Sumber Data Analisis Data

36 sengketa pada perusahaan pembiayaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menemui pihak- pihak terkait di perusahaan asuransi dan perusahaan pembiayaan leasing yang berhubungan dengan judul tesis untuk dapat dipertanggung jawabkan atas isi dan kebenaran fakta dilapangan. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain: 1 David Manggiring, legal staff PT. Dipo Star Finance Cabang Medan 2 Rudy, legal staff PT. Dipo Star Finance Cabang Medan 3 Andri Manurung, legal staff PT. Dipo Star Finance Cabang Medan 4 Nova Wirashanty, SPV Claim and underwriting Marketing PT.Asuransi Mitra Maparya Cabang Medan 5 Pemegang polis asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Mitra Maparya Cabang Medan

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek mana data dapat diperoleh. Mengingat jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, maka penelitian ini menggunakan dua sumber data yang meliputi : a. Data primer Yaitu data yang berasal dari sumber data utama yang berupa tindakan- tindakan sosial dan perkataan dari pihak-pihak yang terikat dengan masalah yang diteliti. Sehingga penulis mendapatkan informasi yang sebenarnya melalui informan dari pihak-pihak yang terkait didalamnya. Universitas Sumatera Utara 37 b. Data Sekunder Yaitu sejumlah keterangan atau fakta-fakta yang secara tidak langsung atau data yang lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain melalui studi kepustakaan, laporan, dokumen, peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan obyek penelitian.

5. Analisis Data

Data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan tersebut dianalisis dengan cara kualitatif dengan mempelajari jawaban dari informan, sesuai dengan sifat penelitian deskriptif analistis, maka data yang dikumpulkan ,melalui wawancara yang diperoleh akan diteliti dan dipelajari secara utuh dan disesuaikan dengan data sekunder dan informan. Maka data yang diperoleh akan disusun secara sistematis dan selanjutnya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan sesuai dengan hasil penelitian yang berhubungkan dengan objek yang diteliti. Hasil analisis tersebut ditarik kesimpulan yang menggambarkan keadaan umum tentang status dan kondisi objek yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 38

BAB II TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI KENDARAAN

BERMOTOR TERHADAP PERJANJIAN KREDIT DALAM PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Pembiayaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan

PT Dipo Star Finance didirikan pada bulan November 1983 dengan nama PT. Dipo Star Leasing dan mulai beroperasi pada bulan Mei 1984. Dengan semakin berkembangnya bidang usaha, yang tidak saja berpusat pada kegiatan leasing sewa guna usaha tetapi juga dalam bidang usaha pembiayaan konsumen dan anjak piutang, pada bulan Juni 1989 PT. Dipo Star Leasing berubah nama menjadi PT. Dipo Star Finance dan kemudian pada tahun 1992 bergabung dengan Mitsubishi Corporation- Jepang dan berubah statusnya dari perusahaan nasional menjadi perusahaan Joint Venture perusahaan serikat yang sahamnya dimiliki oleh 2 dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan bisnis, dimana perusahaan ini dimiliki oleh perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang. 45 Dengan didukung oleh lebih dari 880 karyawan dengan berbagai keahlian dan latar belakang pendidikan serta dukungan jaringan kantor cabang serta perwakilan yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi , PT Dipo Star Finance terus berkembang pesat dan mendapatkan kepercayaan masyarakat luas sejak awal berdirinya hingga kini. 45 Company Profile PT. Dipo Star Finance Cabang Medan 38 Universitas Sumatera Utara 39 Menurut PMK Nomor 84PMK.0122006, Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha non bank dan lembaga keuangan non bank yang memberikan dukungan financial kepada nasabah untuk modal dan dana untuk kebutuhan konsumen serta malakukan aktivitas bisnis lembaga keuangan lainnya. PT. Dipo Star Finance diberikan ijin untuk beropersi oleh Departemen Keuangan Depkeu dan ijin tersebut meliputi kegiatan berikut, artinya dapat mengopersikan salah satu bisnis ini, akan tetapi tidak diijinkan melakukan bisnis diluar hal berikut: a. Sewa Guna Usaha Leasing b. Pembiayaan konsumen Customer Finance c. Anjak Piutang d. Kartu Kredit Salah satu anak cabangnya yaitu PT. Dipo Star Finance Cabang Medan yang berlokasi di Wisma HSBC lantai 5 Jl. Diponegoro No 11 Medan. Pertumbuhan bisnis pembiayaan di dalam negeri cukup pesat dalam tiga tahun terkahir ini, meski di tahun 2009 sedikit melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya, hal ini terutama akibat dari imbas krisis ekonomi global yang terjadi akhir 2008. Menurut Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI pertumbuhan nilai pembiayaan industri multifinance sekitar 17,4 per tahun dalam periode lima tahun terkahir. 46 Pertumbuhan industri multifinance ini didukung oleh 46 http:www.datacon.co.idPembiayaan-2010Leasing.html, diakses pada tanggal 24 April 2012 Universitas Sumatera Utara 40 kondisi ekonomi di dalam negeri yang mulai membaik. Turunnya suku bunga BI Rate pada level 6,5 pada akhir 2009 lalu turut mendorong pertumbuhan multifinance. Pertumbuhan industri pembiayaan di Indonesia selama ini masih mengandalkan sewa guna usaha leasing dan pembiayaan konsumen pembiayaan mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 95 dari total pembiayaan. Pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha masih mendominasi industri tahun 2009 lalu. Saat ini bisnis pembiayaan menjadi penopang utama penjualan otomotif dan penjualan alat berat. Sebab hampir 80 penjualan otomotif dibiayai secara kredit. Industri multifinance di Indonesia berada dibawah pengawasan Biro Pembiayaan dan Penjaminan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam LK, Departemen Keuangan. Multifinance terdiri dari jasa sewa guna usaha leasing, pembiayaan anjak piutang factoring, pembiayaan konsumen dan pembiayaan kartu kredit. Dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988, diaturlah ketentuan tentang Lembaga Pembiayaan, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251KMK.0131988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468KMK.0171995. Dalam pasal 1 angka 2 Keppres Nomor. 61 Tahun 1988 tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara 41 Berdasarkan pengertian lembaga pembiayaan sebagaimana dimaksud diatas, maka dalam lembaga pembiayaan terdapat unsur-unsur sebagai berikut : a. Badan Usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. b. Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan cara membiayai pihak-pihak atau sektor usaha yang dibutuhkan. c. Penyediaan dana, yaitu perbuatan penyediaan uang untuk suatu keperluan. d. Barang Modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau barang lain, seperti mesin-mesin, peralatan pabrik, dan sebagainya. e. Tidak menarik dana secara langsung non deposit taking, artinya tidak mengambil uang secara langsung baik dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar kecuali hanya untuk dipakai sebagai jaminan hutang kepada bank yang menjadi krediturnya. f. Masyarakat, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat, yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. 47 Leasing adalah istilah bahasa asing yang artinya pembiayaan peralatanbarang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 PERMENKEU Nomor 84PMK.0122006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, menyatakan leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi finance lease, maupun sewa 47 Sunaryo, 2008, Hukum Lembaga Pembiayaan. Sinar Grafika, Jakarta, hal.2 Universitas Sumatera Utara 42 guna usaha tanpa hak opsi operating lease untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Sumber hukum umum yang terkait dengan perjanjian leasing ini antara lain, asas Konkordasi Hukum berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 atas Hukum Perdata yang berlaku bagi penduduk Eropa. Pasal 1338 KUH Perdata mengenai asas kebebasan berkontrak serta asas persetujuan pada umumnya sebagaimana tercantum dalam bab I buku III KUH Perdata. Pasal 1548 sampai 1580 KUH Perdata Buku III Bab VII yang berisikan ketentuan-ketentuan tentang sewa- menyewa sepanjang tidak diadakan penyimpangan oleh para pihak. Pasal ini membahas hak dan kewajiban lessor dan lessee. Keppres Nomor 61 tahun 1988 tentang Perusahaan Pembiayaan LNRI tahun 1988 nomor 53. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.012.2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Sedangkan aturan khusus tentang Perizinan Usaha Leasing ini diatur dengan Surat Keputusan Bersama SKB Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan nomor: KEP- 122MKIV21974, Nomor:32MSK21974, Nomor:30.KpbI1974 tanggal 7 Februari 1974. Peraturan Menteri Keuangan PMK No.43PMK.0102012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan, masyarakat yang mengajukan kredit pembelian kendaraan bermotor kepada leasing, harus memberikan uang muka sebesar 20 persen. Latar belakang pengaturan tersebut adalah untuk meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan pembiayaan dan menciptakan persaingan yang sehat di industri Universitas Sumatera Utara 43 Perusahaan Pembiayaan. Sebab, saat ini perusahaan pembiayaan cenderung memberikan kemudahan terutama dalam besaran DP bagi masyarakat yang mengajukan kredit pembelian kendaraan bermotor. Perusahaan pembiayaan yang melanggar ketentuan akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada Perusahaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan terdapat 2 dua macam pembiayaan yang diberikan yaitu: 1. Pembiayaan Konsumen customer Finance