2.5.1. Kualitas Air Sungai
Hampir setiap hari sungai di seluruh dunia menerima sejumlah besar aliran sedimen baik secara alamiah, buangan industri, buangan limbah rumah tangga, aliran
air permukaan, daerah urban dan pertanian. Karena aliran air tersebut, kebanyakan sungai dapat berubah normal kembali dari pencemaran karena arus air dapat
mempercepat proses degradasi limbah yang memerlukan oksigen selama sungai tersebut tidak meluap karena banjir. Degradasi dan non degradasi pada arus sungai
yang lambat tidak dapat menghilangkan polusi limbah oleh proses penjernihan alamiah tersebut.
Kedalaman dan lebar kurva konsentrasi oksigen dan waktu serta jarak sungai dapat kembali normal tergantung pada volume air sungai, laju aliran air, suhu, pH, dan
volume degradasi limbah yang masuk. Sungai yang mengalir lambat akan dengan mudah meluap bersama limbah yang memerlukan oksigen. Hal serupa dapat terjadi
juga pada sungai berair deras, arusnya mengalir lambat dan volume airnya menurun pada musim kemarau.
Suatu kota sebaiknya menggunakan air pada aliran air bagian bawah hilir daripada aliran atas hulu, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas air
sungai. Setiap kota harus melakukan pengolahan limbahnya sebelum air limbah dibuang kesungai.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai, diperlukan suatu hukum atau aturan dalam mengontrol kualitas air sungai, Di Amerika mulai tahun 1970-an,
aturan tersebut diberlakukan. Ternyata hasilnya dapat meningkatkan jumlah dan kualitas sarana penanganan air limbah. Peraturan juga diberlakukan terhadap industri
sehingga dapat mengurangi pembuangan air kotor pada permukaan air sungai.
Universitas Sumatera Utara
Sejak tahun 1972, usaha tersebut membuahkan hasil dengan menentukan garis batas untuk mencegah kenaikan kadar polusi pada hampir semua air sungai dan aliran
air terhadap agen penyebab penyakit dan kebutuhan oksigen. Dari survei yang dilakukan pada tahun 1985, ketentuan tersebut dipatuhi sepenuhnya oleh sekitar 73
dari aliran sungai yang diperiksa, terurama untuk keperluan memancing dan berekreasi.
Tetapi masih banyak yang dikerjakan untuk peningkatan kualitas air, terutama sungai yang mengalir dipedesaan dan pertanian. Kontaminasi oleh nitrat, fosfat,
pestisida dan bahan kimia toksik lainnya ternyata masih meningkat pada kebanyakan air sungai sejak tahun 1972 dan mencemari air minum serta menyebabkan banyak
ikan yang mati. Hal ini disebabkan mulai meningkatnya aktivitas pemupukan pertanian, sehingga meningkatkan produksi tanaman yang dipacu oleh meningkatnya
kebutuhan akibat peningkatan jumlah penduduk. Darmono, 2001
2.5.2. Kualitas Air Baku P.A.M