idiopatik trombositopenia purpura, palsi wajah, hiperpigmentasi mukosa, limfadenopati submandibula, hiperpigmentasi melanotik, penyembuhan luka yang
lama, dan dapat juga terjadi deformasi wajah pada bayi yang baru lahir.
2
Pada pasien HIV dapat juga ditemukan flora bakteri yang tidak umum dalam rongga mulut pasien. Bakteri yang paling umum diisolasi adalah flora pernafasan dan
coliform, seperti spesies Klebsiella dan Escherichia coli. Infeksi oleh organisme ini sering menyebabkan perubahan lidah yang difus, eritematus dan berulserasi, yang
dapat menyebabkan gejala glositis.
1
2.2 OHL pada Pasien HIVAIDS
OHL adalah lesi mulut yang merupakan indikator dari infeksi HIV stadium lanjut dan merupakan tanda patognomonik dari AIDS. OHL ini dapat dijumpai pada
semua penderita dari berbagai golongan resiko.
16
2.2.1 Epidemiologi OHL adalah manifestasi awal infeksi HIV . Hal ini terbukti dengan banyaknya
peneliti yang menemukan kasus OHL pada penderita HIV. OHL dapat ditemukan pada sekitar 17,3 – 32 penderita HIV positif dan menurut penelitian dari 217 pasien
yang terinfeksi HIV 40 pasien atau sekitar 18,5. Greenspan dkk melaporkan dari 55 pasien HIV terdapat 98 OHL di lateral lidahnya dan 83 pasien OHL dalam 31
bulan berkembang menjadi AIDS.
9, 13
Infeksi HIV mempunyai masa inkubasi yang sangat lama yaitu sekitar 5-10 tahun. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat masuk ke dalam tubuh, HIV akan
menyerang dan merusak sel CD4 T-Helper limfosit yang berfungsi mengatur sistem imun tubuh.
9
Jumlah sel CD4 yang kadar normalnya dalam darah sekitar 800-1200
sel mm
3
akan menurun, proses ini memakan waktu yang cukup lama, sehingga pada tahap awal belum ada gejala yang spesifik. Biasanya setelah jumlah sel CD4 turun
sampai 250-300 selmm
3
maka pada saat bersamaan baru timbul infeksi oportunistik dan plasma virus tampak dalam darah.
9
Manifestasi infeksi oportunistik dengan persentase kematian yang tinggi baru terjadi jika jumlah sel CD4 turun dibawah 100 selmm
3
. Bila jumlah sel CD4 turun dibawah 50 selmm
3
maka penderita hanya mempunyai waktu 12 bulan untuk bertahan hidup.
Menurut Glick biasanya OHL timbul pada saat jumlah sel CD4 turun dibawah 300 selmm
3
. OHL dapat digunakan sebagai indikator adanya seroposif HIV yang merupakan petunjuk terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh serta merupakan
suatu indikator berkembangnya infeksi HIV dengan cepat.
9,11,13
OHL biasanya timbul pada fase intermediate immune depletion atau pada saat jumlah sel CD4 turun
diantara 500-200 selmm
3.9
Terapi anti retroviral dan anti herpesviral dapat mengurangi prevalensi OHL. Terbukti
sejak era Highly Active Antiretroviral Therapy HAART berlangsung
prevalensi OHL menurun.
12
2.2.2 Patogenesis OHL diduga disebabkan oleh virus, karena ditemukannya EBV pada infeksi ini.
Walaupun demikian penemuan ini belum dapat dibuktikan secara pasti karena EBV ini juga dapat diisolasi dari jaringan mulut yang normal.
16
OHL sama sekali tidak memberikan respon pada terapi antijamur, tapi memberikan respon yang baik dengan terapi anti virus seperti acyclovir, dan hal ini
menunjukkan bahwa penyebab utama dari OHL adalah virus. EBV adalah virus yang termasuk kedalam golongan virus herpes, yang tersebar luas di seluruh dunia dan
menginfeksi sejak manusia lahir.
9
Di beberapa daerah termasuk Amerika, sekitar 90 orang dewasa sudah mempunyai antibodi terhadap EBV dan di negara-negara
berkembang infeksi primer sudah mengenai lebih dari 90 anak-anak dibawah usia 6 tahun dan biasanya infeksi primer tidak menunjukkan gejala.
9
OHL disebabkan oleh autoinokulasi EBV melalui saliva dan ada hubungannya dengan imunosupresi yang biasanya disebabkan oleh infeksi HIV. EBV yang telah
menginfeksi epitel akan menetap secara laten dan secara periodik akan menjadi aktif. Genom EBV yang berada pada sel inang umumnya dalam bentuk laten episome.
Penelitian membuktikan bahwa replikasi EBV di dalam sel-sel lidah hanya dijumpai pada penderita imunosupresi yang berat.
9
Biasanya infeksi primer EBV terjadi pada awal kehidupan atau selama usia belasan tahun dan umumnya berbentuk infeksi subklinis, dan 50 diantaranya
menunjukkan gejala infeksi mononukleusis. Selama infeksi primer, virus disekresikan dalam jumlah yang kecil dan berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dalam
orofarings.
9
Pada tubuh yang sehat ada keseimbangan antara replikasi EBV dengan penghancuran EBV oleh sel sistem imun seperti Limfosit-T sehingga tidak
menimbulkan gejala. Pada penderita AIDS, keseimbangan tidak mungkin tercapai sehingga EBV berubah sifat dari organisme komensial menjadi patogen. Hilangnya
kemampuan sel T karena infeksi HIV, menyebabkan EBV mendapat kemampuan untuk menghadapi fase produktif dan siklus kehidupan yang tidak terkendali.
9
2.2.3 Gambaran klinis OHL tampak sebagai lesi putih seperti leukoplakia, namun memiliki gambaran
klinis yang unik. Bentuk lesi tidak teratur, bercak sedikit menonjol, dan warna putih keabu-abuan, dengan pertumbuhan keratin seperti rambut pada batas lateral lidah,
sehingga dinamakan OHL. Bentuk lesi seperti rambut disebabkan oleh hiperplasia epitel yang padat sepanjang 1cm pada permukaan parakeratotik yang terbukti ada
secara histologis. Permukaan lesi terkadang berombak dan bergelombang memberikan gambaran seperti permukaan karpet yang kasar. Pada umumnya lesi
tidak dapat hilang dengan diusap atau digosok.
9,21
OHL menunjukkan adanya lipatan-lipatan tegak vertikal yang putih pada sisi lateral lidah. Pada awalnya lesi-lesi tersebut mempunyai lipatan-lipatan agak putih
dan berlekuk-lekuk merah muda disekitarnya yang saling bergantian sehingga tampak garis vertikal yang khas atau bercak-bercak putih tebal yang luas, sedangkan lesi yang
lama dapat menutup seluruh lateral dan permukaan dorsal lidah dan meluas ke mukosa pipi dan palatum.
9,12,22
Gambar 2: OHL pada lateral lidah penderita AIDS
OHL biasanya ditemukan pada bagian lateral lidah dan seringkali bilateral, kadang-kadang mengenai bagian dorsal lidah, tapi jarang ditemukan pada mukosa
pipi, mukosa bibir, dasar mulut palatum lunak, mukosa orofaring.
9,12,22
2.2.4 Gambaran Histopatologis OHL memperlihatkan gambaran histopatologis yang bervariasi pada jaringan
epitel seperti infeksi virus lainnya. Tampak hiperkeratosis yang menghasilkan permukaan keratin bergelombang atau kerutan. Lapisan permukaan yang mengelupas
meninggalkan pengerasan atau penonjolan dalam bentuk lipatan yang khas seperti rambut. Istilah “hairy” berasal dari gambaran proyeksi keratin dan epitel squamosa
yang memberi gambaran seperti kulit lunak berwarna putih pada permukaan lidah. Gambaran ini terjadi akibat proliferasi EBV di lapisan epitel skuamosa lidah.
12,21,22
Gambaran akantolitik pada epitel bervariasi dari gelembung, bengkak, atau membentuk sel-sel balon. Biasanya dijumpai setempat atau dapat meliputi hampir
seluruh pertengahan lapisan spinosum. Sel-sel balon terlihat sendiri-sendiriatau berkelompok dilapisan spinosum, superbasal, atau pada permukaan.
12,21,22
Atipia sel seperti hiperkromatik sel basal dan mitosis abnormal merupakan perubahan displasia yang mengarah terjadinya keadaan prakanker, tetapi hal ini
jarang terjadi. Peradangan epitel dan subepitel jarang dijumpai, kadang-kadang terlihat adanya infiltrasi sel-sel mononuclear pada jaringan subepitel. Hal ini
disebabkan jamur kandida. Hifa Candida albicans dapat meluas ke lapisan permukaan epitel. Sel-sel spinosum menggelembung, menghasilkan degenerasi balon,
koilitosis, perpindahan kromatin ke daerah tepi, dan daerah peradangan ringan.
12,21,22
Gambaran seperti rambut pada OHL terjadi karena proliferasi EBV dilapisan epitel skuamosa lidah. Hal lain diungkapkan oleh Silverman bahwa vakuol sel pada
OHL sering dianggap sebagai koilosit yaitu sel-sel yang mengindikasikan adanya infeksi virus. Menurut Greenspan, adanya benda inklusi dalam sel epitel atau adanya
homogenisasi pada sel keratinosit dari lesi OHL diyakini sebagai tanda spesifik untuk EBV dan digunakan sebagai petunjuk adanya infeksi virus disamping tanda-tanda
seperti vakuolisasi sitoplasma sel, homogenisasi dan zona perinuklear. Menurut Pindborg, sel epitel mukosa mulut yang membesar dan membalon pada OHL
mencerminkan sel epitel yang mengalami hambatan pada tahap awal mitosis.
21,22
Gambar 3: Gambaran histopatologi OHL pada pasien HIV .
23
Gambar 4 : EBV laten pada OHL
23
2.2.5 Perawatan Perawatan OHL sendiri cukup sulit karena lesi sering kali rekuren jika
pemakaian obat dihentikan dan biasanya lesi rekuren kembali ditempat yang sama.
9,24
Pengobatan dapat dilakukan secara sistemik maupun lokal. Secara sistemik pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian terapi antiviral sistemik dan akan
menunjukkan hasil yang baik setelah terapi 1-2 minggu.
12,24
Sedangkan secara lokal, pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian podophyllum resin 25 solution yang
saat ini menjadi pilihan terbaik karena obat ini memberikan periode waktu rekurensi yang lama, selain itu obat ini lebih murah dan efek sampingnya sedikit.
9,24
Pengobatan OHL pada penyakit AIDS saat ini masih berupa pengobatan suportif untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak terjadi infeksi oportunistik dan
pengobatan dengan obat-obat anti retrovirus tidak dapat membunuh semua virus, sifatnya hanya menghambat perjalanan penyakit saja.
9,12
BAB 3 LAPORAN KASUS