10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada BAB ini dijabarkan mengenai tori-teori yang dapat mendukung argumentasi dalam penelitian. Tinjauan teori yang ditampilkan pada BAB ini meliputi
hipertensi, latihan isometrik, serta pengaruh latihan isometrik terhadap tekanan darah.
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi
Tekanan darah adalah gaya yang diberikan oleh darah kepada tiap satuan luas pembuluh darah arteri ketika jantung memompa darah, yang dikontrol
oleh berbagai proses fisiologis Guyton Hall, 2006; Palmer William, 2007. Tekanan darah pada arteri terdiri atas tekanan sistolik, yaitu tekanan
darah pada saat ventrikel kiri berkontraksi, dan tekanan diastolik yang merupakan tekanan darah pada saat ventrikel kiri berelaksasi Gunawan,
2007.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik yang lebih besar dari 140 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang lebih besar dari 90 mmHg
secara persisten setidaknya dalam tiga kali pemeriksaan berturut-turut pada orang dewasa McPhee Ganong, 2006. Price Wilson 2012
mendefinisikan hipertensi sebagai peningkatan tekanan darah yang menetap di atas 14090 mmHg. Sedangkan menurut Guyton dan Hall 2006,
hipertensi berarti kondisi tekanan darah arteri rata-rata MAP seseorang
lebih tinggi dari batas normal yaitu 110 mmHg. Corwin 2009 juga mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah tinggi yang diukur paling
tidak dalam tiga kali kesempatan yang berbeda dan bervariasi sesuai usia.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap dengan kriteria tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
danatau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, atau tekanan arteri rata-rata lebih dari 110 mmHg atau disesuaikan dengan usia, yang diukur
dalam tiga kali pemeriksaan.
2.1.2 Penyebab Hipertensi
Tekanan darah
tergantung pada
tiga komponen
yang saling
mengkompensasi, yaitu kecepatan denyut jantung, volume sekuncup, dan resistensi perifer. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen
tersebut, namun tidak terjadi kompensasi oleh komponen lainnya, maka hal tersebut dapat menyebabkan hipertensi Corwin, 2009.
Setiap penyebab hipertensi tersebut dapat diakibatkan oleh peningkatan aktivitas susunan saraf simpatis yang dapat merupakan respon yang
berlebihan terhadap kondisi stres. Peningkatan denyut jantung dapat terjadi karena rangsangan abnormal pada saraf simpatis dan hormon yang
memengaruhi nodus sino-atrial SA McPhee Ganong, 2006. Penyebab umum hipertensi adalah terjadinya peningkatan resistensi perifer
McPhee Hammer, 2010. Peningkatan resistensi perifer yang kronis juga dapat disebabkan oleh rangsangan saraf simpatis dan hormon pada arteriol
sehingga mengakibatkan vasokontriksi. Vasokonstriksi mengakibatkan peningkatan kerja jantung untuk memompa lebih kuat sehingga
menghasilkan tekanan yang lebih besar. Peningkatan volume sekuncup dapat disebabkan oleh gangguan pengaturan
garam dan air oleh ginjal atau peningkatan konsumsi garam. Selain itu, peningkatan abnormal kadar renin dan aldosteron atau penurunan aliran
darah ke ginjal juga dapat mengganggu pengaturan garam dan air di ginjal McPhee Ganong, 2006; McPhee Hammer, 2010.
2.1.3 Jenis Hipertensi