Daya Pembeda Tes Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis

mampu menjawab soal tersebut, sedangkan soal lainnya sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. Tingkat kesukaran untuk kemampuan pemecahan masalah matematis soal nomor 1 termasuk dalam kategori sukar. Untuk soal nomor 2 dan 3 termasuk dalam kategori soal sedang, pada soal ini sudah layak untuk digunakan dalam penelitian.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang pandai upper group dan siswa yang kurang pandai lower group atau antara siswa yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan siswa yang belumkurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Sebuah soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik apabila siswa yang pandai dapat mengerjakan soal dengan baik, dengan siswa yang kurang pandai tidak dapat mengerjakan soal dengan baik. Purwanto 2009 mengatakan untuk menghitung daya pembeda terlebih dahulu kita kelompokkan siswa dengan menentukan 25 termasuk kelompok pandai upper group dan 25 siswa yang termasuk kelompok kurang lower group. Menghitung daya pembeda dapat digunakan rumus yang dikemukakan oleh Suherman, 2003: 159 sebagai berikut: = − keterangan: DP = Daya Pembeda = jumlah skor pada kelompok atas pada butir soal yang diolah = jumlah skor pada kelompok bawah pada butir soal yang diolah = jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang dipilih Hasil perhitungan daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh Suherman, 2003: 161 seperti tabel di bawah ini: Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi DP ≤ 0,00 Sangat rendah 0,00 DP ≤ 0,20 Rendah 0,20 DP ≤ 0,40 Sedang cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik Hasil perhitungan daya pembeda untuk tes kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematis juga digunakan Anates Versi 4.0 yang disajikan masing-masing dalam Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 berikut ini. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B2. Tabel 3.11 Daya Pembeda Tes Komunikasi Matematis No. Soal Indeks Daya Pembeda Interpretasi 1 81,25 Sangat baik 2 90,63 Sangat baik 3 0,00 Sangat rendah Tabel 3.12 Daya Pembeda Tes Pemecahan Masalah Matematis No. Soal Indeks Daya Pembeda Interpretasi 1 21,88 Sedang 2 62,50 Baik 3 59,38 Baik Dari kedua tabel di atas untuk item soal tes kemampuan komunikasi soal nomor 1 dan 2 mempunyai daya pembeda yang sangat baik, sedangkan soal nomor 3 mempunyai daya pembeda yang sangat rendah, sehingga peneliti mengganti soal nomor 3 ini. Untuk kemampuan pemecahan masalah item soal nomor 1 mempunyai daya pembeda yang sedang, pada soal nomor 2 dan 3 mempunyai daya pembeda yang baik. Berdasarkan uraian di atas, pada tabel berikut ini disajikan rangkuman uji coba yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Tabel 3.13 Hasil Uji Coba Tes Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis Validitas Reliabilitas IK DP Kom PM Kom PM Kom PM Kom PM 0,814 0,445 0,66 0,44 40,63 26,56 81,25 21,88 0,887 0,767 45,31 46,88 90,63 62,5 0,065 0,664 93,75 39,06 0,00 59,38 Berdasarkan tabel di atas, terdapat satu soal komunikasi matematis yang validitasnya rendah, untuk reliabilitas kedua kemampuan pada tingkatan sedang, pada indeks kesukaran satu soal komunikasi matematis pada kategori mudah dan sebuah soal pemecahan masalah matematis pada kategori sukar, sedangkan pada daya pembeda kedua kemampuan tersebut terdapat satu soal yang daya pembedanya sangat rendah yaitu pada soal nomor tiga tes kemampuan komunikasi matematis. Oleh karena soal tes kemampuan komunikasi matematis mempunyai validitas yang rendah, indeks kesukaran yang terlalu mudah, dan daya pembeda yang rendah, maka soal tes ini diganti.

3. Instrumen Skala Sikap