Definisi Operasional Definisi Operasional

R Agung Ismail S, 2016 HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Hubungan variabel independen X humor styles dengan variabel dependen Y subjective well-being

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala hal yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008. Terdapat 2 dua variabel utama dalam penelitian ini, yaitu: X : Humor Styles Y : Subjective Well-Being

2. Definisi Operasional

Untuk memperoleh pengukuran yang relevan dengan tujuan dari penelitian, maka diperlukan definisi dari setiap variabel sehingga dapat disusun alat ukur mengenai variabel tersebut. Berikut definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

a. Definisi Operasional

Humor Styles Humor styles pada penelitian ini didefinisikan sebagai kecenderungan siswa SMP Negeri 15 Bandung kelas VIII dan IX dengan rentang umur 12-15, dan bertempat tinggal di Bandung untuk menggunakan jenis humor dalam kehidupannya sehari-hari, dimana mereka biasa menampilkan pola humor yang khas, secara spontan dan tidak menyadari penggunaannya. R Agung Ismail S, 2016 HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terdapat 4 empat jenis humor atau humor styles yang berkaitan dengan variasi seseorang dalam menggunakan humor Martin et al., 2003, yaitu: 1 Affiliative humor: Menceritakan hal-hal lucu, menciptakan lelucon pada orang lain. Bertujuan untuk merperkuat hubungan dengan orang lain interpersonal, dan tidak ada unsur untuk menyakiti orang lain. 2 Self-enhancing humor: Memikirkan atau menggunakan humor mengenai pandangan tentang kehidupan, meskipun saat seorang diri. Bertujuan untuk mengurangi situasi sedih, stress, atau saat menghadapi kesulitan. 3 Aggressive humor: Menggunakan humor dengan bentuk mengkritik, sarkasme, mengejek, menggoda, bahkan meremehkan atau merendahkan orang lain. Humor ini bersifat offensive , dan tidak bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain, bahkan cenderung untuk menunjukan bahwa mereka merasa superior. 4 Self-defeating humor: Menggunakan humor dengan merendakan atau meremehkan dirinya sendiri, bercerita lucu atau menertawakan diri saat disindir atau diremehkan. Humor ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan orang lain, sarana agar terhindar dari masalah atau perasaan negatif.

b. Definisi Operasional