Perancangan Kampanye Sosial Mengenai Bahaya Penyakit Infeksi Saluran Kemih

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL MENGENAI BAHAYA PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Basovi Abdurahman Nugroho NIM. 51912100

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Mengenai Penyakit Infeksi Saluran Kemih“.

Semoga dengan laporan pengantar Tugas Akhir ini diharapkan dapat membantu meningkatkan wawasan pengetahuan agar dapat menjadi lebih baik lagi. Dalam laporan pengantar Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat membuat laporan pengantar Tugas Akhir ini menjadi lebih baik lagi.

Dalam penyusunan laporan pengantar Tugas Akhir ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Irwan Tarmawan, M.Ds selaku pembimbing Tugas Akhir karena beliau memberi banyak masukan dan bimbingan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Akhir kata, penulis mengharapkan laporan pengantar Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin.

Bandung, 22 Juni 2016 Penulis,


(8)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………..i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS………ii

KATA PENGANTAR.……….…..iii

ABSTRAK ……….…iv

ABSTRACT………..………...…….…….…v

DAFTAR ISI………....…..vi

DAFTAR GAMBAR……….….…...ix

DAFTAR TABEL ..………....……….x

DAFTAR LAMPIRAN………...xi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar BelakangMasalah ………...1

I.2.Idetinfikasi Masalah ………..3

I.3. Rumusan Masalah ………...3

I.4. Batasan Masalah ………...4

I.5. Tujuan Dan Manfaat Perancangan………...………..4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL MENGENAI BAHAYA PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH II.1. Penyakit………...5

II.1.1.Penyakit Dalam ………...5

II.2. Infeksi Saluran Kemih………...6

II.2.1. Definisi……….6

II.2.2. Gejala ...7

II.2.3. Faktor-Faktor Penyebab………..…...7

II.2.4. Pengobatan………...…8


(9)

vii

II.3.1. Jenis-Jenis Kampanye………..….9

II.3.2. Fungsi Kampanye………..…....9

II.4. Kondisi Khalayak………...10

II.4.1.Sudut Pandang Masyarakat...………...………...10

II.4.2. Berdasarkan Kuesioner………10

II.5. Mandatory………..………….16 II.6. Analisis……….…..17 II.7. Resume Permasalahan Dan Solusi……….18 BAB IIISTRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN III.1.Strategi Perancangan ………....19

III.1.1.Pendekatan Komunikasi………...19

III.1.1.1 Pendekatan Visual...20

III.1.1.2 Pendekatan Verbal...20

III.1.1.3 Gagasan Visual...20

III.1.2.Target Audien…………...………...21

III.1.3.Strategi Kreatif………...………...22

III.1.4.Strategi Media………...………...23

III.1.5.Strategi Distribusi………...………...25

III.2. Konsep Visual………..………...26

III.2.1. Format Desain………....……..………….…27

III.2.2. Tata Letak ...27

III.2.3. Tipografi………...………..…………...27

III.2.4. Ilustrasi…………..…………...………...29

III.2.5. Warna………...……...………...33

BAB IVMEDIA & TEKNIS PRODUKSI IV.1.Media Utama………...34

IV.1.1 Teknis Produksi………...34

IV.1.2 Aplikasi Desain………...35


(10)

viii

DAFTAR PUSTAKA…...………46 LAMPIRAN………..………48


(11)

46 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Achmad IA, dkk. (2007)Guidelines Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Genetalia Pria.Jakarta. IPD-RSCM.

Rusdijas, Ramayati R, dkk. (2002).Infeksi Saluran Kemih. Dalam Dan Nefrologi anak.Jakarta. IDAI.

Sudigdo S, Sofyan I. (2008),Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 3. Jakarta. CV. Sagung Seto.

Sukandar E, Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. (2007)Infeksi saluran kemih

pasien dewasa. Jakarta. FK-UI. 4th edition. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran Kemih.Edisi: 3. Jakarta. FKUI.

Dameria, Anne. (2007)Color Basic Jakarta: Link Match Graphic.

Rustan, Surianto. (2001)Layout, Dasar, & Penerapannya Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sihombing, Danton. (2007)Tipografi Dalam Desain Grafis Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal

Infeksi nosokomial menggantung harapan pada antibiotik anyar.Majalah Farmacia. Edisi Juni 2007:46.

Endriani R, Andrini F, Alfina D. Pola resistensi bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK) terhadap antibakteri. Jurnal Natur Indonesia. 2010.


(12)

47 Website

Febriyani, Dwi Nur. 2015. “Jangan Anggap Remeh ISK”. (Diambil dari: http://sehatnesia.com/722/jangan-anggap-remeh-isk/. Diakses pada Jumat, 25 September 2015)

lannylameanda.blogspot.ae/2012/12/definisi-jenis-jenis-dan-perbedaan/. (Diakses pada Senin, 11 April 2016)


(13)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Memiliki tubuh yang sehat merupakan suatu anugerah yang patut untuk disyukuri, karena dengan tubuh yang sehat, manusia dapat melakukan berbagai aktifitas sehari-hari dengan nyaman. Beda halnya dengan yang memiliki tubuh yang sakit, karena tubuh yang sakit akan mengganggu kegiatan aktifitas sehari-hari. Tanpa disadari maupun disadari tubuh yang sehat adalah tubuh yang mampu mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh lalu dikeluarkan kembali setelah dicerna oleh serangkaian organ di dalam tubuh. Sofyan (2008) menjelaskan bahwa “tubuh yang sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar”. Dari berbagai organ di dalam tubuh, sistem saluran kemih adalah salah satu yang memiliki peran vital, karena melalui sistem saluran kemih inilah air kencing atau urin diproduksi dan dibuang.

Seperti Sukandar (2006) menjelaskan bahwa “tubuh memiliki sistem saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandungkemih, dan uretra ”. Berawal dari ginjal, kotoran yang ada di dalam darah dipisahkan dan dikeluarkan dalam bentuk urin. Kemudian urin tersebut dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju tempat penampungan yang disebut kandung kemih. Setelah ditampung, urin dikeluarkan atau dibuang melalui saluran pelepasan yang disebut uretra. Tetapi seperti organ-organ lainnya, organ-organ pada sistem saluran kemih juga dapat menimbulkan penyakit terlebih penyakit yang disebabkan oleh bakteri karena organ pada sistem saluran kemih sangat rentan diserang oleh bakteri karena sistem saluran kemih berhubungan langsung dengan kotoran yang dihasilkan oleh tubuh yaitu urin.

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah penyakit yang terjadi ketika bakteri menyerang bagian-bagian tertentu dari sistem saluran kemih tersebut. Dijelaskan oleh Agus Tessy (2001) bahwa sembilan dari sepuluh kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau E. Coli yang umumnya hidup di dalam usus besar


(14)

2 dan sekitar anus, bakteri ini masuk ke dalam saluran uretra seseorang ketika kurang baik dalam melakukan pembersihan setelah buang air besar maupun kecil.

Namun karena di mayarakat khususnya di Kota Bandung terdapat istilah anyang-anyangan atau jengjeuriheun yang lebih populer menyebabkan masyarakat secara tidak sadar bahwa anyang-anyangan atau jengjeuriheun itu sebenarnya adalah penyakit Infeksi Saluran Kemih dan akhirnya memandang remeh tentang penyakit ini. Minimnya informasi serta informasi yang tidak valid yang ada di masyarakat juga menyebakan banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui apa itu ISK dan apa bahayanya bagi kesehatan serta bagaimana pencegahan serta pengobatannya sehingga banyak dari masyarakat yang tidak melakukan pencegahan maupun pengobatan yang tepat terhadap ISK padahal ISK adalah penyakit infeksi yang angka penderitanya cukup tinggi di masyarakat terutama pada wanita. Seperti sumber dari RS. Hasan Sadikin Bandung yang dikutip dari Emma Hidayanti

(2013) bahwa “ Infeksi saluran kemih menempati urutan kedua penyakit infeksi yang banyak diderita masyarakat setelah penyakit infeksi saluran pernafasan dan 80% ISK diderita oleh wanita”. Tjay dan Rahardja (2007) menjelaskan bahwa

“ISK lebih sering diderita oleh wanita karena jarak antara uretra dengan anus

pada tubuh wanita lebih dekat daripada yang ada pada tubuh pria”.

Penyakit ISK jika tidak diobati atau ditangani dengan tepat akan menjadi penyakit yang berbahaya dan serius karena bakteri yang ada di usus besar atau disekitar anus akan bergerak naik ke ginjal dan jika bakteri sudah di ginjal maka akan terjadi kerusakan pada ginjal yang tidak pulih yang menyebabkan gagal ginjal

kronis. Seperti Chang dan Shortliffe (2006) jelaskan bahwa “bila ISK tidak segera diatasi dengan tepat, bisa semakin parah dan terjadi kerusakan ginjal yang tidak

pulih”.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, dengan merawat kebersihan kelamin adalah langkah yang paling tepat untuk terhindar dari penyakit Infeksi Saluran Kemih karena dengan merawat kebersihan kelamin bakteri yang ada pada kelamin seperti E. Coli tidak akan berkembang biak sehingga tidak dapat masuk ke dalam


(15)

3 saluran uretra yang menjadi penyebab ISK. Selain itu merawat kebersihan kelamin juga dapat menghindarkan dari penyakit lain seperti keputihan yang tidak normal, kanker rahim bahkan kanker serviks. ISK adalah penyakit serius yang berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, mencegahnya dengan cara merawat kebersihan kelamin akan menghindarkan dari penyakit ini.

Namun rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai ISK yang dibarengi dengan rendahnya kesadaran akan pentingnya merawat kebersihan kelamin membuat perlu adanya kampanye sosial mengenai merawat kebersihan kelamin sebagai bagian dari langkah pencegahan agar terhindar dari berbagai penyakit kelamin khususnya Infeksi Saluran Kemih agar masyarakat sadar akan pentingnya merawat kebersihan kelamin.

I.2 Identifikasi Masalah

1. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISK.

2. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat kebersihan kelamin.

3. Banyak orang belum mengetahui bahwa penyakit ISK adalah penyakit yang berbahaya dan serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. 4. Kurangnya ketersediaan media informasi di ruang publik mengenai

langkah merawat kelamin dengan benar.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan bahwa bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat untuk merawat kebersihan kelamin dengan benar sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit berbahaya temasuk penyakit ISK ?


(16)

4 I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar perancangan yang dilakukan menjadi terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan ini adalah :

1. Edukasi mengenai penyakit, jenis, dan bahaya jika terjangkit ISK. 2. Merawat kebersihan kelamin sebagai langkah mencegah penyakit ISK.

I.5 Tujuan & Manfaat Perancangan

Berdasarkan identifikasi masalah dan rumusan masalah diatas perancangan ini bertujuan untuk :

1. Untuk memberikan edukasi atau pengetahuan akan bahaya penyakit ISK kepada masyarakat.


(17)

5 BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL MENGENAI BAHAYA

PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH

II.1 Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia tidak bekerja dengan normal sebagaimana fungsinya. Seperti yang dijelaskan oleh Rossy Mario di laman docdoc.com (dikutip dari Thomas Timmreck, 2007) penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan tidak normal. Tubuh akan memberikan tanda-tanda tertentu jika terpapar suatu penyakit.

II.1.1 Penyakit Dalam

Menurut Suwanto (2001) dalam bukunya Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, menjelaskan bahwa penyakit dalam adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang mempengaruhi organ-organ bagian dalam orang dewasa. Dan yang disebut spesialis penyakit ini adalah internis.

Penyakit dalam memiliki tingkat komplekstisitas yang lebih tinggi dibanding penyakit-penyakit pada umumnya karena ada 13 area keahlian yang dokter penyakit dalam harus ketahui. Seperti yang dijelaskan oleh American College of Physician, organisasi terbesar untuk internis bahwa ada 13 area keahlian yang untuk dokter dalam ketahui termasuk :

 Obat remaja, termasuk perkembangan psikologis dan seksual.  Onkologi, seperti radiasi dan bedah.

Imunologi, yang berkaitan dengan kondisi apapun yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti alergi.

Hematologi, kondisi yang mempengaruhi darah.  Nefrologi, kondisi yang mempengaruhi ginjal.


(18)

6  Endokrinologi, termasuk penyakit dan kondisi yang berhubungan dengan

metabolisme dan hormon.

Gastroenterologi, kondisi yang mempengaruhi saluran usus.  Pulmonologi, kondisi yang mempengaruhi paru-paru.

II.2 Infeksi Saluran Kemih

Gambar II.1 Anatomi Saluran Kemih

(Sumber Gambar : medkes.com diakses pada 8 Desember 2015)

II.2.1 Definisi

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di bagian-bagian tertentu dari sistem saluran kemih yang diakibatkan oleh bakteri E. Coli. Seperti yang dijelaskan oleh Tessy (2001) bahwa “Sembilan dari sepuluh kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau E. Coli yang umumnya hidup di dalam usus besar dan sekitar anus, bakteri ini masuk ke dalam saluran uretra seseorang ketika kurang baik dalam melakukan pembersihan setelah buang air

besar maupun kecil”. Jadi ISK juga bisa dikatakan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme lain. Dan tempat yang sering mengalami ISK adalah kandungkemih, uretra, dan ginjal.


(19)

7 II.2.2 Gejala

Berdasarkan gejalanya Infeksi Saluran Kemih dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ISK bawah dan atas. Menurut Rusdijas (2002) ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan kandung kemih. Berikut gejala ISK bagian bawah :

1. Rasa ingin selalu buang air kecil. 2. Nyeri atau sakit saat buang air kecil. 3. Seperti ada tekanan pada pinggang. 4. Nyeri pada punggung.

5. Bau urin yang sangat menyengat.

6. Warna urin keruh terkadang bercampur dengan darah.

Sedangkan gejala ISK bagian atas terjadi di ureter dan ginjal. Dan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut :

1. Diare.

2. Mual dan muntah.

3. Demam dan tubuh menggigil.

4. Nyeri pada bagian selangkangan, pinggang, dan bahkan punggung..

II.2.3 Faktor-Faktor Penyebab

Ada banyak faktor yang membuat seseorang terkena Infeksi Saluran Kemih. Menurut Sudigdo (2008) ada beberapa faktor penyebab dari terjadinya ISK antara lain :

1. Adanya sumbatan pada saluran kemih karena kebiasaan menahan kencing, salah satu penyebab Infeksi Saluran Kemih adalah terjadinya sumbatan pada saluran kemih atau kandung kemih yang disebabkan oleh kebiasaan menahan kencing.

2. Melakukan pembersihan setelah buang air besar maupun kecil dengan cara yang salah, kesalahan pada pada saat ingin melakukan pembersihan setelah buang air besar maupun kecil menyebabkan bakteri justru terdorong masuk kedalam saluran uretra. Cara yang benar untuk


(20)

8 melakukan pembersihan adalah dengan dari bagian depan terlebih dahulu lalu kebagian belakang.

3. Terlalu sering melakukan kegiatan seksual, hal ini bisa menyebabkan bakteri yang terdapat pada kelamin terdorong masuk kedalam saluran uretra sehingga menyebabkan terjadinya ISK. Baiknya sebelum dan sesudah melakukan kegiatan seksual kelamin dibersihkan dengan air bersih terlebih dahulu.

ISK dapat dicegah dengan cara memelihara kebersihan organ-organ vital seperti kelamin dan anus karena potensi untuk bakteri masuk kedalam saluran uretra dapat diminimalisir.

II.2.4. Pengobatan

Dr. Albert Susanto, SpKK (2012). Menjelaskan bahwa pengobatan atau penyembuhan ISK dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Selain antibiotik, obat pereda nyeri seperti paracetamol juga mungkin diperlukan untuk meredakan demam atau rasa sakit yang ada. ISK yang tergolong ringan biasanya sembuh setelah beberapa hari dilakukan pengobatan. Namun jika tergolong sudah parah, penderita akan membutuhkan rawat inap beberapa hari di rumah sakit. Maka dari itu menangani ISK harus dengan secepatnya jika dibiarkan berlarut-larut tanpa diobati ISK dapat menimbulkan komplikasi yang tergolong serius, misalnya gangguan pada ginjal dan infeksi darah.

II.3. Kampanye

Kampanye merupakan kegiatan persuasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memberikan efek atau dampak tertentu pada sejumlah besar khalayak. Seperti dikutip dari laman lannylameanda.blogspot.ae/2012/12/definisi-jenis-jenis-dan-perbedaan/ bahwa Rogers dan Storey (1987) menjelaskan kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.


(21)

9 II.3.1. Jenis-Jenis Kampanye

Membicarakan jenis-jenis kampanye tidak terlepas dari hal-hal yang melatarbelakangi kampanye tersebut dilakukan. Seperti dikutip dari laman lannylameanda.blogspot.ae/2012/12/definisi-jenis-jenis-dan-perbedaan/ bahwa menurut Charles U. Larsson (1992) bahwa jenis-jenis kampanye terdiri dari :

Product oriented campaigns, kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi dilingkungan bisnis.

Candidate oriented campaigns, kampanye yang berorientasi pada kandidat. Umumnya di motivasi oleh hasrat untuk menguasai kekuasaan politik.

Ideologically or cause oriented campaigns, kampanye yang beroientasi pada kehidupan sosial bertujuan pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Kampanye ini juga ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.

II.3.2. Fungsi Kampanye

Fungsi dari kampanye sendiri adalah untuk menyampaikan pesan kepada khalayak atau masyarakat yang berisi tentang ajakan untuk mempengaruhi masyarakat agar dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin disampaikan atau dikomunikasikan. Segala tindakan dari kampanye dilakukan dengan prinsip persuasif yakni mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar sukarela.


(22)

10 II.4. Kondisi Khalayak

II.4.1. Sudut Pandang Masyarakat Terhadap Penyakit Infeksi Saluran Kemih

Fenomena yang terjadi di masyarakat mengenai Infeksi Saluran Kemih adalah banyak yang menderita penyakit ini dan mayoritasnya adalah wanita namun karena masih rendahnya pengetahuan serta informasi yang diperoleh banyak pula yang tidak tahu mengenai apa itu Infeksi Saluran Kemih, apa penyebabnya, dan bagaimana mencegah serta mengobatinya dan menganggap bahwa penyakit ISK adalah penyakit yang ringan dan tidak berbahaya, padahal jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ditangani dengan cepat serta tepat dalam pengobatannya ISK dapat menjadi penyakit yang sangat berbahaya.

Seperti yang dijelaskan oleh Chang dan Shortliffe (2006) jelaskan bahwa “bila

ISK tidak segera diatasi dengan tepat, bisa semakin parah dan terjadi kerusakan

ginjal yang tidak pulih”. Sedangkan menurut Dwi Nur Febriyani (Jangan Anggap

Remeh ISK, 2015) Infeksi Saluran Kemih merupakan masalah kesehatan yang cukup serius dan Infeksi Saluran Kemih adalah penyakit infeksi nomer dua yang paling banyak menyerang manusia di muka bumi, umumnya penyakit ini menyerang kaum wanita, tetapi sering pula ditemukan pada laki-laki namun masyarakat sering kali tidak menyadarinya.

II.4.2. Berdasarkan Kuesioner

Kuesioner yang diberikan kepada responden di PUSKESMAS Sekeloa, 9 Desember 2015 untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian, 11 dari 15 responden yang diminta untuk mengisi kuesioner menjawab bahwa para responden tidak pernah mendengar adanya penyakit Infeksi Saluran Kemih. Namun setelah kembali diberikan pertanyaan tentang penyakit anyang-anyangan 9 dari 15 responden menjawab pernah mendengar tentang penyakit anyang-anyangan.


(23)

11 Grafik II.1 Pertanyaan 1 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Grafik II.2 Pertanyaan 2 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Apakah anda pernah

mendengar penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA

TIDAK

Apakah anda pernah

mendengar penyakit

Anyang-Anyangan ?

YA

TIDAK 30%

70%

60% 40%


(24)

12 Grafik II.3 Pertanyaan 3 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Grafik II.4 Pertanyaan 4 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Apakah anda mengetahui

tentang penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA

TIDAK

Apakah anda mengetahui

tentang penyakit

Anyang-Anyangan ?

YA

TIDAK 20%

80%

40% 60%


(25)

13 Grafik II.5 Pertanyaan 5 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Pada kenyataannya di masyarakat penyakit anyang-anyangan lebih populer dibandingkan Infeksi Saluran Kemih padahal arti dari keduanya adalah sama namun karena masyarakat tidak mengetahui fakta tersebut dan membuat masyarakat tidak waspada akan bahaya Infeksi Saluran Kemih.

Grafik II.6 Pertanyaan 6 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Berdasarkan hasil kuesioner 12 dari 15 responden pernah mengalami paling tidak satu kali dalam hidupnya menderita Infeksi Saluran Kemih ini membuktikan bahwa masyarakat belum memahami bagaimana mencegah agar tidak terkena Infeksi Saluran Kemih.

Apakah anda mengetahui bahwa

penyakit Anyang-Anyangan adalah

sebutan lain dari penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA

TIDAK

Apakah anda pernah

menderita penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA TIDAK 90% 10% 20% 80%


(26)

14 Grafik II.7 Pertanyaan 7 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Yang lebih membahayakan adalah responden mengabaikan gejala-gejala yang terjadi akibat Infeksi Saluran Kemih. Ini menunjukan bahwa memang istilah anyang-anyangan lebih populer di masyarakat sehingga masyarakat memandang bahwa penyakit ini adalah penyakit yang tidak serius.

Grafik II.8 Pertanyaan 8 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Dalam pengobatannya masyarakat tidak menggunakan antibiotik dalam penyembuhan Infeksi Saluran Kemih. Namun memilih pengobatan lain ini membuktikan bahwa masyarakat kurang tepat dalam langkah pengobatan untuk penyembuhan Infeksi Saluran Kemih.

Jika ya, apakah anda mengabaikan

gejala-gejala yang timbul akibat

penyakit Infeksi Saluran Kemih ?

YA

TIDAK

Apakah antibiotik dari resep dokter

adalah pengobatan yang diberikan

saat anda terkena penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA TIDAK 80% 20% 60% 40%


(27)

15 Grafik II.9 Pertanyaan 9 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

9 dari 15 responden yang diberikan pertanyaan mengenai Infeksi Saluran Kemih adalah penyakit yang serius responden menjawab bahwa para responden tidak mengetahui bahwa Infeksi Saluran Kemih atau dimasyarakat disebut anyang-anyangan adalah penyakit yang serius, padahal jika tidak cepat dan tepat dalam pengobatannya Infeksi Saluran Kemih dapat merusak ginjal yang tidak pulih atau gagal ginjal kronis.

Grafik II.10 Pertanyaan 10 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Apakah anda mengetahui bahwa

penyakit Infeksi Saluran Kemih

adalah penyakit yang serius jika

tidak ditangani dengan cepat dan

tepat ?

YA

TIDAK

Apakah anda pernah melihat suatu media informasi mengenai penyakit Infeksi Saluran Kemih di PUSKESMAS atau di

Rumah Sakit ?

YA TIDAK 30% 70% 90% 10%


(28)

16 Grafik II.11 Pertanyaan 11 Kuesioner Infeksi Saluran Kemih

(Sumber grafik : Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Infeksi Saluran Kemih, Diakses pada 3/1/2016)

Pertanyaan terakhir yang diberikan kepada responden adalah pernahkah para responden melihat suatu media informasi yang memberikan penjelesan informasi mengenai Infeksi Saluran Kemih di PUSKESMAS-PUSKESMAS ataupun di Rumah Sakit-Rumah Sakit dan berdasarkan hasil kuesioner 14 dari 15 responden menjawab tidak pernah melihat suatu media informasi yang membahas tentang Infeksi Salauran Kemih. Fakta ini menunjukan bahwa rendahnya pengetahuan masyarakat berdampak pada ketidakwaspadaan masyarakat akan bahaya dari Infeksi Saluran Kemih. Pandangan masyarakat Infeksi Saluran Kemih atau anyang-anyangan adalah penyakit biasa dan bukan merupakan penyakit yang serius.

II.5. Mandatory

RENCANA PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2008-2013 merupakan penajaman, peningkatan, cakupan dan kelanjutan dari prioritas pembangunan kesehatan periode 2005-2008. Prioritas pembangunan kesehatan tersebut dijabarkan setiap tahun dengan isu strategis. Isu strategis tahun 2010 sebagai berikut :

1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak, masyarakat miskin di daerah terpencil, tertinggal, dan daerah perbatasan.

Jika ya, sudah cukupkah informasi

yang diberikan oleh media informasi

tersebut dalam memberikan

informasi mengenai penyakit Infeksi

Saluran Kemih ?

YA

TIDAK 90%


(29)

17 2. Intensitas dan penyebaran penyakit, gizi buruk, dan krisis kesehatan akibat

bencana.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat.

Sasaran :

1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

2. Meningkatnya sumber daya dan infrastruktur pelayanan kesehatan.

3. Meningkatnya pengendalian penyakit, gizi buruk dan tertanganinya krisis kesehatan akibat bencana.

4. Terwujudnya kemitraan strategis dalam penerapan sistem kesehatan provinsi.

5. Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat.

II.6. Analisis

Berdasarkan data lapangan yang diperoleh terlihat bahwa masyarakat belum mengetahui bahwa ISK adalah penyakit yang berbahaya. Padahal ISK adalah penyakit yang berbahaya yang menyerang organ dalam manusia dan dipicu oleh kurangnya memperhatikan kebersihan kelamin. Melakukan pencegahan dengan cara membersihkan kelamin setelah buang air besar maupun kecil dengan benar dan merawat kebersihannya adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. Coli ini. Namun jika mengalami gejala-gejala seperti seringnya buang air kecil disertai rasa perih dan perut bagian bawah terasa nyeri yang merupakan gejala ISK baiknya melakukan pengobatan dengan cepat dan tepat karena jika disepelekan ISK dapat merusak fungsi ginjal yang tidak pulih dan menyebabkan gagal ginjalkronis.


(30)

18 II.7. Resume Permasalahan Dan Solusi

Setelah melakukan penelitian terhadap Infeksi Saluran Kemih serta permasalahannya yang terjadi di masyarakat dapat diambil fakta bahwa antara lain :

1. Perlu adanya edukasi kepada masyarakat akan bahaya dari Infeksi Saluran Kemih.

2. Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya merawat kebersihan kelamin sebagai langkah pencegahan untuk terhindar dari Infeksi Saluran Kemih.

3. Istilah anyang-anyangan yang populer di masyarakat perlu diluruskan agar masyarakat mengetahui bahwa anyang-anyangan itu adalah Infeksi Saluran Kemih yang merupakan penyakit berbahaya.

Perlu adanya kampanye sosial yang memberikan ajakan kepada masyarakat akan pentingnya merawat kebersihan kelamin agar terhindar dari Infeksi Saluran Kemih di ruang publik.


(31)

19 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya merawat kebersihan kelamin untuk mencegah penyakit ISK. Untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku masyarakat agar peduli pada kebersihan kelaminnya, dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu menyampaikan informasi atau pesan yang dapat dimengerti oleh target audien. Solusi yang digunakan dalam memecahkan masalah tersebut adalah membuat sebuah kampanye sosial yang efektif dan mudah dimengerti.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yang dilakukan dengan komunikasi secara metafora. Pendekatan komunikasi secara metafora merupakan pendekatan dengan menggunakan arti yang bukan sebenarnya melainkan untuk menggambarkan suatu maksud. Penggunaan komunikasi secara metafora dipilih untuk menghindari adanya komunikasi yang vulgar kepada target audien dengan tujuan agar target audien mengerti dan memahami pesan atau saran yang disampaikan dalam kampanye. Kampanye pentingnya merawat kebersihan kelamin menggunakan bahasa visual dan verbal. Dalam hal ini adalah memberikan solusi berupa kampanye sosial.

a. Tujuan Komunikasi

Dalam pembuatan media kampanye tujuan komunikasi sangatlah penting agar pesan yang disampaikan dapat tepat sasaran dan dipahami masyarakat, adapun tujuanya adalah masyarakat mampu mengerti dan memahami pesan apa yang disampaikan dalam kampanye tersebut yaitu sadar dan mulai peduli akan kebersihan kelaminnya untuk mencegah dari berbagai penyakit berbahaya salah satunya adalah infeksi saluran kemih. b. Pesan Utama Komunikasi

Pesan yang ingin yang disampaikan yaitu ajakan untuk peduli akan kebersihan kelamin karena dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya salah satunya adalah Infeksi Saluran Kemih. Dan juga karena kelamin


(32)

20 merupakan organ penting yang harus dirawat kesehatannya. Tagline yang

digunakan yaitu “Pribadi Sehat, Generasi Kuat”, tagline ini digunakan agar masyarakat atau target audien sadar bahwa kelamin akan menjadi sarang bakteri penyebab penyakit jika tidak dirawat kebersihannya dan jika kelamin sehat maka akan berdampak pada kehidupan sehari-hari yang nyaman.

III.1.1.1 Pendekatan Visual

Untuk merancang sebuah kampanye merawat kebersihan kelamin, pendekatan visual yang akan dilakukan adalah memberikan gambaran secara metafora atau gambar yang tidak memiliki arti sebenarnya tetapi tetap dengan makna sebenarnya yang ingin disampaikan. Gaya visual untuk kampanye ini menggunakan teknik ilustrasi vektor. Ilustrasi vektor dipilih agar visual yang ditampilkan tidak vulgar selain itu agar pesan yang disampaikan bahwa merawat kelamin adalah hal yang menyenangkan, sehingga lebih mudah untuk diterima dan dipahami oleh target audien.

III.1.1.2 Pendekatan Verbal

Dalam menyampaikan pesan merawat kebersihan kelamin, bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia digunakan untuk menyampaikan pesan agar lebih efektif dan dimengerti. Semua data yang didapat dirangkum menjadi informasi yang jelas agar mudah tersampaikan maksud dan tujuannya, serta memperkuat visual yang ditampilkan. Menggunakan bahasa yang terkesan santai namun dapat mempengaruhi target audien untuk peduli akan kesehatan kelaminnya.

III.1.1.3 Gagasan Visual

Gagasan visual berawal dari pemahaman verbal yang mengunakan pendekatan secara metafora. Berawal dari pesan yang ingin disampaikan yaitu untuk merawat kebersihan kelamin agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya yang ditimbulkan oleh kelamin yang tidak terawat salah satunya adalah Infeksi Saluran Kemih. Maka visualisasi yang digunakan adalah gambaran ilustrasi secara metafora dari merawat kebersihan kelamin. Visualisasi yang dimunculkan adalah


(33)

21 seorang perempuan yang membersihkan perahu dan siap berlayar jika perahunya terawat diibaratkan seperti wanita yang merawat kelaminnya akan menjadi sehat yang berarti jika sehat akan mampu menggapai cita-citanya.

III.1.2 Target Audien

 Segmentasi Geografis

Target audien dalam kampanye merawat kebersihan kelamin ini dikhususkan di kota Bandung, karena remaja wanita di Bandung masih kurang sadar akan pentingnya merawat kebersihan kelamin.

 Segmentasi Demografis

Dalam kampanye merawat kebersihan kelamin ini, target audien ditujukan wanita antara usia 13-20 tahun yang merupakan usia pelajar dan dari semua kalangan.

 Segmentasi Psikografis

Pada segmentasi psikografis hal yang diperhatikan yaitu mengenai gaya hidup seseorang, kebiasaan, dan kepribadian. Sementara itu target audien pada kampanye ini ditujukan kepada remaja pelajar yang biasanya mempunyai banyak kegiatan sehingga lupa atau malas merawat kebersihan kelaminnya.

Consumer Insight

Untuk kampanye merawat kebersihan kelamin ini adalah remaja yang merupakan usia pelajar semua kalangan. Audien yang dituju adalah remaja yang disibukkan oleh berbagai kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan banyaknya kegiatan sangat memungkinkan bagi pelajar tersebut lupa atau malas dalam merawat kebersihan kelaminnya.

Consumer Journey

Untuk menentukan cara penyampaian ide yang sudah dibentuk kedalam media-media yang akan digunakan maka diperlukan perencanaan yang baik agar mendapatkan interaksi yang menjangkau sasaran dengan tepat maka diperlukan daftar aktifitas dari target audien. Consumer journey ini lah yang nantinya akan digunakan untuk aplikasi dari media yang telah dibentuk.


(34)

22 Tabel III.1 Journey Target Audien

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)

NO WAKTU KEGIATAN TEMPAT POINT OF

CONTACT

1 Pagi Sarapan Rumah Media Sosial,

Iklan TV Perjalanan Ke

Sekolah / Kampus

Jalanan, Sekolah, Kampus

Poster, X-Banner, Stiker

2 Siang Di sekolah /

Kampus

Sekolah / Kampus

Mading, Poster, Stiker

Istirahat Kantin,

Kafe

Mug, Poster, Stiker

3 Sore Pulang Sekolah /

Kampus

Jalanan Poster,

Billboard, Stiker

III.1.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan dilakukan pada kampanye merawat kebersihan kelamin akan disampaikan dengan cara memberikan gambaran secara metafora kepada target audien untuk peduli dengan kebersihan dan kesehatan kelamin, dengan menggunakan media cetak seperti posterdan x-banner. Pesan dapat tersampaikan kepada target audien jika pesan itu dibuat dengan visual yang menarik dan tepat sesuai dengan target audien yang telah ditentukan. Oleh sebab itu diperlukan suatu strategi kreatif, sehingga dapat mencapai hasil yang terbaik.

Dalam kampanye merawat kebersihan kelamin menggunakan Bahasa Indonesia yang bertujuan agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan jelas. Pendekatan komunikasinya berupa tampilan yang bersifat ajakan, menginformasikan manfaat mengenai merawat kebersihan kelamin. Semua itu disatupadukan dan disusun secara menarik dan disesuaikan dengan pesan yaitu ajakan untuk peduli pada kebersihan dan kesehatan kelamin. Ini diharapkan agar


(35)

23 menarik target kampanye untuk mau peduli sehingga melakukan perawatan kelamin dengan baik dan benar.

III.1.4 Strategi Media

Media kampanye merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dari komunikator kepada target audien. Adapun media yang akan digunakan diantaranya media utama dan media pendukung, pemilihan media berdasarkan permasalahan yang terjadi diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat. Pemilihan media ini berfungsi untuk membatasi media yang akan digunakan dalam perancangan kampanye agar tidak terlalu luas dan mencapai efektifitas. Strategi media yang diterapkan mengacu pada konsep dan strategi kampanye periklanan terpadu, yang dipakai pada perancangan ini. Terdapat tiga media yaitu media utama, media pendukung dan media kreatif.

a. Media Utama Poster

Postertermasuk ke dalam media below the line, poster adalah media yang sering kita jumpai di jalan, sekolah, kampus, perkantoran hingga pasar, ukurannya yang tidak perlu memakan banyak tempat besar mampu menjangkau tempat dari berbagai lapisan masyarakat. Akan tetapi tingkat keterbacaannya rendah, karena pembaca akan melihat poster secara sekilas. Sehingga pesan yang disampaikan harus singkat dan tepat. Pemilihan media ini dapat menjadi media kampanye bagi pengguna jalan maupun khalayak sekitar tempat dimana poster dipasang untuk peduli dan sadar akan pentingnya merawat kebersihan kelamin. Teknik produksi menggunakan teknik digital printing. Media ini akan ditempatkan di mading-mading sekolah, kampus, dan puskesmas-puskesmas pada daerah yang aktivitas kegiatannya tinggi.

b. Media Pendukung

Sebagai pendukung media utama, maka media pendukung yang akan digunakan seperti:


(36)

24 Vertical Banner / X-Banner

Media ini ditempatkan dipinggir jalan agar mudah dilihat pengguna jalan dan memberikan pesan ajakan kepada audien.

Stiker

Media ini dibagikan kepada audien agar stiker yang ditempelkan mampu mengingatkan audien akan adanya kampanye sosial merawat kebersihan kelaminnya sebagai langkah untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya yang salah satunya adalah Infeksi Saluran Kemih.

Topi

Topi digunakan saat berlangsungnya kampanye agar audien mengetahui bahwa ada diselenggarakan kampanye mengenai bahaya Infeksi Saluran Kemih dengan cara merawat kebersihan kelamin.

Web Media / Media Sosial

Media internet merupakan media yang dapat dengan cepat sampai kepada khalayak karena banyak remaja menjadi pengguna internet. Visualisasi yang ditampilkan pada media ini diaplikasikan pada website yang sering dikunjungi oleh target audien.

c. Media Gimmick

Gimmick yang dipilih adalah barang yang bisa dipakai dalam keseharian target audien seperti:

Jam Dinding

Jam dinding digunakan sebagai media pengingat adanya kampanye mengenai bahaya Infeksi Saluran Kemih dengan cara merawat kebersihan kelamin., dengan digunakanya jam dinding ini maka diharapkan target audien dapat mengingat kampanye mengenai bahaya Infeksi Saluran Kemih dengan cara merawat kebersihan kelamin.


(37)

25 Gantungan Kunci

Sama seperti media jam dinding, gantungan kunci digunakan sebagai media pengingat yang digunakan oleh target audien.

Bantal

Bantal ini digunakan sebagai pengingat agar audien cinta dengan kebersihan kelaminnya agar selalu sehat.

d. Media Kreatif

Web Media / Media Sosial

Media internet merupakan media yang dapat dengan cepat sampai kepada khalayak karena banyak remaja menjadi pengguna internet. Visualisasi yang ditampilkan pada media ini diaplikasikan pada website yang sering dikunjungi oleh target audien.

III.1.5 Strategi Distribusi

a. Pertimbangan dasar distribusi.

Agar pesan yang ingin disampaikan lebih dapat menjangkau sasaran. Dalam kampanye ini penyebaran distribusinya langsung kepada khalayak sasaran berupa poster serta media lainnya disesuaikan dengan khalayak sasaran.

b. Jadwal distribusi

Jadwal penyebaran media dilakukan dalam hari kesehatan nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November, dan didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan khalayak sasaran dan dibagi kedalam 3 tahap mulai dari menginformasikan (informatif), mengajak (persuasive) sampai pada tahap mengingatkan (reminding). Berikut dibawah ini tabel jadwal penyebaran media yang akan dilakukan.

 Geografis : Kota Bandung

 Lokasi penyebaran : Jalur car free day Jl. Ir. H. Juanda.  Jadwal penyebaran : Pada hari kesehatan nasional.


(38)

26 Tabel III.2 Jadwal Distribusi

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Tahap 1 Oktober 2016 Pemasangan

Media Memperkenalkan

Poster Sekolah,

Jalanan, Kampus,

Kantin.

Media Sosial Sekolah,

Jalanan, Kampus,

Kantin.

X-Banner Mading

Sekolah, Jalanan, Kampus,

Kantin.

Tahap 2 November 2016 Pemasangan

Media Mengajak

Poster Sekolah,

Jalanan, Kampus,

Kantin.

X-Banner Sekolah,

Jalanan, Kampus,

Kantin.

Media Sosial Sekolah,

Jalanan, Kampus,

Kantin.

III.2 Konsep Visual

Desain yang baik adalah desain yang telah mempunyai konsep yang terencana dan mampu menjadi solusi dalam masalah yang ada, sehingga visual yang dibuat juga harus disesuaikan dengan masalah yang ada. Konsep visual yang akan ditampilkan dalam media kampanye ini adalah gambaran secara metafora tentang pentingnya merawat kebersihan kelamin untuk mencegah dari berbagai penyakit berbahaya salah satunya Infeksi Saluran Kemih.


(39)

27 III.2.1 Format Desain

Poster merupakan media utama dalam kampanye ini, format desain yang akan digunakan yaitu portrait. Format portraitdipilih agar jarak pandang menjadi lebih pendek, sehingga mata tidak mudah lelah saat membaca pesan yang akan disampaikan. Untuk media pendukung lainnya format yang digunakan yaitu potrait dan landscape, pemilihan format ini disesuaikan dengan penempatan dari media itu sendiri.

III.2.2 Tata Letak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan Pegie Stark dalam Surianto Rustan (2010: 76) di daerah yang menggunakan bahasa dan tulisan latin umumnya orang membaca dari kiri ke kanan serta dari atas ke bawah. Selain itu arah gerak mata juga dipengaruhi oleh pembedaan dalam suatu tata letak misalnya warna, ukuran, style, dan lain-lain. Kebiasaan yang lainnya yaitu membaca sesuai dengan urutan tertentu.

Penataan elemen-elemen grafis yang muncul dalam visualisasi kampanye ini akan dikomposisikan dengan tidak terlalu penuh dan sesak sehingga pesan yang ingin disampaikan diharapkan mampu dipahami oleh audien. Komposisi pun disesuaikan dengan format desain yang digunakan sesuai dengan lokasi penempatan media itu sendiri.

III.2.3 Tipografi

Rangkaian huruf dalam sebuah kalimat bukan saja suatu makna yang mengacu pada suatu gagasan, tetapi juga mampu memberikan kesan secara visual. Pemilihan huruf harus sesuai dengan kesan yang ingin disampaikan. Pesan dalam kampanye ini ingin mengajak remaja wanita di kota Bandung, untuk semua kalangan. Konsep dalam desainnya tidak terlalu formal. Penulisan headline harus jelas dan mudah terbaca, jenis huruf yang digunakan yaitu Kristen ITC. Dilihat dari bentuknya font ini termasuk kedalam jenis Script Type Handwriting. Font seperti ini mempunyai karakteristik pribadi dan akrab serta tetap jelas tingkat keterbacaannya. Sesuai dengan pendekatan komunikasi pada kampanye yaitu mengajak, membujuk dan mempengaruhi target audien untuk sadar dan peduli


(40)

28 akan kebersihan kelaminnya sebagai langkah terbaik untuk terhindar dari berbagai penyakit berbahaya salah satunya Infeksi Saluran Kemih.

Kristen ITC

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.:,; ’ ”

The quick brown fox jumps over the

lazy dog

Tagline

Pribadi Sehat, Generasi Kuat

Tagline diambil sebagai dampak yang akan ditimbulkan jika kelamin sehat maka kegiatan sehari-hari akan nyaman sehingga menimbulkan rasa percaya diri dengan rasa percaya diri akan cita-cita akan dapat digapai jika generasi muda dapat mencapai cita-citanya akan menciptakan generasi yang kuat. Font yang dipakai untuk tagline ini adalah Matura MT Script Capitals.

Matura MT Script Capitals

ABCDEFGHIJKLMNOP

QRSTUVZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.:,; ’ ”

The quick brown fox jumps over the

lazy dog


(41)

29 Font ini dipilih karena memiliki karakteristik yang kokoh, kuat, dan stabil yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh tagline.

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi gambar yang digunakan dalam perancangan media kampanye ini adalah ilustrasi yang mengajak untuk merawat kebersihan kelamin. Visual yang digunakan merupakan hasil dari teknik ilustrasi vektor. Berikut ini adalah visual yang dirancang untuk kampanye mengenai merawat kebersihan alat kelamin sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya termasuk bahaya Infeksi Saluran Kemih.

Gambar III.1 Poster 1


(42)

30 Poster pertama menampilkan seorang remaja perempuan yang membersihkan perahunya dengan ekspresi senang ini diibaratkan jika remaja perempuan peduli akan kebersihan kelaminnya maka akan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya termasuk Infeksi Saluran Kemih dengan begitu tubuh akan sehat dan percaya diri dalam mengarungi kesuksesan.

Gambar III.2 Poster 2

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Pada poster kedua menampilkan sebuah gelas yang memiliki lengkungan menyerupai selangkangan perempuan yang diatasnya dibasuh air yang mengalir dari keran ini menggambarkan jika air yang mengalir langsung dari keran adalah media paling tepat untuk merawat kebersihan kelamin tanpa harus menggunakan sabun meskipun itu adalah sabun khusus perawatan kelamin karena sabun dapat menghilangkan atau mematikan bakteri baik yang justru berguna untuk kesehatan


(43)

31 kelamin. Dengan rajin merawat kebersihan kelamin akan menghindarkan resiko dari berbagai penyakit berbahaya termasuk Infeksi Saluran Kemih.

Gambar III.3 Poster 3

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Dan pada poster ketiga menampilkan dompet berisi uang yang menggambarkan bahwa kesehatan itu adalah mahal sehingga pencegahan adalah langkah terbaik untuk terhindar dari berbagai penyakit berbahaya termasuk Infeksi Saluran Kemih.


(44)

32 a. Konsep Logo

Mengambil bentuk dua tangan yang membentuk menjadi anatomi sederhana vagina yang merupakan kelamin wanita yang mempunyai arti untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan kelamin dengan kesadaran dari diri sendiri dilengkapi dengan logotype “Gerakan Pribadi Bersih” yang menyampaikan pesan untuk peduli terhadap diri sendiri dimulai dari merawat kelamin agar bersih dan sehat.

Tipografi atau pemilihan huruf dalam kampanye ini adalah jenis huruf san serif. Dengan tujuan keterbacaan agar pesan ajakan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh audien maka huruf yang digunakan pada logo kampanye ini adalah Orator Std, dimana jenis huruf tersebut memiliki karakteristik yang modern dan efisien.

Gambar III.4 Logo

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Logotype “Gerakan Pribadi Bersih” menggunakan Bahasa Indonesia agar efektifitas dari pesan dapat dipahami oleh audien. Warna merah muda yang


(45)

33 digunakan pada logo diartikan sebagai sisi feminim dari sosok wanita, sedangkan biru yang digunakan pada logotype diartikan sebagai sesuatu yang steril dan sehat.

III.2.5 Warna

Kesan yang ingin disampaikan yaitu ajakan untuk merawat kebersihan kelamin sebagai langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit yang berbahaya salah satunya adalah Infeksi Saluran Kemih. Warna yang ditampilkan adalah warna fullcolor dan pastel yang mencerminkan sifat remaja yang masih penuh rasa ingin tahu.

Gambar III.5 Warna


(46)

34 BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Media Utama IV.1.1 Teknis Produksi

Visual dikerjakan secara digital menggunakan software Adobe Illustrator CS3, langkah awal yang dilakukan adalah tracing dari sketsa yang sebelumnya telah digambar pada media kertas. Tracing dimulai dari outline sketsa hingga menjadi sebuah objek yang nantinya diberi blok warna, selanjutnya semua objek yang sudah ditracingdiberi warna.

Gambar IV.1 Proses Editing

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Setelah gambar selesai pada tahap detailing, berlanjut pada tahap perancangan layout dengan mengatur tata letak Tagline, Headline, dan body text untuk mempermudah khalayak sasaran dalam membaca pesan pada media.


(47)

35 IV.1.2 Aplikasi Desain

• Poster

Ukuran : A2 & A3

Material : Albatros & Art Paper Teknis Produksi : Cetak Print

Poster dipilih karena dapat menjangkau tempat-tempat target audience beraktifitas dan juga dapat memuat konten yang ingin disampaikan kepada target audience. Konten ajakan agar merawat kebersihan kelamin bisa langsung dilihat oleh audience yang diharapkan dapat mempengaruhi audience untuk sadar dan peduli akan kebersihan kelaminnya sebagai langkah pencegahan untuk terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang salah satunya adalah Infeksi Saluran Kemih.

Gambar IV.2 Poster Kampanye (Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016)


(48)

36 IV.2 Media Pendukung

Vertical Banner / X - Banner Ukuran : 60 cm x 160 cm

Material : Flexi dengan laminasi doff dingin Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.3Vertical Banner


(49)

37

• Paper Bag

Ukuran : 30 cm x 20 cmx 8 cm Material : Albatros

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.4 Paper Bag


(50)

38

• Mug

Material : Keramik

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.5 Mug


(51)

39 • Stiker

Material : Vinyl

Teknis Produksi : Cetak Print

Gambar IV.6 Stiker


(52)

40 • Gantungan Kunci

Ukuran : 58 mm Material : Plastik

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.7 Gantungan Kunci


(53)

41

• Topi

Material :Drill

Teknis Produksi : Bordir

Gambar IV.8 Topi


(54)

42 • Bantal

Ukuran : 40 x 40 cm

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.9 Bantal


(55)

43 • Jam Dinding

Material : Plastik

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.10 Jam Dinding (Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)


(56)

44 • Facebook

Gambar IV.11Facebook

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016) • Twitter

Gambar IV.12Twitter


(57)

45 • Instagram

Gambar IV.13Instagram


(1)

40 • Gantungan Kunci

Ukuran : 58 mm Material : Plastik

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.7 Gantungan Kunci


(2)

• Topi

Material :Drill

Teknis Produksi : Bordir

Gambar IV.8 Topi


(3)

42 • Bantal

Ukuran : 40 x 40 cm

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.9 Bantal


(4)

• Jam Dinding Material : Plastik

Teknis Produksi : Digital Print

Gambar IV.10 Jam Dinding (Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)


(5)

44 • Facebook

Gambar IV.11Facebook

(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2016) • Twitter

Gambar IV.12Twitter


(6)

Instagram

Gambar IV.13Instagram