut bentuk distribusi b maupun lokasi nilai
kritis. Uji t adalah uji yang tepat untuk digunakan apabila nilai-
Universitas Sumatera Utara
nilai residunya terdistribusi secara normal dan apabila varian dari distribusi itu harus diestimasi.
Hal ini dilakukan dengan cara pengujian variabel-variabel independent secara parsial individu, digunakan untuk mengetahui
signifikasi dan pengaruh variabel independent secara individu terhadap variasi terhadap variabel independent lainnya.
Disini peneliti menggunakan uji t melalui probabilitas, penjelasannya sebagai berikut:
t-hitung = βi
SE βi
dimana: bi = nilai koefisien regresi
SE = nilai standar error dari bi
Ho diterima Ho ditolak
t –kritis t –hitung
Gambar 3.1 Daerah Kritis Pengujian t-test Satu Sisi Positif
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan tingkat keyakinan level of signifikan atau α tertentu, Df = n-k df=degree of freedom.
Apabila nilai t hitung t tabel, maka Ho ditolak, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan,
seperti pada gambar 3.1 Sarwoko 2005. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho : Bi 0 ; berarti variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent.
HI : Bi 0 ; berarti variabel independent mempengaruhi variabel dependent.
- Apabila probabilitas dari 0.05, maka dapat dikatakan signifikan.
3.9.3.3. Uji F
Uji f adalah suatu cara menguji hipotesis nol yang melibatkan lebih dari satu koefisien, cara kerjanya adalah dengan
menentukan apakah kecocokan the overfall fit dari sebuah persamaan regresi berkurang secara signifikan dengan membatasi
persamaan tersebut untuk menyesuaikandiri terhadap hipotesis nol. Apabila kecocokan itu berkurang secara berarti, maka kita menolak
hipotesis nol. Sedangkan apabila, kecookan berkurang secara tidak berarti, maka kita tidak dapat menolak hipotesis nol. Uji f sangat
sering digunakan dalam ekonometrika untuk menguji keberartian
Universitas Sumatera Utara
secara menyeluruh pada sebuah persamaan regresi. Hal ini dilakukan dengan cara pengujian terhadap variabel – variabel independent
secara bersama-sama yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen,
Sarwoko 2005. Disini peneliti melakukan uji F dengan menggunakan probabilitas, perhitungannya adalah sebagai berikut :
F-hitung = R2 K – 1 1 – R2 n – K
dimana : R2 = Adalah koefisien determinasi.
n = Adalah jumlah sampel observasi. K = Adalah banyaknya parameter atau koefisien regresi
plus constant.
Ho diterima Ho ditolak
F tabel
Gambar 3.2 Daerah Kritis Pengujian F-Test
Universitas Sumatera Utara
Dengan tingkat keyakinan α tertentu df n-k, k-1, jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak, yang berarti bahwa uji secara
serempak semua variabel independen yang digunakan dapat menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen seperti yang tercantum pada gambar 3.2 diatas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho : β1 = β2 = β3 = 0, maka variabel independent secara bersama sama tidak mempengaruhi variabel dependent.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, maka variabel independent secara bersama
sama mempengaruhi variabel dependent. -
Apabila probabilitas F-Statistik dari 0.05, maka bisa dikatakan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian