Fungsi Biaya. Komponen Simulated Annealing.

Menurut [Suyanto, 2010], pengalaman menunjukan bahwa yang sebaiknya digunakan adalah antara 0,8 dan 0,99. Biasanya hasil yang baik diperoleh ketika mendekati 0,99. Tetapi, tentu saja semakin besar semakin lama pula proses penurunan temperatur untuk mencapai kriteria berhenti.

2.4.1.4. Jumlah Iterasi pada Setiap Temperatur.

Komponen terakhir dalam jadwal pendingin annealing schedule adalah jumlah iterasi pada setiap temperatur. Bisa menggunakan jumlah iterasi yang konstan atau dinamis. Lundy mengusulkan penggunaan hanya satu iterasi secara konstan pada setiap temperatur. Penurunan temperatur dilakukan secara sangat pelan [ Downsland,K.A , 1995] menggunakan rumus T = T 1+βT 2.2 Dimana adalah satu bilangan kecil yang sesuai. Alternatif lainnya adalah dengan mengubah-ubah jumlah iterasi sesuai dengan perkembangan proses annealing. Pada temperatur yang rendah, sebaiknya digunakan sejumlah iterasi sehingga semua optimum local dapat dieksplorasi. Tetapi, pada temperatur yang lebih tinggi, sebaiknya digunakan sedikit iterasi.

2.4.2. Fungsi Biaya.

Untuk suatu masalah yang diberikan, terdapat beberapa cara mengukur kualitas solusi. Umumnya kualitas solusi diukur menggunakan fungsi biaya. Bagaimana menentukan fungsi biaya yang baik? Pertama, tentu saja perlu memastikan bahwa fungsi tersebut merepresentasikan masalah yang hadapi, SA dirancang untuk masalah minimasi, sehingga semakin kecil fungsi biaya dari suatu state berarti semakin baik kualitas state tersebut. Untuk masalah maksimasi, harus menggunakan fungsi biaya yang sesuai. Kedua, fungsi biaya sebaiknya memiliki kompleksitas komputasi yang serendah mungkin karena fungsi tersebut umumnya harus dihitung pada setiap iterasi. Untuk menekan kompleksitas penghitungan fungsi biaya, bisa menggunakan satu dari dua cara berikut: Delta Evaluation: fungsi biaya dihitung hanya ketika terdapat perbedaan antara state saat ini current state dengan state tetangga neighbourhood states. Partial Evaluation: menggunakan fungsi biaya estimasi sehingga keluarannya hanya berupa nilai-nilai perkiraan bukan nilai sebenarnya, tetapi nilai estimasi tersebut memberikan indikasi yang memadai untuk menentukan kualitas solusi. Ketiga, fungsi biaya sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga fungsi tersebut dapat memandu proses pencarian. Hindari fungsi biaya yang menghasilkan nilai sama pada banyak state. Jika semua state memiliki biaya yang sama, kemana arah pencarian yang sebaiknya dilakukan? Banyak fungsi biaya yang bisa menentukan validitas suatu solusi menggunakan batasan-batasan tertentu. Terdapat dua jenis batasan yang sering digunakan, yaitu;  Hard Constraints: batasan yang tidak boleh dilanggar. Misalnya, pada masalah penjadwalan kuliah, suatu jadwal yang valid adalah jadwal yang tidak terdapat bentrok dosen, tidak bentrok ruang kelas, tidak bentrok rombongan mahasiswa.  Soft Constraints: batasan yang sebaiknya tidak dilanggar, tetapi jika batasan ini dilanggar, solusinya masih dianggap valid. Misalnya, pada masalah penjadwalan kuliah, suatu jadwal masih dianggap valid meskipun terdapat seorang dosen yang diberikan jadwal empat pertemuan kuliah dalam sehari tanpa bentrok. Hal ini masih valid meskipun sebaiknya dihindari. Untuk membangun fungsi biaya, bisa memberikan pembobotan weighting pada hard constraints dan soft constraints.

2.4.3. Struktur Ketetanggaan.