3 Pemeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum serta untuk menentukan perlunya intervensi lebih lanjut.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan tindakan invasif yang
dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus. Umumnya yang diperiksa adalah bilirubin total. Beberapa senter menyarankan pemeriksaan
bilirubin direk, bila kadar bilirubin total 20 mgdL atau usia bayi 2 minggu.
Tabel 2.1 Hubungan Kadar Bilirubin mgdL dengan Daerah Ikterus Menurut Kramer
Daerah ikterus
Penjelasan Kadar bilirubin
mgdL Prematur
Aterm 1
2 3
4
5 Kepala dan leher
Dada sampai pusat Pusat bagian bawah sampai lutut
Lutut sampai pergelangan kaki dan bahu sampai pergelangan tangan
Kaki dan tangan termasuk telapak kaki dan Telapak tangan
4 – 8 5 – 12
7 – 15 9 – 18
10 4 – 8
5 – 12 8 – 16
11 – 18 15
Sumber: Arif Mansjoer.Kapita Selekta Kedokteran jilid 2, Edisi III Media Aesculapius FK UI.2007:504
2.7 Penatalaksanaan
1 Ikterus Fisiologis Bayi sehat, tanpa faktor risiko, tidak diterapi. Perlu diingat bahwa pada
bayi sehat, aktif, minum kuat, cukup bulan, pada kadar bilirubin tinggi, kemungkinan terjadinya kernikterus sangat kecil. Untuk mengatasi ikterus pada
bayi yang sehat, dapat dilakukan beberapa cara berikut: - Minum ASI dini dan sering
- Terapi sinar, sesuai dengan panduan WHO
Universitas Sumatera Utara
- Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat terutama bila tampak kuning.
Bilirubin serum total 24 jam pertama 4,5 mgdL dapat digunakan sebagai faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat pada
minggu pertama kehidupannya. Hal ini kurang dapat diterapkan di Indonesia karena tidak praktis dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
A Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum WHO: - Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat
- Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir 2,5 kg, lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis
- Ambil contoh darah dan periksa kadar bilirubin serum dan hemoglobin, tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes Coombs:
i Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi sinar.
ii Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi sinar
iii Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan merupakan penyebab hemolisis atau bila ada riwayat defisiensi G6PD di keluarga,
lakukan uji saring G6PD bila memungkinkan. B Mengatasi hiperbilirubinemia
1. Mempercepat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian fenobarbital. Obat ini bekerja sebagai “enzyme inducer” sehingga konjugasi dapat
dipercepat. Pengobatan dengan cara ini tidak begitu efektif dan membutuhkan waktu 48 jam baru terjadi penurunan bilirubin yang berarti.
Mungkin lebih bermanfaat bila diberikan pada ibu kira-kira 2 hari sebelum melahirkan bayi.
2. Memberikan substrat yang kurang toksik untuk transportasi atau konjugasi. Contohnya ialah pemberian albumin untuk mengikat bilirubin
yang bebas. Albumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis 15-20 mgkgBB. Albumin biasanya diberikan sebelum transfusi tukar dikerjakan
oleh karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin dari
Universitas Sumatera Utara
ekstravaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih mudah dikeluarkan dengan transfusi tukar. Pemberian glukosa perlu untuk
konjugasi hepar sebagai sumber energi. 3. Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Walaupun fototerapi
dapat menurunkan kadar bilirubin dengan cepat, cara ini tidak dapat menggantikan transfusi tukar pada proses hemolisis berat. Fototerapi dapat
digunakan untuk pra dan pasca transfusi tukar. Indikasi terapi sinar adalah: a. bayi kurang bulan atau bayi berat lahir rendah dengan kadar bilirubin
10mgdL. b. bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin 15 mgdL.
Lama terapi sinar adalah selama 24 jam terus-menerus, istirahat 12 jam, bila perlu dapat diberikan dosis kedua selama 24 jam.
4. Transfusi tukar pada umumnya dilakukan dengan indikasi sebagai berikut: a. Kadar bilirubin tidak langsung 20mgdL
b. Kadar bilirubin tali pusat 4mgdL dan Hb 10mgdL c. Peningkatan bilirubin 1mgdL
Tabel 2.2 Penatalaksanaan Ikterus Menurut Waktu Timbulnya dan Kadar Bilirubin
Bilirubin serum
mgdL 24 jam
24-48 jam 49-72 jam
72 jam 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500
5 Tidak perlu terapi-observasi
5-9 Terapi sinar bila hemolisis
10-14 Transfusi tukar
bila hemolisis Terapi sinar
15-19 Transfusi tukar
Terapi sinar 20
Transfusi tukar Sumber : Suraatmaja dan Soetjiningsih 2000 dalam : Pedoman Diagnosis dan
Terapi Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah, Denpasar, cetakan II
Universitas Sumatera Utara
2 Monitoring Monitoring yang dilakukan antara lain:
1. Bilirubin dapat menghilang dengan cepat dengan terapi sinar. Warna kulit tidak dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan kadar bilirubin
serum selama bayi mendapat terapi sinar dan selama 24 jam setelah dihentikan.
2. Pulangkan bayi bila terapi sinar sudah tidak diperlukan, bayi minum dengan baik, atau bila sudah tidak ditemukan masalah yang membutuhkan
perawatan di RS.
2.8 Komplikasi