BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Planet bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini tidak
dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia di bumi. Dimana air digunakan sebagai kegiatan rumah
tangga, proses industri, pertanian, dan lain sebagainya Wardhana, 1995 . Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar
oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan
lainnya Wardhana, 1995. Bahan buangan zat kimia termasuk pencemar yang berbahaya dan
berpotensi merusak lingkungan. Bahan buangan zat kimia dapat masuk ke dalam air secara langsung atau melalui mediasi. Beberapa senyawa kimia yang umum
dikenal sebagai pencemar diantaranya deterjen, insektisida, zat warna kimia, larutan penyamak kulit, dan lain-lain Situmorang, 2007.
Limbah domestik Limbah rumah tangga kerapkali mengandung sabun dan deterjen. Keduanya merupakan sumber potensial bagi bahan pencemar organik
Achmad, 2004.
Polusi atau pencemaran adalah keadaan dimana suatu lingkungan sudah tidak alami lagi karena telah tercemar oleh polutan. Polutan adalah zat atau
substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah deterjen termasuk polutan karena di dalamnya terdapat zat yang disebut Alkil Benzen Sulfonat yang
merupakan deterjen golongan keras. Jenis deterjen ini banyak digunakan di rumah tangga. Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras
ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut Junior, 2009.
Berdasarkan hal-hal diatas tersebut diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang pencemaran deterjen di dalam limbah cair domestik.
1.2. Tujuan