Perancangan Pipa Isolator Dasar Teori .1 Perpindahan Kalor

heater perpindahan panas konveksi dapat ditemukan pada permukaan dalam pipa yang mengalirkan panas ke air didalam pipa. 2.1.1.3 Radiasi, menurut Koestoer, R. A 2002: 183 adalah proses perpindahan kalor melalui gelombang elektromagnet atau paket-paket energi photon yang dapat mengalir berpindah sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium atau tanpa bersinggungan. Pada water heater perpindahan panas radiasi dapat ditemukan pada permukaan luar pipa dengan panas yang dihasilkan oleh pembakar dan juga dapat ditemukan pada perpindahan panas antara dinding permukaan tabung dalam dengan permukaan tabung luar water heater.

2.1.2 Perancangan Pipa

Dalam perancangan water heater perancangan pipa tembaga berbentuk melingkar, hal ini didasari karena dalam rancangan water heater yang menggunakan gas sebagai bahan pembakarnya rancangan water heater berbentuk silinder. Perancangan pipa yang berbentuk melingkar memiliki konstruksi lebih baik dibanding dengan perancangan pipa yang berbentuk berupa tekukan-tekukan karena pada rancangan pipa yang bertekuk memiliki hambatan yang besar untuk air dapat mengalir, sedangkan untuk rancangan pipa yang bentuknya melingkar mempunyai hambatan yang kecil dibanding dengan rancangan pipa lainnya selain itu didasari oleh konstruksinya sendiri. Rancangan pipa yang berbentuk melingkar mempunyai beberapa keunggulan selain mempunyai hambatan yang kecil pipa melingkar juga mempunyai kelebihan pada saat pemanasan, karena pada pembakar api yang didistribusikan oleh pembakar melingkar luas penampang yang terpapar oleh api semakin besar secara vertikal dan hal tersebut mendorong kenaikan suhu pada pipa-pipa dan air didalamnya.

2.1.3 Isolator

Secara umum penjelasan terhadap isolator panas adalah sebuah bahan yang dapat mengisolasi atau menahan panas dengan baik salah satunya udara. Setiap bahan yang diklasifikasikan menjadi isolator mempunyai konduktivitas thermal, konduktivitas termal udara sangat kecil. Semakin kecil konduktivitas termal suatu benda, semakin sulit kalor berpindah melalui benda tersebut. Pada umumnya benda padat logam merupakan konduktor termal yang baik, sedangkan zat cair dan zat gas merupakan konduktor termal yang buruk. Beberapa contoh isolator adalah busa, wol, gabus dan udara. Tabel 2.1 menyajikan nilai konduktivitas termal berbagai macam bahan. Tabel 2.1. Tabel Konduktifitas Thermal Sumber: http:www.scribd.comdoc61109210BAB-II-Termal Jenis benda Konduktivitas Termal k Wm. °C Kkalm.s. °C Perak 420 1000 x 10 -4 Tembaga 380 920 x 10 -4 Aluminium 200 500 x 10 -4 Baja 40 110 x 10 -4 Es 2 5 x 10 -4 Kaca biasa 0,84 2 x 10 -4 Bata 0,84 2 x 10 -4 Air 0,56 1,4 x 10 -4 Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10 -4 Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10 -4 – 0,4 x 10 -4 Gabus 0,042 0,1 x 10 -4 Wol 0,040 0,1 x 10 -4 Busa 0,024 0,06 x 10 -4 Udara 0,023 0,055 x 10 -4

2.1.4 Sirip