31
proses tersebut refrijeran yang awalnya dari fase cair berubah menjadi fase cair gas. Akibat penurunan tekanan, temperatur refrijeran juga mengalami
penurunan. f.
Proses 4-1 merupakan proses evaporasi. Pada proses ini terjadi perubahan fase dari cair menjadi gas jenuh.
Perubahan fase ini terjadi karena temperatur refrijeran lebih rendah dari pada suhu udara lingkungan sekitar evaporator. Proses 4-1 berlangsung
pada tekanan tetap dan suhu konstan. g.
Proses 1-1A merupakan proses pemanasan lanjut. Proses ini yang terjadi karena penyerapan kalor terus menerus pada proses
4-1, maka refrijeran yang masuk ke kompresor berubah fase dari gas jenuh ke gas panas laju. Kemudian mengakibatkan kenaikan tekanan dan
temperatur refrijeran akibat dari proses ini kompresor dapat bekerja lebih ringan.
2.1.6 Alat Penukar Kalor Heat Exchanger
Alat penukar kalor heat exchanger adalah alat yang dapat menghasilkan perpindahan panas dari suatu fluida yang memiliki temperatur tinggi ke temperatur
rendah. Heat exchanger berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin sesuai kebutuhan. Dalam penelitian ini heat exchanger digunakan sebagai pemanas udara.
Proses perpindahan panas secara langsung dan tidak langsung. Proses perpindahan secara langsung yang dimaksud yaitu fluida panas akan bercampur secara langsung
dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah, contohnya ejector. Sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
perpindahan panas secara langsung yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak terjadi kontak secara langsung melainkan dipisahkan oleh sekat-sekat
pemisah, contohnya kondensor. Dalam penelitian ini heat exchenger digunakan untuk meningkatkan
temperatur udara kering sebelum masuk ruang pengering. Heat exchanger menggunakan fluida air yang dipanaskan dengan menggunakan pemanas air
berbahan bakar gas gas water heater. Gas water heater merupakan water heater yang menggunakan gas LPG sebagai sumber energi pemanas airnya. Prinsip kerja
gas water heater adalah pembakaran gas LPG digunakan untuk memanaskan air di
dalam pipa-pipa tembaga, sehingga temperatur air dalam pipa-pipa naik dalam waktu yang relatif singkat. Air yang telah dipanaskan tersebut disalurkan menuju
kondensor dengan menggunakan selang sehingga kondensor memiliki temperatur yang tinggi. Panas dari kondensor ini digunakan untuk meningkatkan panas udara
ketika udara melewati kondensor.
Gambar 2.18 Penukar kalor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.1.7 Proses Yang Terjadi Pada Mesin Pengering Handuk
Pada Gambar 2.19 merupakan proses yang terjadi pada mesin pengering handuk. Udara luar yang mengandung uap air dilewatkan evaporator yang
bertemperatur rendah sehingga uap air yang ada di udara mengalami kondensasi, setelah melewati evaporator temperatur udara dan kandungan uap air mengalami
penurunan cooling and dehumity. Udara bertemperatur rendah tersebut kemudian dilewatkan kompresor yang bertemperatur tinggi sehingga terjadi perpindahan
panas dari kompresor ke udara. Udara mengalami kenaikan temperatur udara kering. Temperatur udara dinaikkan lagi dengan cara melewatkan ke kondensor.
Untuk mencapai temperatur panas yang lebih tinggi udara panas dilewatkan heat exchanger
dan lampu. Proses udara melewati kompresor, kondensor, heat exchenger
dan lampu disebut proses pemanasan heating.
Gambar 2.19 Proses udara yang terjadi di mesin pengering PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Udara kering bertemperatur tinggi masuk dalam ruang pengering untuk mengeringkan handuk yang basah. Saat udara kering bertemperatur tinggi melewati
handuk basah, terjadilah perpindahan kalor. Air yang ada di handuk menguap karena temperatur yang tinggi dari udara dan berubah menjadi uap air. Uap air
terbawa udara keluar ruang pengering. Sehingga udara yang keluar dari ruang pengering temperaturnya turun dan kandungan airnya meningkat. Proses ini disebut
proses pendinginan dan pelembaban cooling and dehumidifying.
Gambar 2.20 Proses pengeringan handuk pada psychromatric chart PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pada Gambar 2.20 dapat kita lihat perubahan suhu setelah melewati komponen-komponen pada mesin pengering handuk. A suhu udara luar saat itu.
B titik embun udara saat itu. C suhu udara dan kandungan uap air turun setelah melewati evaporator cooling and dehumity. D suhu udara kering naik setelah
melewati kompresor heating. E suhu udara kering naik setelah melewati kondensor heating. F suhu udara kering naik setelah melewati heat exchanger
heating. G suhu udara kering turun dan suhu udara basah naik setelah dipakai untuk mengeringkan handuk basah yang ada di dalam lemari pengering cooling
and dehumidifying .
2.2 Tinjauan Pustaka