Uji Reliabilitas Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban.

3.4.2. Data Sekunder

Data diperoleh dari dokumentasi dan status pasien yang ada di Hope Clinic Medan .

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitianyang baik perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono 2006 menyatakan bahwa instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient r, dengan ketentuan: a Bila r hitung t tabel maka dinyatakan valid dan b Bila r hitung t tabel maka dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban.

Sugiono 2006 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, Universitas Sumatera Utara dengan ketentuan : a Jika nilai r Alpha r tabel maka dinyatakan reliable dan b Jika nilai r Alpha r tabel maka dinyatakan tidak reliable 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, Hidayat 2009. Variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel independen bebas, yaitu komunikasi terapeutik meliputi sikap perawat, teknik komunikasi dan isi pesan, sedangkan variabel dependen terikat yaitu kepatuhan pasien dalam menjalankan kemoterapi. 3.5.2. Definisi Operasional Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh perawat kepada pasien di Hope Clinic sebagai pembawa materi kemoterapi yang menjadi sampel peneliti yang terdiri dari: 1. Sikap Perawat adalah respon perawat saat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien, dengan cara berhadapan, mempertahankan kontak mata, membungkuk kearah pasien, mempertahankan postur tubuh waktu berkomunikasi dengan pasien serta rileks. 2. Teknik komunikasi adalah metode yang dilakukan perawat dalam memberikan informasi pada penderita tentang kemoterapi saat melakukan komunikasi terapeutik 3. Isi Pesan adalah informasipesan yang disampaikan oleh perawat kepada penderita dengan kepatuhan menjalankan kemoterapi. Universitas Sumatera Utara 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Independen Pengukuran variabel independen yaitu sikap perawat, teknik komunikasi dan isi pesan, terhadap kepatuhan penderita kanker payudara dalam menjalankan kemoterapi:

1. Pengukuran variabel isi pesan didasarkan pada skala ordinal dari 11