Sewa Guna Usaha Leasing

45

2. Sewa Guna Usaha Leasing

Dalam sewa guna usaha leasing barang modal adalah milik lessor. Oleh karenanya perjanjian leasing sama sekali bukan perjanjian hutang dan tidak dapat dibuat pengakuan hutang berkenaan dengan pembelian barang modal. Dan apabila lessee gagal melakukan kewajibannya maka lessor dapat secara langsung menjual barang objek lease tersebut. Eksistensi lembaga Leasing itu sendiri menjadi perdebatan apakah lembaga jual beli, sewa beli, jual beli dengan angsuran atau sewa menyewa dengan opsi membeli, hal tersebut berkaitan erat dengan hak kebendaan yang pada salah satu pihak menyangkut batas-batas hak dan tanggung jawabnya.

a. Syarat dan Ciri Leasing

Syarat dan ciri leasing menurut Agnes Sawir meliputi lima hal yaitu: 49 1 Objek leasing: meliputi segala macam barang modal mulai dari pesawat terbang hingga mesin dan komputer untuk keperluan kantor. 2 Pihak-pihak yang terlibat dalam leasing: penyewa adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari perusahaan leasing lessor. Hanya perusahaan yang telah mendapat izin dari Departemen Keuangan saja yang boleh menjadi lessor. 49 Agnes Sawir, Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasasi Perusahaan, Gramedia Utama, Jakarta, 2004. hal. 169 Universitas Sumatera Utara 46 3 Pembayaran berkala dalam jangka waktu tertentu: pembayaran leasing dilakukan secara berkala seperti setiap bulan, setiap kuartal atau setiap semester. 4 Nilai sisa atau residual value: pada perjanjian leasing ditentukan suatu nilai sisa. Ini tidak dikenal dalam pejanjian sewa menyewa. 5 Hak opsi bagi lessee untuk membeli aktiva: pada akhir masa leasing, penyewa atau lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah dia ingin membeli barang tersebut sebesar niali sisa atau mengembalikan barang tersebut kepada pihak yang menyewakan lessor. Sementara itu menurut Mr. A.C. Goudsmit dan Mr. J.A.M.P. Keisjer, ciri-ciri leasing adalah sebagai berikut: 50 1 Leasing merupakan suatu cara pembiayaan. Meski ada aspek lain dari leasing, namun aspek pembiayaan ini yang paling menonjol atau ciri utama. 2 Ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda yang di-lease tersebut. Inilah perbedaan pokok dengan sewa menyewa biasa. Pada umunya masa leasing dalam suatu finance lease sama dengan masa kegunaan ekonomis benda yang di-lease. 3 Hak benda yang di-lease ada pada lessor. Hal ini menimbulkan dampak tertentu, antara lain yang penting adalah dibidang akuntansi seperti 50 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 103-104 Universitas Sumatera Utara 47 penyusunan di bidang hukum, diantaranya dalam hal melaksanakan perjanjian leasing apabila cedera janji atau wanprestasi dan dalam hal kepailitan. 4 Benda yang menjadi objek leasing adalah benda-benda yang digunakan dalam suatu perusahaan. Pengertian benda-benda yang digunakan untuk suatu perusahaan harus diberi pengertian yang luas, yakni benda-benda yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan, jadi bukan saja mesin-mesin produksi, namun juga komputer atau kendaraan bermotor.

b. Manfaat dan Kerugian Sewa Guna Usaha

1 Manfaat Sewa guna usaha Sewa guna usaha memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya antara lain : 51 a Pembiayaan penuh Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai dengan 100, hal ini akan membantu cash flow terutama bagi perusahaan lessee yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang sedang berkembang. b Lebih Fleksibel Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih fleksibel karena leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan. Pembayaran sewa guna usaha payment lease secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran 51 Iswi Hariyani, dan R. Serfianto DP, Op.Cit hal 81-83 Universitas Sumatera Utara 48 sewa guna usaha secara berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan aktiva yang akan dilease. c. Sumber pembiayaan alternatif Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa menggangu jalur kredit yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya. d. Off balance sheet Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian aktiva tidak perlu dipenuhi secara terperinci. e. Arus dana Pesyaratan pembayaran dimuka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana. f Proteksi inflasi Leasing merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan sering dikatakan kurang relevan. g Perlindungan akibat kemajuan teknologi Universitas Sumatera Utara 49 Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model atau sistem disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi. h Sumber pelunasan kewajiban Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran sewa hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya aktiva yang di leasekan. i. Kapitalisasi biaya Adanya biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan dan lain sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa leasing. j. Risiko keusangan Dalam keadaan yang serba tidak menentu, leasing yang berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko keusangan sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin terjadi. k Kemudahan penyusutan anggaran Adanya pembayaran sewa guna usaha secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee. l Pembiayaan proyek skala besar. Universitas Sumatera Utara 50 2 Kerugian Sewa guna usaha Selain manfaat, sistem sewa guna usaha ini juga memiliki beberapa kerugian antara lain : 52 a Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiban lease telah diselesaikan dan hak opsi digunkan. b Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka kemungkinan biaya yang ditimbulkan cukup besar. c Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit. d Risiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri. Kemungkinan adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna usaha yang lain. e Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan risiko bunga bagi perusahaan sewa guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana pembelanjaan tidak sesuai. 52 Ibid hal 84-86 Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 1. Perbandingan Sewa Guna Usaha Leasing, Pembiayaan Konsumen No Pembeda Leasing Sewa Guna Usaha Consumer Finance PembiayaanKonsumen 1. Objek Barang modal Barang bergerak Baik barang modal maupun keperluan konsumen yang dipakai untuk keperluan hidup keperluan rumah tangga 2. Subjek Lessee dengan Lessor, akan tetapi ada supplier sebagai penyedia barang Konsumen debitor, Perusahaan Pembiayaan Konsumen Kreditor dan Supplier 3. Hubungan Hukum 1. Antara Lessee dan Lessor perjanjian leasing 2. Antara Lessor dengan Supplier perjanjian jual beli 3. Antara Lessee dengan Supplier tidak ada hubungan hukum, hanya ada penerimaan barang 1. Antara konsumen dan perusahaan pembiayaan konsumen perjanjian kredit atau perjanjian utang piutang. 2. Antara konsumen dengan supplier perjanjian jual beli 3. Antara supplier dengan perusahaan pembiayaan konsumen tidak ada hubungan hukum 4. Peralihan Hak Peristiwa hukum terjadi dua kali. Pertama Sewa menyewa. Kedua jual beli. Peralihan hak hanya akan terjadi apabila hak opsi dilaksanakan. Jadi ada perbuatan hukum lagi yaitu jual beli untuk memindahkan hak milik. Setelah perjanjian jual beli dan telah terjadi levering antara konsumen dengan supplier. 5. Pemilik Barang Selama perjanjian leasing terjadi, pemilik barang adalah Perusahaan Leasing Lessor Semenjak dilakukan levering jual beli, pemilik barang adalah konsumen 6. Risiko Perusahaan Leasing Konsumen 7. Jangka Waktu Ditentukan sesuai dengan umur ekonomis barang modal Sesuai dengan yang diperjanjikan lunas Universitas Sumatera Utara 52

3. Prosedur Mekanisme Perjanjian Pembiayaan baik itu Costumer Finance