diinokulasi dengan S. epidermidis. Masing-masing lubang sumuran diisi dengan basis kontrol negatif dan emulgel minyak cengkeh yakni 4 formula
sebanyak 0,1 gram. Cawan petri dibungkus menggunakan aluminium foil, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37
o
C. Setelah inkubasi, diameter zona hambat diukur. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Kontrol
media dan kontrol pertumbuhan bakteri dibuat sebagai pengendali uji.
F. Analisis Data
Respon untuk semua formula berupa hasil uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel dianalisis menggunakan uji hipotesis komparatif variabel numerik
dua kelompok tidak berpasangan yang dibagi menjadi dua menurut kenormalan distribusi data. Apabila data berdistribusi normal, maka data dianalisis dengan
menggunakan uji hipotesis komparatif variabel numerik berdistribusi normal dua kelompok yaitu uji T tidak berpasangan, sebaliknya apabila data berdistribusi
tidak normal, maka data dianalisis dengan uji hipotesis komparatif variabel numerik distribusi tidak normal yaitu uji Mann-whitney atau Wilcoxon two
sample. Dengan uji hipotesis komparatif variabel numerik dua kelompok dapat
diketahui ada tidaknya perbedaan antara lama pencampuran 5 menit dengan variasi suhu dan lama pencampuran 15 menit dengan variasi suhu dalam
menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel. Analisis ini
menggunakan program R-2.14.1.
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Bahan
Identifikasi bahan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa bahan yang akan digunakan dalam penelitian sudah sesuai sehingga hasil penelitian tidak bias.
Minyak cengkeh yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari CV. Indaroma, Yogyakarta. Minyak cengkeh yang digunakan merupakan minyak atsiri
dari daun tanaman cengkeh yang telah diuji identitasnya dan dibuktikan dengan Certificate of Analysis CoA terlampir Lampiran 1.
Identifikasi minyak cengkeh berupa pengamatan organoleptis meliputi warna dan bau. Karakteristik warna minyak cengkeh daun adalah jerami atau
sangat pucat, dengan bau yaitu kuat, menyengat, dan aromatik atau khas Parthasarathy, Chempakam, and Zachariah, 2008; Peter, 2007. Hasil
pengamatan warna minyak cengkeh adalah berwarna jerami dan memiliki bau kuat, menyengat, dan khas. Oleh karena itu, berdasarkan identifikasi organoleptis
bau dan warna, maka minyak yang diperoleh merupakan minyak cengkeh daun.
B. Verifikasi Minyak Cengkeh
Verifikasi yang dilakukan terhadap minyak cengkeh yang diperoleh dari CV. Indaroma pada penelitian ini terdiri dari pengujian indeks bias dan bobot
jenis. Tujuan verifikasi ini adalah untuk membuktikan identitas dari minyak cengkeh yang digunakan. Hasil yang diperoleh dari verifikasi sifat fisik minyak