Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bunga jotang spilanthes paniculata merupakan salah satu jenis gulma yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah dengan keadaan tanah dan udara yang lembab. Di Provinsi Sumatera Utara nama tumbuhan ini berbeda di suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Di Kabupaten Dairi diberi nama Sihampir, di Kabupaten Tapanuli Utara dengan nama Simarhuikhunik, di Kabupaten Karo dengan nama Sibancir. Dalam bahasa Jawa tumbuhan ini disebut bunga Legetan. Ada sebagian masyarakat yang menggunakan bagian bung adari tumbuhan ini sebagai obat penyakit gigi dengan cara memasukkannya ke dalam gigi berlobang setelah terlebih dahulu dihaluskan. Seluruh bagian tumbuhan ini akar, batang, daun dan bunga memiliki rasa getir sehingga diduga mengandung minyak atsiri. Secara kimiawi komponen minyak atsiri terdiri dari terpen dan terpenoid. Komponen ini dapat di ekstrak dengan metode pengepresan, destilasi penyulingan ekstraksi pelarut, enfluerasi dan maserasi. Dengan metode pengepresan dihasilkan minyak atsiri yang aromanya sama seperti aroma alami tetapi hasil yang diperoleh sangat sedikit karena pada metode ini dengan adanya air akan terbentuk emulsi yang sukar dipisahkan sehingga minyak atsiri yang diperoleh sangat sedikit. Dalam industry minyak atsiri dikenal 3 tipe hidrolisis, yaitu: 1. Penyulingan dengan air 2. Penyulingan dengan uap langsung 3. Penyulingan dengan uap dan air. Salah satu alat destilasi penyulingan yang dapat digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri adalah dengan alat Stahl. Di dalam alat ini minyak atsiri dapat dipisahkan dari destilatnya, karena terbentuk 2 lapisan dan minyak atsiri terdapat pada lapisan atas. Universitas Sumatera Utara Berhubungan dengan hal-hal diatas peneliti mengekstrak minyak atsiri bunga jotang dengan menggunakan alat Stahl. Untuk menganalisa komposisi senyawa di dalam minyak atsiri bunga jotang dilakukan dengan Spektrometer GC-MS dan kemudian di fragmentasi.

1.2. Permasalahan

Pada penelitian ini, yang menjadi permasalahan adalah: ‐ Apakah minyak atsiri bunga jotang dapat diperoleh dengan destilasi uap menggunakan alat Stahl. ‐ Apakah minyak atsiri bunga jotang mengandung senyawa anti bakteri atau senyawa penghilang rasa sakit.

1.3. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

12 102 84

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Analisis Senyawa Kimia Minyak Atsiri Daun Kari (Murraya Koenigii L.) Dengan GC – MS Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

39 208 108

Analisis Senyawa Kimia Minyak Atsiri Akar Sembung (Blumea Balsamifera DC) Dengan GC-MS Serta Uji Aktivitas Antimikroba Dan Antioksidan

11 111 118

Isolasi Minyak Atsiri dari Sereh Merah (Andropogon citratus DC.) Segar dan Kering Serta Analisis Komponen Secara GC-MS

5 68 93

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer Massa (GC–MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

30 208 138

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) Dengan Cara GC-MS

16 147 70

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 19