hukum. Mandat sebenarnya bukan pengalihan atau pemindahan wewenang, tapi karena yang berkompeten berhalangan.
64
Berdasarkan Undang-undang Jabatan Notaris ternyata notaris sebagai pejabat umum memperoleh wewenang secara atribusi, karena wewenang tersebut
diciptakan dan diberikan oleh Undang-undang Jabatan Notaris sendiri. Jadi wewenang yang diperoleh notaris bukan berasal dari lembaga lain, misalnya dari
Departemen Hukum dan HAM. Kewenangan notaris tersebut dalam pasal 15 ayat 1 sampai dengan ayat
3 Undang-undang Jabatan Notaris yang dapat dibagi menjadi:
65
1. Kewenangan Umum Notaris
Salah satu kewenangan notaris yaitu membuat akta secara umum.
66
Hal ini disebut sebagai kewenangan umum notaris dengan batasan sepanjang:
a. Tidak dikecualikan terhadap pejabat lain yang ditetapkan oleh undang-
undang b.
Menyangkut akta yang harus dibuat atau berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang
diharuskan oleh aturan hukum atau dikehendaki oleh yang bersangkutan
c. Mengenai subjek hukum orang atau badan hukum untuk kepentingan
siapa akta itu dibuat atau dikehendaki oleh yang berkepentingan.
67
64
Ibid, hal. 78.
65
Ibid.
66
Pasal 15 ayat 1 Undang-undang Jabatan Notaris
67
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia…… Op. cit, hal. 78.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pasal 15 ayat 1 bahwa wewenang notaris adalah membuat akta,
68
bukan membuat surat, seperti surat kuasa membebankan hak tanggungan SKMHT atau membuat surat lain, seperti surat keterangan waris SKW. Ada
beberapa akta otentik yang merupakan wewenang notaris dan juga menjadi wewenang pejabat atau instansi lain, yaitu:
a. Akta pengakuan anak luar kawin.
69
b. Akta berita acara tentang kelalaian pejabat penyimpan hipotik.
70
c. Akta berita acara tentang penawaran pembayaran tunai dan
konsinyasi.
71
d. Akta protes wesel dan cek.
72
e. Surat kuasa membebankan hak tanggungan SKMHT.
73
f. Membuat akta risalah lelang.
74
Berdasarkan wewenang yang ada pada notaris sebagaimana tersebut dalam pasal 15 Undang-undang Jabatan Notaris dan kekuatan pembuktian dari akta
notaris, maka disimpulkan: a.
Tugas jabatan notaris adalah memformulasikan keinginan tindakan para pihak ke dalam akta otentik, dengan memperhatikan aturan
hukum yang berlaku.
68
Herlien Budiono, Op. cit, hal. 58.
69
Pasal 281 BW
70
Pasal 1227BW Pasal ini terdapat dalam Buku II BW. Menurut pasal 29 Undang- undang Nomor 4 Tahun 1996, ketentuan mengenai hipotik dinyatakan tidak berlaku lagi.
71
Pasal 1405 dan 1406 BW
72
Pasal 143 dan 218 WvK
73
Pasal 15 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996.
74
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 338KMK.01?2000, tanggal 18 Agustus 2000.
Universitas Sumatera Utara
b. Akta notaris sebagai akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian
sempurna,
75
sehingga tidak perlu dibuktikan atau ditambah dengan alat bukti lainnya, jika ada orang pihak yang menilai atau menyatakan
bahwa akta tersebut tidak benar, maka orang pihak yang menilai atau menyatakan tidak benar tersebut wajib membuktikan penilaian atau
pernyataannya sesuai aturan hukum yang berlaku. Kekuatan pembuktian akta notaris ini berhubungan dengan sifat publik dari
jabatan notaris.
2. Kewenangan Khusus Notaris