Syarat-Syarat Jalan Tol Pengertian Jalan Tol

Jalan tol terdiri dari beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan fasilitas mencakup ruas jalan tol, simpang susun weaving sections, dan ramp junctions. Sedangkan pada Expressways, masih terdapat adanya persimpangan sebidang.

2.4.1. Syarat-Syarat Jalan Tol

Persyaratan jalan tol secara umum menyatakan bahwa jalan tol merupakan lintas alternatif dari ruas jalan umum arteri atau kolektor yang ada. Namun jalan tol dapat tidak merupakan lintas alternatif apabila pada kawasan yang bersangkutan belum ada jalan umum dan diperlukan untuk mengembangkan suatu kawasan tertentu. Adapun persyaratan jalan tol secara teknis mencakup: a. Jalan tol mempunyai tingkat pelayanan keamanan dan kenyamanan yang lebih tinggi dari jalan umum yang ada dan dapat melayani arus lalu lintas jarak jauh dengan mobilitas tinggi. b. Jalan tol yang digunakan untuk lalu lintas antar kota didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 80 delapan puluh kilometer per jam, dan untuk jalan tol di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan rencana paling rendah 60 enam puluh kilometer per jam. c. Jalan tol didesain untuk mampu menahan muatan sumbu terberat MST paling rendah 8 delapan ton. d. Setiap ruas jalan tol harus dilakukan pemagaran, dan dilengkapi dengan fasilitas penyeberangan jalan dalam bentuk jembatan atau terowongan. e. Setiap jalan tol wajib dilengkapi dengan aturan, perintah, dan larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas, marka jalan, dan atau alat pemberi isyarat lalu lintas. g. Tidak ada persimpangan sebidang dengan ruas jalan lain atau dengan prasarana transportasi lainnya. h. Jarak antar simpang susun, paling rendah 5 lima kilometer untuk jalan tol luar perkotaan dan paling rendah 2 dua kilometer untuk jalan tol dalam perkotaan. i. Jumlah lajur sekurang-kurangnya dua lajur per arah. j. Menggunakan pemisah tengah atau median. k. Lebar bahu jalan sebelah luar harus dapat dipergunakan sebagai jalur lalu- lintas sementara dalam keadaan darurat. l. Pada setiap jalan tol harus tersedia sarana komunikasi dan sarana deteksi pengamanan lain. m. Pada jalan tol antarkota harus tersedia tempat istirahat dan pelayanan untuk kepentingan pengguna jalan tol paling sedikit satu untuk setiap jarak 50 lima puluh kilometer pada setiap jurusan PP NO. 15, 2005.

2.4.2. Standar Pelayanan Minimal SPM Jalan Tol

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25