Peran Propolis dan Bunga Cengkeh dalam Pasta Gigi

2.1.3 Peran Propolis dan Bunga Cengkeh dalam Pasta Gigi

Penambahan zat aktif pada pasta gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut bukan hanya bertujuan sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang dewasa, sebaliknya dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin bila penambahan zat tersebut dilakukan pada pasta gigi anak. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dikembangkan bahan yang dapat ditambahkan ke dalam pasta gigi. 7 Antara bahan yang diteliti adalah produk lebah dan herbal. Saat ini pasta gigi yang mengandung produk lebah dan herbal dalam kemasannya mengandung berbagai jenis ekstrak antara lain propolis dan bunga cengkeh. Pasta gigi yang mengandung propolis dan bunga cengkeh merupakan pasta gigi yang aman dan alami. Selain itu, propolis dan bunga cengkeh merupakan bahan antibakteri alami yang ditambahkan dalam pasta gigi yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies. 7,5,9,12 Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan propolis dan bunga cengkeh yang memiliki fungsi untuk merawat penyakit gigi dan mulut. 10,11, 19 Selain menghambat pertumbuhan dan pembentukan karies, propolis menghambat berbagai bentuk biologis termasuk bahan antimikroba, efek antiinflamasi dan antioksidan. 10,11 Efek antiinflamasi dan antioksidan tersebut dapat dimanfaatkan dengan mengaplikasikan propolis tersebut ke dalam pasta gigi. Pemakaian rutin pasta gigi setiap menyikat gigi dapat membantu efektivitas kerja propolis. Efek antiinflamasi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dan mengobati sariawan dan penyakit periodontal lain, sedangkan efek antioksidan dimanfaatkan sebagai proteksi pada gigi dan jaringan sekitar terhadap iritan. 11 Cengkeh juga tidak hanya menekan pembentukan karies malah merupakan obat bius alami karena minyak eugenol di dalamnya yang sering digunakan untuk prosedur gigi pada abad ini serta dapat digunakan sebagai mengawal muntah-muntah, menghilangkan batuk, diare, sakit lambung, menghilangkan rasa sakit dan menstimulasi syaraf. 19,20 Minyak yang berasal dari cengkeh begitu kuat, dan ini sering digunakan untuk obat-obatan baik topikal maupun internal. Minyak ini mengandung senyawa yang membantu sirkulasi darah dan dapat merangsang kulit ketika diterapkan secara langsung. 21

2.2 Streptococcus mutans

Streptococcus mutans adalah bakteri Gram-positif, fakultatif anaerob yang paling sering ditemukan pada rongga mulut dan berperan penting dalam proses terjadinya karies. Mikroba ini pertama kali ditemukan oleh J. Killian Clarke pada tahun 1942. Clarke memberikan nama Streptococcus yang paling banyak terdapat pada karies gigi sebagai Streptococcus mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat bervariasi. Nama mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat bervariasi. Nama mutans itu sendiri juga merupakan hasil dari transisi yang sering terjadi dari bentuk coccal ke bentuk coccobacillary. 22

2.2.1 Karakteristik Streptococcus mutans

Karakteristik dari Streptococcus mutans adalah berbentuk bulat sampai lonjong dengan diameter 0,6-1,0 µm, non motil, fakultatif anaerob, Gram positif, katalase negatif, tidak berspora, dapat tumbuh optimum pada suhu 37 o C dengan pH antara 13