Latar Belakang Perbedaan Daya Hambat Pasta Gigi Yang Mengandung Propolis Dan Bunga Cengkeh Terhadap Streptococcus Mutans (In Vitro)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies merupakan masalah kesehatan gigi yang umum terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT Departemen Kesehatan RI tahun 2004, prevalensi karies di indonesia mencapai 90,05. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah penderita karies di Indonesia sangat tinggi. 1 Karies gigi merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat menular dan terutama mengenai jaringan keras gigi, sehingga terjadi kerusakan jaringan keras setempat. Proses terjadinya kerusakan pada jaringan keras gigi melalui suatu reaksi kimiawi oleh bakteri, dimulai dengan proses kerusakan pada bagian anorganik, kemudian berlanjut pada bagian organik. Bakteri berperan penting pada proses terjadinya karies gigi, karena tanpa adanya bakteri maka karies gigi tidak dapat terjadi. Terdapat berbagai spesies bakteri yang berkoloni di dalam rongga mulut khususnya pada karies gigi dan bakteri tersebut mampu menghasilkan asam sehingga terjadi proses demineralisasi jaringan keras gigi. 2,3 Salah satu spesies bakteri yang dominan dalam mulut yaitu bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies gigi. Adanya korelasi positif antara jumlah bakteri Streptococcus mutans pada karies gigi dengan prevalensi karies gigi disebabkan beberapa karakteristik dari bakteri Streptococcus mutans yaitu mampu mensintesis polisakarida ekstraseluler glukan 1 ikatan α 1–3 yang tidak larut dari sukrosa, dapat memproduksi asam laktat melalui proses homofermentasi, membentuk koloni yang melekat dengan erat pada permukaan gigi, dan lebih bersifat asidogenik bila dibandingkan dengan spesies Streptococcus lainnya. Oleh karena itu bakteri ini telah menjadi target utama dalam upaya mencegah terjadinya karies gigi. 2 Pencegahan karies diperlukan untuk menghambat pembentukan Streptococcus mutans penyebab karies sekaligus menjaga kesehatan mulut. Salah satu upaya pencegahan terhadap karies antara lain dengan menyikat gigi secara mekanis dengan sikat gigi yang teratur dengan pasta gigi yang mengandung antibakteri karies. 4 Banyak pasta gigi beredar di pasaran dengan berbagai merek dan hampir semuanya mengandung lebih dari satu bahan aktif dan dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Masing-masing pasta gigi mempunyai komposisi berbeda dan kombinasi unik dari senyawa-senyawa yang dirancang khusus untuk mendukung higiene rongga mulut. 5 Bahan aktif yang biasa digunakan dalam pasta gigi umumnya merupakan senyawa fluorida. Pasta gigi komersial yang mengandung fluorida berperan penting dalam mencegah kerusakan gigi. Apabila digunakan secara berlebihan, senyawa fluorida akan menyebabkan deremineralisasi gigi, fluorosis, kerusakan tulang dan anemia. Maka usaha mencari alternatif bahan aktif yang memiliki potensi sebagai campuran dalam pasta gigi perlu dilakukan. 6 Penambahan zat lain pada pasta gigi harus aman dan efektif, serta pemakaiannya telah disetujui oleh American Dental Association. 7 Seiring perkembangan zaman, telah banyak dilakukan penelitian dengan memanfaatkan bahan alam yang kesemuanya bertujuan untuk menghasilkan obat-obatan dalam upaya mendukung program pelayanan kesehatan gigi, khususnya untuk mencegah dan mengatasi penyakit karies gigi. Kembalinya perhatian ke bahan alam yang dikenal dengan istilah back to nature ini dianggap sebagai hal yang sangat bermanfaat karena sejak dahulu kala masyarakat percaya bahwa bahan alam mampu mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, pemanfaatan bahan alam digunakan sebagai obat jarang menimbulkan efek samping yang merugikan bila dibandingkan dengan obat yang terbuat dari bahan sintetis. 8 Akhir-akhir ini terdapat produk pasta gigi yang mengandung ekstrak propolis dan ekstrak bunga cengkeh. Ekstrak propolis dan ekstrak bunga cengkeh merupakan bahan tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat. 9 Propolis adalah produk alami tidak beracun dengan efek farmakologis ganda dan komposisi kimia yang kompleks. Menurut penelitian Hyun Koo 2002, menunjukkan bahwa propolis merupakan produk lebah yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme rongga mulut dan menurunkan aktivitas bakteri glucosyltransferase GTF dengan menghambat sintesis dinding sel dan protein yaitu dengan merusak dinding sel atau menghalangi sintesis normal. Sintesa yang tidak normal menyebabkan tekanan osmotik dalam sel bakteri lebih tinggi daripada di luar sel, maka terjadi gangguan fungsi sel bakteri yang akan menyebabkan terjadinya lisis. 10,11 Glucosyltransferase GTF adalah enzim yang dihasilkan oleh Streptococcus mutans yang telah dikenal pasti menjadi faktor dalam pembentukan karies. 10 Berdasarkan laporan literatur oleh Eriska Riyanti, Dede Hadidjah dan Allin 2009, pasta gigi yang menggunakan ekstrak propolis dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan karies. Fungsi lain juga dapat menunjang keberhasilan perawatan 3 penyakit periodontal dan meningkatkan sistem imun tubuh sehingga dapat mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak atau luka seperti pada perdarahan gingiva, luka pasca operasi atau penyembuhan pasca perawatan periodontal. 11 Komposisi ekstrak bunga cengkeh yang utama adalah eugenol dapat digunakan sebagai antibakteri, analgesik, anestesi lokal dan anti-inflamasi. 9,12 Menurut penelitian yang dilakukan Zubaidah dan Hasnah 2006 bunga cengkeh terbukti mengandung senyawa utama yaitu eugenol yang mempunyai potensi menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan merusak langsung membran sel bakteri menyebabkan berlaku penghambatan sintesa protein sehingga terjadi gangguan pada fungsi sel bakteri. Sel bakteri selanjutnya mengalami lisis dan mati. 9 Selain itu, hasilnya juga memperlihatkan senyawa aktif eugenol dapat menghambat aktivitas enzim glucosyltransferase GTF. Di bidang kedokteran gigi, hal ini digunakan dalam bentuk pasta atau campuran sebagai semen gigi, pengisi dan bahan restoratif. 9,12 Saat ini, tingkat popularitas obat-obatan dan pasta gigi yang mengandung bahan-bahan alami terus meningkat meskipun beberapa agen yang secara komersial tersedia bahan kimia diketahui dapat mengubah flora normal dan memiliki efek samping yang tidak diinginkan seperti muntah-muntah, diare dan pewarnaan gigi. 13 Dari uraian di atas, dilihat banyak penelitian telah dilakukan untuk menguji efek antibakteri dalam beberapa bentuk sediaan seperti larutan murni, ekstrak dan obat kumur mengandung propolis dan bunga cengkeh terhadap Streptococcus mutans. Penulis tertarik ingin melakukan penelitian tentang khasiat ekstrak propolis dan ekstrak bunga cengkeh yang terdapat dalam bentuk sediaan pasta gigi komersial. 4 Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan daya hambat pasta gigi yang mengandung ekstrak propolis dan bunga cengkeh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab utama karies.

1.2 Rumusan Masalah