Buku Si swa Kela s X I I 14
F. AL-KHALIQ
قلاخا
1. Pengertian al-Khaliq
AlKhaliq secara etimologi berasal dari kata khalq atau khalaqa yang berarti mengukur atau menghapus.
Kemudian makna ini berkembang dengan arti menciptakan dari tiada, menciptakan tanpa suatu contoh terlebih dahulu, mengatur
dan membuat. Kata Al Khaliq ditemukan delapan kali di dalam al Qur’an dan merujuk kepada Allah Swt. Semenatra kata khalq dengan berbagai bentuknya terulang 150
kali dan secara umum mempertegas kehebatan dan kebesaran Allah Swt dalam ciptaanNya. Menurut al-Ghazali meskipun kata AlKhaliq sama dengan AlBari’ yang
berarti pencipta, tetapi keduanya memiliki makna masing-masing. AlKhaliq berarti Allah Swt mewujudkan sesuatu dengan ukuran yang ditetapkan. Sementara AlBari’
mewujudkan dari tidak ada menjadi ada saja. Sedangkan Al Mushawwir Dzat yang memberi rupa.
2. Meneladani Allah dengan sifat Al-Khaliq a. Menciptakan hal-hal baru yang lebih inovatif.
Orang yang meneladani asma Allah Swt alKhaliq dituntut untuk menciptakan hal-hal baru yang inovatif. Hal ini diperlukan karena proses terciptanya sesuatu
memerlukan pengetahuan dan kemampuan. Pengetahuan dan kemampuan inilah yang harus diberdayakan dalam rangka menghasilkan produk-produk yang baru
yang inovatif. Dengan demikian umat Islam yang dijuluki oleh al-Quran sebagai sebaik-baiknya umat akan senantiasa dinamis mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di sepanjang masa.
b. Menyakini bahwa Allah Swt pencipta hakiki
Di dalam al-Qur’an terkadang ditemukan kata khalaqnaKami menciptakan yang berarti kami menciptakan. Di sini tentu saja dapat dimaknai ada keterlibatan
pihak lain dalam penciptaan. Sementara ayat al-Qur’an yang menggunakan redaksi khalaqtuAku menciptakan berarti mutlak kuasa dan wewenang Allah Swt.
Meskipun manusia memiliki peran dalam penciptaan tetapi peran hakiki tetap milik Allah Swt. Dalam dunia industri misalnya Allah Swt yang menciptakan bahan mentah
dan Allah Swt juga yang memberikan ilham sehinggga manusia dengan keinginan kerasnya dapat menciptakan sesuatu
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
G. AL-HAKIM
مكحا
1. Pengertian al-Hakim
AlHakim berasal dari akar kata hakama yang terdiri dari huruf ha, kaf dan mim yang maknanya secara umum berarti menghalangi. Seperti kata hukum yang biasanya
digunakan untuk menghalangi penganiayaan seseorang pada orang lain. Selain itu tali kendali yang digunakan untuk mengendalikan hewan. Di dalam bahasa Arab disebut
dengan hakamah karena seseorang yang mengendalikan hewan dapat menghalangi hewan yang bersangkutan untuk menuju arah yang diinginkan. Demikian pula
kata istilah hikmah yang digunakan untuk sesuatu yang bijaksana yang apabila diperhatikan insya Allah seseorang akan selamat. Di dalam al Qur’an kata AlHakim
terulang 97 kali dan semuanya mengacu kepada sifat Allah. AlHakim dipahami oleh mayoritas ulama Allah Swt sebagai Dzat yang memiliki hikmah. Sementara hikmah
berarti mengetahui hal yang paling asasi, baik dari sisi pengetahuan atau perbuatan. Selain itu hikmah juga bisa diartikan sesuatu yang apabila digunakan pelakunya
tidak akan tertimpa malapetaka, melainkan ia akan mendapatkan kebajikan yang besar. Oleh karena itu beruntunglah orang-orang yang mendapatkan hikmah. Allah
Swt berfirman:
ْاوُلْو ُ
أ ٓ َ
لِإ ُر َكَذَي اَمَو ۗاٗرِثَك اٗ ۡرَخ َ ِتوُأ ۡدَقَف َةَمۡكِۡلٱ َتۡؤُي نَمَو ُۚءٓاَشَي نَم َةَمۡكِۡلٱ ِتۡؤُي
٩ ِبٰ َب ۡلَ ۡلٱ
“Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah itu, maka benarbenar telah dianugerahi karunia yang banyak”. QS. AlBaqarah2: 269
Imam al-Ghazali memahami kata hakim sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang paling utama dan Allah adalah hakim yang hakiki.
1. Meneladani Allah dengan sifat al-Hakim a. Memperdalam ilmu pengetahuan