42 kanal. Untuk mencegah timbulnya interferensi, kanal dipisahkan oleh band
pelindung guard band yang merupakan bagian dari spectrum yang tidak digunakan[3].
Gambar 3.2 Frequency Division Multiplexing[7] Sinyal campuran yang diransmisikan di sepanjang media merupakan sinyal
analog. Dalam hal input digital, sinyal harus disalurkan melalui modem untuk diubah menjadi analog[3].
3.2.1 Proses Multiplexing pada FDM
Pada Gambar 3.3 diilustrasikan proses FDM FrequencyvDivision Multiplexing. Sejumalah sinyal analog dan digital [m
i
t, i=1,n] di-multiplex ke media transmisi yang sama. Masing-masing sinyal m
i
t dimodulasikan ke frekuensi pembawa f
i,
karena menggunakan frekuensi pembawa multiple masing-masing disebut subpembawa. Sinyal yang dimodulasi kemudian ditambahkan agar
menghasilkan sinyal baseband campuran m
b
t seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3 b. f
i
harus dipilih sehingga lebar pita dari berbagai sinyal tidak tumpang tindih secara signifikan[4].
Universitas Sumatera Utara
43 a Transmiter
b Spektrum sinyal pemodulasi baseband campuran
c Receiver Gambar 3.3 Gambaran umum proses FDM[10]
3.2.2 Proses Demultiplexing pada FDM
Demultiplexing menggunakan filter sinyal multiplexing untuk
mengembalikan sinyal ke bentuk semula. Setiap sinyal dimodulasi ke frekuensi sinyal awal sesuai tujuan kemana sinyal itu ditujukan. Gambar 3.4 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
44 proses demultiplexing. Contoh yang paling dikenal dari aplikasi FDM adalah siaran
radio dan Televisi kabel[4].
Gambar 3.4 Proses Demultiplexing pada FDM[3]
3.2.3 Sistem Pembawa Analog
Sistem pembawa jarak jauh yang ada di Amerika Serikat dan seluruh dunia dirancang sedemikian rupa agar dapat mentransmisikan sinyal-sinyal band suara di
sepanjang jalur transmisi berkapasitas tinggi. Di Amerika Serikat, FDM AT T merancang hierarki skema FDM yang memuat sistem transmisi dari berbagai
kapasitas. Mirip dengan itu, namun tidak sama adalah sistem yang diadopsi secara
internasional di bawah ITU-T[3].
Pada level pertama hierarki AT T, 12 kanal suara yang dikombinasikan agar menghasilkan group sinyal dengan lebar pita sebesar 12 x 4 kHz, yang
terentang pada 60-108 kHz. Sinyal dihasilkan dengan cara yang sama seperti sebelumnya dengan menggunakan frekuensi subpembawa 64-108 kHz dengan
kenaikan sebesar 4 kHz[3].
Universitas Sumatera Utara
45 Blok pembangun dasar berikutnya adalah supergroup dengan 60 kanal yang
dibentuk oleh 5 group sinyal FDM. Pada setiap tahap masing-masing group diperlakukan sebagai sinyal tunggal dengan lebar pita 48 kHz dan dimodulasi oleh
subpembawa. Subpembawa memiliki frekuensi dari 420-612 kHz dengan kenaikan sebesar 48 kHz. Sinyal yang dihasilkan menempati 312-552 kHz. Level hierarki
berikutnya adalah mastergroup, yang menggabungkan 10 input supergroup. Lebar pita sebesar 240 kHz yang terentang pada 312 sampai 552 kHz. Untuk multiplexing
pada level yang lebih tinggi dapat dilihat pada Tabel 3.1[4]. Tabel 3.1 Standar Frekuensi Pembawa FDM Amerika dan Internasional[4]
Nomor Kanal Suara
Lebar Pita Spektrum
AT T ITU-T
12 48 kHz
60-108 kHz Group
Group 60 240
kHz 312-552
kHz Supergroup
Supergroup 300 1.323
MHz 812-2044
kHz Mastergroup 600 2.52
MHz 564-3084
kHz Mastergroup
Mastergroup 900
3.872 Mhz 8.516-12.388 kHz
Supermaster group
N x 600 Mastergroup
multiplex 3600
16.984 MHz 8.516-12.388 kHz
Jumbogroup 10800
57.442 MHz 8.516-12.388 kHz
Jumbogroup multiplex
Universitas Sumatera Utara
46 Ilustrasi dari hierarki analog dapat dilihat pada Gambar 3.5[4].
Gambar 3.5 Hierarki Analog[4]
3.3 Synchronous Time Division Multiplxing