Dalil Mengenai amal Shalih

29 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Allah Swt. Allah Swt berfirman: ۡمُهُؤٓاَزَج ٧ ِةَيِ َب ۡ لٱ ُ ۡرَخ ۡمُه َكِئٓ َلْوُأ ِتٰ َحِلٰ َصلٱ ْاوُلِمَعَو ْاوُنَماَء َنيِ َلٱ َنِإ ۡمُهۡنَع ُ َلٱ َ ِضَر ۖا ٗدَب َ أ ٓاَهيِف َنيِ ِلٰ َخ ُرٰ َهۡن َ ۡ لٱ اَهِتۡ َ ت نِم يِرۡ َ ت ٖنۡدَع ُتٰ َنَج ۡمِهِّبَر َدنِع ٨ ۥُهَبَر َ ِشَخ ۡنَمِل َكِلَٰذ ُۚهۡنَع ْاو ُضَرَو Sesungguhnya orang­orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah Sebaik­baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai­sungai; mereka kekal di dalamnya selama­lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.QS. Al­Bayyinah98­7­8

2. Dalil Mengenai amal Shalih

Allah Swt berfirman: ْاۡو َصاَوَتَو ِتٰ َحِلٰ َصلٱ ْاوُلِمَعَو ْاوُنَماَء َنيِ َلٱ َلِإ ٢ ٍ ۡسُخ ِفَل َنٰ َسنِۡلٱ َنِإ ١ ِ ۡصَعۡلٱَو ٣ ِ ۡب َصلٱِب ْاۡو َصاَوَتَو ِّقَۡلٱِب Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar­benar dalam kerugian,Kecuali orang­ orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih QS. Al­Ashr103:1­3 Surat al-‘Ashr di atas dimulai dengan wawu qasam baca: huruf wawu sumpah yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “demi”. Jadi kata wa al­‘Ashr berarti demi masa atau demi waktu ashar. Di dalam tata bahasa Arab huruf sumpah biasanya digunakan untuk meyakinkan orang yang diajak bicara atau untuk meyakinkan bahwa apa yang dibicarakan merupakan sesuatu yang serius. Dari sini jelas nampak sekali bahwa masalah waktu di dalam Islam adalah masalah yang sangat serius. Banyak sekali orang yang setiap hari pekerjaannya hanya membuang-buang waktu dan fenomena seperti itu yang tidak disukai oleh agama Islam.oleh karena itu terdapat mahfudzat baca: peribahasa di dalam bahasa Arab mengatakan: َكَعَطَق ُهْعَطْقَت ْمَل ْنِا ِفْيَسلَا ُتْقَوْلَا “Waktu itu seperti pedang. Apabila anda tidak menebasnya, maka anda yang akan ditebasnya”Syarah al­Hikam Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Si swa Kela s X I I 30 Dalam surat al­‘Ashr di atas juga ditegaskan bahwa seluruh manusia berada di dalam kerugian kecuali dua golongan, yaitu orang-orang yang beriman dan orang- orang yang beramal sholeh. Orang-orang beriman yang dimaksud oleh ayat di atas adalah orang-orang yang hati, ucapan dan perbuatan sejalan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari iman itu sendiri yang berarti yakin di dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Di zaman sekarang ini pengertian iman masih sering dipahami secara salah oleh banyak orang. Ada orang yang memiliki keyakinan kuat kepada Allah Swt dan berbicara di mana-mana tentang keimanannya tetapi ia tidak pernah mengaplikasikan keyakinan dan ucapannya itu dalam bentuk perbuatan. Fenomena seperti ni berakibat pada tidak adanya keseimbangan antara keyakinan atau ucapan dengan perbuatannya. Orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang yang percaya kepada Allah Swt dan berbicara di mana-mana tetapi perbuatannya 180 o seratus delapan puluh derajad berbeda dengan apa yang diyakini dan diucapkan. Mereka menganjurkan orang untuk tidak korupsi, tetapi mereka justru korupsi. Mereka menganjurkan untuk tidak membunuh, tetapi mereka justru pembunuh ulung. Di sisi lain ada orang yang berbicara tentang keimanannya di mana-mana dan telah mengaplikasikan dalam perbuatan taat, hanya saja keimanannya tidak tertanam di dalam hati. Orang yang seperti ini mirip dengan orang-orang khawarij yang rajin beribadah tetapi rajin juga membunuh orang. Abdurahman bin Muljam sosok yang membunuh Ali adalah orang yang di siang hari berpuasa, melaksanakan shalat tahajut di malam hari, menghafal al-Quran tetapi sekaligus juga pembunuh Ali. Orang seperti ini rajin melaksanakan shalat berjamaah, kerap melaksanakan shalat tahajut dan senantiasa berpuasa tetapi rajin juga menghardik orang, mengaku paling benar sendiri dan senantiasa menyalahkan orang lain. Kelompok yang kedua dan termasuk orang-orang yang tidak merugi adalah orang yang senantiasa melaksanakan amal shaleh. Hanya saja agar amal shalih yang dilakukan memiliki buah, maka ia harus disertai dengan syarat-syarat tertentu.

3. Amal shalih Yang Diterima di sisi Allah Swt