menara utama. Lorong bangunan istana Himeji ini menggunakan susunan bangunan pada masa pimpinan Hideyoshi sekaligus memanfaatkan secara optimal kondisi topografi yang
ada. Beberapa pintu gerbang juga dibuat sangat sempit, sehingga hanya bisa dilewati oleh
orang satu demi satu. Selain itu , pintu-pintu gerbang dibangun ditempat yang tersembunyi dan tidak terduga agar tidak mudah terlihat oleh musuh, dan agar musuh tertahan di pintu
gerbang karena tidak dapat masuk secara bersamaan semuanya,dan tidak dapat meneruskan penyerangan. Salah satu taktiknya, musuh digiring ke lorong buntu dan dijepit dengan
serangan dari sisi kanan-kiri sehingga musuh yang kebingungan menjadi kocar – kacir . Memang pada waktu pertama kali masuk kedalam istana melalui jalan menanjak yang
terdapat disebalah utara Sannomaru, dan berjalan lurus melewati gerbang Mugu-no-Mon, setelah itu melewati pintu gerbang I-no-Mon , Ro-no-Mon, dan Ha-no-Mon, dari situ seakan-
akan terlihat seperti jalan pintas menuju menara utama. Tapi sebenarnya,jalan menuju menara utama bisa lebih dekat jika setelah melewati pintu gerbang Mu-gi-Mon, langsung
belok kanan melewati pintu kecil beratap rendah yang tersembunyi di antara tembok batu. Selain itu, terdapat juga pintu gerbang Ru-no-Mon yang merupakan pintu gerbang
model Uzumimon yang dapat disembunyikan dengan timbunan tanah,pasir dan kerikil sehingga musuh tidak dapat melihatnya. Musuh pun akan terkejut dengan serangan mendadak
dari pintu gerbang yang tidak kelihatan ini.
3.2.3. Menara Istana Himeji
Menara utama yang ada di istana Himeji adalah salah satu menara istana yang kontruksi bangunannya masih asli, sehingga karena istana ini penampilan istana dari luar
masih tampak seperti waktu di zaman Edo. Oleh karena itu, tidak salah lagi kalu istana ini dijadikan lambang kota Himeji. Diatas fondasi istana yang dibangun di puncak gunung Hime,
Universitas Sumatera Utara
terdapat menara utama beratap lima susun yang merupakan bangunan berlantai tujuh enam tingkat lantai menuju ke atas, satu lantai menuju ke bawah tanah, dan tiga bangunan menara
kecil-kecil Menara Barat, Menara Inui, dan Menara Timur. Selain ada menara beratap lima susun,ada juga menara yang beratapkan dua sususn
yang disebut Watariyagura menara untuk menyeberang dipakai untuk menghubungkan menara yang satu dengan menara yang lainnya. Penggunaan Watariyagura sebagai bangunan
penghubung antara disebut metode Renritsu. Berdasarkan tahun pembangunan dan model kontruksi bangunannya, menara-menara Istana Himeji digolongkan sebagai model menara
pengawas tahun atau periode akhir yang dikenal dalam bahasa jepang dengan sebutan goki horo-gata. Semua bangunan menara dibangunan bermaksud untuk berlindung dari serangan
musuh sehinngga temboknya dibangun dengan menggunakan plesteran putih shikkui agar tahan api,anti api dan peluru, yang sekaligus juga dapat menambah keindahan istana.
Menara istana Himeji terkenal kaya dengan keanekaragaman arsitektur jika dibandingkan dengan menara-menara istana lainnya di Jepang. Misalnya dibandingkan
dengan Istana Hiroshima yang dominan berwarna hitam seperti warna ikan koi sangat berbanding terbalik dengan warna menara Istana Himeji yang putih bersih, dan parit-parit
istana Hiroshima tersebut pun banyak terdapat ikan koi, hal ini sangat berbeda dari parit-parit yang ada di Istana Himeji yang mana paritnya hanya untuk aliran air saja. Dari segi bahan
bangunan juga terdapat perbedaan karena Istana Himeji dibangun dari beton yang berstruktur kuat sedangkan Istana Hiroshima hanya dibangun dari kayu dan hanya berdiri di atas tanah
delta yang lembek. Lantai dan tembok bangunan pun hanya terdiri dari dua tingkat saja,sedangkan Istana Himeji memiliki banyak tingkatan lantai. Namun Istana Hiroshima ini
juga memiliki kelebihan karena menara utamanya ditetapkan pemerintah sebagai Pusaka Nasional Jepang. Tapi tetap saja dari segi keistimewaan juga Istana Himeji memiliki banyak
keistimewaan yang unik, sehingga dicatat sebagai budaya milik dunia yang sangat berharga
Universitas Sumatera Utara
,dan telah tercatat di UNESCO, Istana Himeji menjadi warisan dunia yang terpenting. Keistimewaannya juga dapat dilihat dari bentuk menara terlihat dari bentuk bubungan besar
yang berbentuk lengkungan mulus yang disebut Kara-hafu, ada juga bubungan yang kalau di lihat dengan teliti berbentuk buku terbuka yang di telungkupkan yang disebut dengan
Chidori-hafu.Variasi Chidori –hafu dengan atap menara yang berlapis disebut O-Chidorihafu. Di menara istana juga terdapat jendela unik yang berbentuk seperti genta yang
terdapat di Menara Barat dan Menara Inui.Jendela ini disebut Katomado. Jendela Katamado juga bisa ditemukan di Istana Hikone dan beberapa istana lainnya.
Tinggi menara utama jika diukur tidak ikut ujung fondasi menara adalah 15,18 metar, sedangkan jika di ukur ikut ujung fondasi menara maka tinggi keseluruhan menara utama
adalah 46 meter 36 cm,ini di ukur dari sisi selatan menara.Diketahui juga menurut perkiraan, berat menara yang ada sekarang ini sekitar 5.700 ton ,padahal berat sebelumnya mencapai
6.200 ton. Berat menara ini berkurang karena ada perombakan besar-besaran zaman Showa yang mengganti genteng dengan bahan yang lebih ringan. Hal ini dilakukan bertujuan agar
menara utama tahan gempa.Dan sekarang menara digunakan untuk pameran beraneka ragam macam barang yang berkaitan dengan Istana Himeji.
3.2.4. Motif Genteng Istana Himeji