Pengertian Latihan Isometrik Tujuan Latihan Isometrik Keuntungan dan Kerugian Latihan Isometrik

2.2 Latihan Isometrik

2.2.1 Pengertian Latihan Isometrik

Latihan isometrik adalah bentuk latihan statis yang mengkontraksikan otot dan menghasilkan tahanan tanpa perubahan panjang otot dan tanpa gerakan sendi Kisner Colby, 2007; Millar, McGowan, Cornelissen, Araujo Swaine, 2013. Tekanan dan tahanan dihasilkan otot tanpa tegangan mekanis tahanan x jarak. Sumber resistensi pada latihan isometrik meliputi menggenggam dan melawan tahanan secara manual, menggenggam beban pada posisi khusus, mengatur posisi melawan berat tubuh, atau menarik dan mendorong objek yang tak dapat bergerak Kisner Colby, 2007.

2.2.2 Tujuan Latihan Isometrik

Latihan isometrik merupakan bagian penting dalam desain program rehabilitasi untuk meningkatkan kemampuan fungsional. Menurut Funnell, Koutoukidis dan Lawrence 2009 serta Kisner dan Colby 2007, tujuan melakukan latihan isometrik adalah: a. Untuk mencegah dan meminimalisir atropi otot ketika pergerakan sendi tidak memungkinkan akibat imobilisasi eksternal gips, bidai, traksi skeletal b. Untuk mengaktifkan otot untuk memulai mengembalikan kontrol neuromuskuler dengan tetap menjaga jaringan yang mengalami penyembuhan ketika pergerakan sendi tidak diperbolehkan setelah cedera jaringan lunak atau operasi. c. Untuk meningkatkan stabilitas postural dan sendi d. Untuk meningkatkan kekuatan otot ketika penggunaan latihan tahanan dinamik dapat mengganggu integritas sendi atau menyebabkan nyeri sendi. e. Untuk mengembangkan kekuatan otot statis khususnya pada titik ROM sesuai dengan kebutuhan tertentu yang diinginkan.

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Latihan Isometrik

Latihan isometrik oleh pasien dengan posisi statik memiliki beberapa keuntungan, diantaranya memiliki risiko injuri lebih kecil dibandingkan latihan lain, memerlukan waktu yang minimal sehingga mengefisiensi waktu, dapat dilakukan dimana saja asalkan ruang gerak cukup, alat yang digunakan sedikit atau tidak ada, serta membantu pasienklien untuk meningkatkan rentang kontraksi statis Fair, 2011; Pearl, 2005. Kerugian yang mungkin dari latihan isometrik adalah bahwa otot yang terbentuk hanya pada sudut yang dilatih pasienklien Fair, 2011.

2.2.4 Prinsip Latihan Isometrik

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

0 0 18

PENGARUH LATIHAN NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

0 0 14

GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARANGKAN II KABUPATEN KLUNGKUNG BALI 2014.

0 0 6

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

0 0 15

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

1 1 10

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

0 0 41

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

0 10 6

Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku Sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan

0 4 17

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI JOMBATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS JABON Rifki Ainur Siska Arif Wijaya Leo Yosdimyati R ABSTRAK - PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI JOMBATAN WILAYAH KERJA

1 1 6