Latar Belakang Penetapan Kadar Kloramfenikol Dalam Kapsul Kloramfenikol Yang Diproduksi PT. Kimia Farma (PERSERO) TBK. Plant Medan Secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit. Menurut undang-undang kesehatan, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh Syamsuni, 2006. Infeksi terjadi bila mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan berbagai gangguan fisiologis normal tubuh. Sistem pertahanan tubuh melakukan berbagai proses nonspesifik dan spesifik untuk mencegah dan menghancurkan bibit infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Keberhasilan dari pertahanan tubuh ini dapat mencegah timbulnya gangguan atau penyakit yang disebabkan infeksi. Penyakit infeksi dapat menular kepada orang yang sehat sehingga populasi penderita dapat meluas, karena penyebab dari penyakit ini adalah mikroorganisme atau parasit yang hidup dan berkembang menjalar dengan berbagai cara Wattimena, 1991. Universitas Sumatera Utara Antibiotika adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh mikroba seperti bakteria, jamur, dan lain-lain, yang dalam konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba lain. Berdasarkan definisi ini, bahan yang dapat dianggap sebagai antibiotika adalah hasil alamiah saja. Akan tetapi yang termasuk kategori ini juga adalah bahan-bahan antibiotika semi sintetis yang merupakan hasil modifikasi bahan kimia antibiotika alam dan transformasi mikrobiologi dari bahan- bahan sintetis Hadisahputra dan Harahap, 1994. Kloramfenikol adalah obat antibiotik berspektrum luas yang aslinya berasal dari beberapa Streptomycetes, termasuk S. venezuelae, S. phaeochromogenes var. chloromyceticus dan S. omyamensis. Antara tahun 1945 dan 1947, penelitian pada laboratorium dari penggunaannya pada pengobatan infeksi yang dibuat pada percobaan, termasuk yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram negatif, dan riketsia, menunjukkan sedikit sifat toksik yang tidak dikehendaki Foye, 1996. Pengawasan mutu adalah bagian yang penting dari cara pembuatan obat yang baik untuk memastikan tiap obat yang dibuat senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV 1995, kapsul kloramfenikol mengandung kloramfenikol tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 120,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Universitas Sumatera Utara 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan