Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu Arifin, 2010: 153. Lembar observasi diberikan kepada pengamat, untuk memperoleh gambaran secara langsung aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran strategi REACT dan aktivitas guru dalam menyajikan pembelajaran pada setiap pertemuan. Tujuan dari pedoman ini adalah sebagai acuan dalam membuat refleksi terhadap proses pembelajaran dan keterlaksanaan strategi REACT.

5. Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan daya pikirnya membangun konsep-konsep dan ide-ide matematis sehingga siswa diharapkan mempunyai kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis. Bahan ajar yang digunakan pada kelas eksperimen adalah bahan ajar khusus yang dikembangkan dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa LKS, yang berisi tugas-tugas yang menyajikan masalah yang akrab dengan kehidupan sehari- hari. Tugas tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi indikator komunikasi dan pemecahan matematis, sedangkan bahan ajar untuk kelas kontrol digunakan bahan ajar sebagaimana biasanya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui tes, lembar observasi, dan angket skala sikap serta rekaman video. Data yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa dikumpulkan melalui tes pretes dan postes. Penggunaan kamera video bertujuan untuk melihat pola berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah dan dalam mengkomunikasikan ide-ide matematika, serta suasana kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan data yang berkaitan dengan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan strategi REACT dikumpulkan melalui angket skala sikap siswa.

G. Teknik Analisis Data

Ada dua jenis data yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan kulitatif. Data kuantitatif adalah data hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah matematis siswa, sedangkan data kualitatif adalah data hasil observasi, skala sikap. Data-data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes dianalisis secara statistik. Sedangkan hasil pengamatan observasi pembelajaran dianalisis secara deskriptif. Untuk pengolahan data penulis digunakan bantuan program software SPSS 16, dan Microsoft Excell 2007. Setelah penelitian dilaksanakan, maka diperoleh data sebagai berikut: 1. Data skor pretes kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Data skor postes kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Data skala sikap kelas eksperimen. 4. Data hasil observasi pembelajaran matematika dengan strategi REACT. Tahap-tahap analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem penskoran yang digunakan. 2. Menghitung statistik deskriptif skor pretes, skor postes, dan skor N-Gain meliputi skor terendah, skor tertinggi, rata-rata, dan simpangan baku. 3. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu: Gain ternormalisasi g = skorpretes skorideal skorpretes skorpostes − − Hake, 1999 Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3.14 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Besarnya Gain g Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah 4. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan distribusi data skor pretes, postes dan gain ternormalisasI kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis digunakan uji statistik One-Sample Kolmogorov- Smirnov untuk data ≤30 dan Shapiro-Wilk untuk data 30. 5. Menguji homogenitas varians data skor pretes, postes dan gain peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis digunakan uji Homogen of Varians Levene Statistic. 6. Jika sebaran data normal dan homogen, akan dilakukan uji perbedaan dua rataan pretes dan gain ternormalisasi digunakan Compare Mean Independent Samples Test. Selain mengkaji perbedaan rataan, penelitian ini juga mengkaji Kategori Kemampuan Matematis KKM siswa tinggi, sedang, dan rendah. 7. Menguji perbedaan dua rataan data postes, dalam hal ini data postes kelompok eksperimen berdasarkan KKM siswa, digunakan uji statistik yaitu ANOVA satu jalur. 8. Menguji perbedaan antara dua rataan data gain ternormalisasi, dalam hal ini antara data gain ternormalisasi kelompok eksperimen dan data gain ternormalisai kelompok kontrol berdasarkan KKM siswa. Uji statistik yang digunakan adalah ANOVA satu jalur. 9. Melihat interaksi antara kategori kemampuan matematis siswa dan pembelajarannya, uji statistik yang digunakan adalah ANOVA dua jalur. 10. Jika datanya tidak berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan adalah uji statistik non-parametrik seperti uji Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis. 11. Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau asosiasi antara dua variabel atau lebih yang diamati. Uji Korelasi ini digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian “Terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran dengan digunakan strategi REACT”. Untuk data yang berdistribusi normal teknik menghitung koefisien korelasi yaitu dengan digunakan korelasi Pearson Ruseffendi, 1993: 207. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r Keterangan: = koefisien korelasi. = banyak pasangan nilai-nilai. ∑ = jumlah perkalian nilai dan . ∑ = jumlah nilai . ∑ = jumlah nilai . ∑ = jumlah kuadrat nilai . ∑ = jumlah kuadrat nilai . Selanjutnya untuk melihat dan meyakinkan adanya hubungan antara dua kemampuan tersebut dilakukan uji hipotesis sebagai berikut: ∶ , = 0 Tidak terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis. - ∶ , ≠ 0 Terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t dengan rumus: = 0 − 2 1 − Data yang tidak berdistribusi normal digunakan uji korelasi nonparametrik yaitu uji koefisien korelasi peringkat Spearman. 12. Mengukur Efektivitas Untuk mendapatkan informasi tentang adanya perbedaan antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, khususnya untuk mengetahui efektifitas penggunaan strategi REACT jika dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional, diperlukan Effect Size. Teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar konstribusi strategi REACT dalam pembelajaran matematika. Menurut Marzano 2006 rumus yang digunakan : 1 = 233 456748 94: − 233 5;: 8; = 5;: 8; Tabel 3.14 Kriteria Effect Size Kriteria Efektivitas Interpretasi 1 0,2 Rendah 0,2 ≤ 1 0,8 Sedang 1 ≥ 0,8 Tinggi 13. Data Non-Tes a. Data skala sikap berguna untuk mengetahui kualitas sikap siswa terhadap pelajaran matematika, strategi REACT serta soal-soal komunikasi matematis dan pemecahan masalah matematis dilakukan dengan berpedoman kepada model skala Likert. b. Data observasi dilakukan untuk melihat gambaran aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan strategi REACT. Analisis yang akan dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H. Prosedur Penelitian