2.3. Penggunaan Minyak Atsiri
Disadari atau tidak bahwa minyak atsiri berbagai tumbuh-tumbuhan dari berbagai penjuru dunia telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia mulai
dari pagi hingga malam hari, baik secara tradisional maupun dalam bentuk produk hasil industri modern.
Penggunaan minyak atsiri sangat luas, dalam berbagai bidang industri, antara lain dalam industri kosmetik bedak, lipstick, sabun, pasta gigi, shampo, lotion dalam
industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau penambah cita rasa, dalam industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai produk minyak wangi, dalam
industri farmasi atau obat-obatan anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri dll, bahkan digunakan pula sebagai insektisida dalam industri bahan pengawet beberapa
minyak atsiri dapat digunakan sebagai zat pengikat fixative dalam parfum, kosmetik dll, Toni., 1994. Oleh karena itu tidak heran jika minyak atsiri banyak
diburu orang dari berbagai negara. Telah diketahui bahwa selain mempunyai bau wangi yang menyenangkan, minyak
atsiri dapat juga membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf sekresi. Dengan mencium bau-bauan tertentu, maka akan keluar cairan getah pencernaan
dalam rongga mulut dan lambung Guenther, 1987. Minyak atsiri dapat larut dalam lemak yang terdapat pada kulit, dapat terserap
kedalam aliran darah, tidak merusak lingkungan, dapat mengalami biodegradasi dan merupakan bagian dari keseimbangan ekosistem selama ribuan tahun Rozat,
dkk,1996.
2.4. Bunga Jotang
Bunga jotang spilanthes paniculata merupakan salah satu jenis gulma yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah dengan keadaan tanah yang
lembab dan berair. Gulma ini terdapat hamper diseluruh daerah di Indonesia. Klasifikasi ilmiah bunga jotang:
Universitas Sumatera Utara
Kingdom : Plantae
Ordo : Isterales
Family : Asteraceae
Genus : Spilanthes
Pemberian nama gulma ini tergantung terhadap Negara dan daerah masing-masing, Sechuan button Inggris, Akarkara India, Bunga Lada Malasya, Legetan Pulau
Jawa, Gatang Minangkabau, Sihampir Kabupaten Dairi, Sibancir Karo, Simarhunik-hunik Tapanuli Utara.
Gambar 2.4. Bunga Jotang
Batang tanaman ini rebah dan menaik rebah. Daun-daun dengan tangkai 1-2 cm. Helaian daun mengerucut seperti tumpeng mini, kuning dan tumpul. Gulma ini
dapat hidup hingga menahun. Bongkol bunganya mengeluarkan semacam rasa pedas atau getir jika dikunyah. Sebagian masyarakat menggunakan bunga gulma tumbuhan
ini sebagai obat sariawan dan sakit gigi.
2.5. Cara-cara Memproduksi Minyak Atsiri 2.5.1. Cara Pengepresan
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan minyak atsiri pada mulanya dilakukan dengan pengepresan yaitu dengan memberi tekanan yang tinggi sehingga minyak bunga
jotang kelnar.
2.5.2. Cara Penyulingan Destilasi
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua macam campuran atau lebih, berdasarkan perbedaan titik didihnya
dan juga berdasarkan dapat tidaknya komponen ikut bersama uap air steam volatile, dan proses ini dilakukan untuk minyak atsiri yang tidak larut dengan air.
Rendemen minyak atsiri yang dapat menguap bersama uap air dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
1.
Besarnya tekanan uap yang digunakan
2.
Berat molekul dari masing–masing komponen
3.
Kecepatan pelepasan minyak atsiri dari bahan yang disuling.
Dalam industri minyak atsiri, dikenal 3 macam metode penyulingan, yaitu:
1.
Penyulingan dengan air water destilation
2.
Penyulingan dengan air dan uap water and stem destilation
3.
Penyulingan dengan uap langsung steam destilation
2.5.3. Cara Ekstraksi
Metode ini menggunakan pelarut yang dapat memisahkan minyak atsiri dari bahan tumbuhan.
a. Enfleurage ekstraksi dengan lemak dingin
Sebelum diketahuinya ekstraksi dengan pelarut-pelarut yang mudah menguap, cara enfleurage merupakan cara yang sangat baik untuk mendapatkan minyak
atsiri dari tumbuhan terutama dari bunga. Metode ini pertama sekali dipelajari oleh Passy dan kemudian oleh Aesse.
Universitas Sumatera Utara
Lemak mempunyai daya absorpsi atau berinteraksi dengan minyak atsiri, jika dicampurkan dengan bahan yang mengandung minyak atsiri. Cara enfleurage
dilakukan dengan meletakkan bahan yang mengandung minyak atsiri pada lemak setengah padat dan menutupnya dengan rapat, maka minyak atsiri yang keluar
akan diabsorpsi oleh lemak. Kemudian minyak atsiri dipisahkan dari lemak dengan cara ekstraksi dengan alcohol, kemudian alcohol dipisahkan dari minyak
atsiri tersebut.
b. Maserasi Ekstraksi dengan lemak panas
Maserasi adalah suatu cara ekstraksi dengan perendaman sampel di dalam lemak panas selama waktu tertetnu. Cara maserasi dapat digunakan untuk bahan yang
lunak dan untuk bahan yang keras telah dirajang. Selama perendaman minyak atsiri yang keluar dari bahan sampel akan berinteraksi dengan lemak, minyak
atsiri kemudian dipisahkan. Untuk memisahkan minyak atsiri dari lemak, diekstraksi dengan alcohol sama seperti enfleurage
c. Ekstraksi dengan pelarut yang mudah menguap