71
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa pernyataan “Tingkat kualitas kerja yang dicapai karyawan berdasarkan syarat-syarat dan kesiapannya” memiliki nilai
rata-rata tertinggi sebesar 5,49, yang berarti bahwa tingkat kualitas kerja yang dicapai karyawan berdasarkan syarat-syarat dan kesiapannya sudah cukup baik.
Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap kinerja Y2 sebesar 5,46 yang berarti bahwa kinerja karyawan PT. Hotel Sinar Express
Surabaya selama ini sudah cukup baik.
4.2. Analisis Data 4.2.1. Evaluasi Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam
bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariate. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu
dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah
saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel
dalam sebuah ruang multidimensional Hair dkk, 1998. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1.
Jarak mahalanobis dievaluasi menggunakan χ² chi kuadrat, derajat bebas sebesar
jumlah variabel dalam penelitian ini. Hasil uji outliers tampak pada tabel berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
Tabel 4.7. Hasil Uji Outlier
Residuals Statistics Minimum Maximum
Mean Std.
Dev N
Predicted Value 35.637
82.197 55.500
8.366 110
Std. Predicted Value -2.374
3.191 0.000
1.000 110
Standard Error of Predicted Value 5.752
16.235 9.986
2.155 110
Adjusted Predicted Value 28.614
77.127 55.271
9.007 110
Residual -58.239
65.246 0.000
30.782 110
Std. Residual -1.803
2.020 0.000
0.953 110
Stud. Residual -1.908
2.200 0.003
1.005 110
Deleted Residual -65.220
77.386 0.229
34.256 110
Stud. Deleted Residual -1.934
2.244 0.004
1.010 110
Mahalanobis Distance [MD] 2.466
26.550
9.909 4.709
110 Cooks Distance
0.000 0.082
0.010 0.015
110 Centered Leverage Value
0.023 0.244
0.091 0.043
110 a Dependent Variable : NO. RESP
Sumber : Lampiran 3
Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu
dievaluasi dengan menggunakan
2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis
lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai
2 0.001
dengan jumlah indikator 10 adalah sebesar
29,588. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 26.550 yang lebih kecil dari
dari
2
tabel 29,588 tersebut. Dengan demikian tidak terjadi multivariate outliers.
4.2.2. Evaluasi Reliabilitas
Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observasian. Sementara itu item to total
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang
dihasilkan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha
X1 0.800 X2 0.854
Kompensasi X
X3 0.826 0.766
Y11 0.542 Y12 0.553
Y13 0.506 Kepuasan
Kerja Y1
Y14 0.443
0.066 Y21 0.657
Y22 0.675 Kinerja
Y2 Y23 0.620
0.313 : tereliminasi
Sumber : Lampiran 3
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator
yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya
≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan
setelah proses eliminasi Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di
atas menunjukkan kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998]
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
4.2.3. Evaluasi Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya
diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan
antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9. Standardize Faktor Loading dan Construct
dengan Confirmatory Factor Analysist Faktor Loading
Konstrak Indikator 1 2 3
X1 0.753 X2 0.849
Kompensasi X
X3 0.652 Y11
0.608 Y12
0.645 Y13
0.414 Kepuasan
Kerja Y1
Y14 0.494 Y21 0.579
Y22 0.510 Kinerja
Y2 Y23 0.573
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum
seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat
dikatakan validitasnya cukup baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
4.2.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua
pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual
mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut :.
Tabel 4.10. Construct Reliability dan Variance Extracted
Konstrak Indikator StandFactor
Loading SFL
Kuadrat Error
[ εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
X1 0.753 0.567
0.433 X2 0.849
0.721 0.279
Kompensasi X
X3 0.652 0.425
0.575 0.798 0.571
Y11 0.608 0.370 0.630
Y12 0.645 0.416 0.584
Y13 0.414 0.171 0.829
Kepuasan Kerja Y1
Y14 0.494 0.244 0.756
0.576 0.319 Y21 0.579 0.335
0.665 Y22 0.510 0.260
0.740 Kinerja
Y2 Y23 0.573 0.328
0.672 0.571 0.308
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Lampiran 3 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan
variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang
dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi.
Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
4.2.5. Evaluasi Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan curtosis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.11. Assessment Of Normality
Variable min max kurtosis
c.r. X11 3 7
-0.817 -1.750
X12 3 8 -0.138
-0.296 X13 3 7
-0.707 -1.515
X14 3 7 -0.842
-1.803 X21 4 7
-0.810 -1.734
X22 3 7 -0.805
-1.724 X23 3 7
-0.523 -1.120
X24 3 7 -0.618
-1.323 Y1 3
7 -0.499
-1.068 Y2 3
7 -0.500
-1.070 Y3 3
7 -0.634
-1.358
Multivariate -3.843
-1.192 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58
itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi
dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga
data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
4.2.6. Analisis Model
One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta
validitas reliabilitas data sangat baik [Hair et.al.,1998] Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit di bawah ini
Gambar 4.1
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Job satisfaction, Job Performance
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Job Satisfaction
Job Performance
Y11 er_1
1 1
Y21 er_6
1 1
1
Compensation X1
er_9 1
0,005 d_js
X2 er_10
1 Y12
er_2 1
Y22 er_7
1 Y13
er_3 1
Y14 er_4
1
Y23 er_8
1 X3
er_11 1
1 0,005
d_jp 1
Sumber : Lampiran 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Tabel 4.12 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Base Model Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 4.059 ≤ 2,00
kurang baik Probability 0.000
≥ 0,05 kurang baik
RMSEA 0.168 ≤ 0,08
kurang baik GFI 0.832
≥ 0,90 kurang baik
AGFI 0.729 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0.392
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0.541 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan
hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya
didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi sebagaimana terdapat di bawah ini:
Gambar 4.2
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Job satisfaction, Job Performance
Model Specification : One Step Approach - Elimination Model
Job Satisfaction
Job Performance
Y11 er_1
1 1
Y21 er_6
1 1
1
Compensation X1
er_9 1
0,005 d_js
X2 er_10
1 Y12
er_2 1
Y22 er_7
1 Y13
er_3 1
Y23 er_8
1 X3
er_11 1
1 0,005
d_jp 1
Sumber : Lampiran 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Tabel 4.13 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Eliminasi Model Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 4.913 ≤ 2,00
kurang baik Probability 0.000
≥ 0,05 kurang baik
RMSEA 0.189 ≤ 0,08
kurang baik GFI 0.829
≥ 0,90 kurang baik
AGFI 0.705 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0.375
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0.548 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi model ternyata dari
semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya,
model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi
sebagaimana terdapat di bawah ini : Gambar 4.3
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Job satisfaction, Job Performance
Model Specification : One Step Approach - Elimination Modification Model
Job Satisfaction
Job Performance
Y11 er_1
1 1
Y21 er_6
1 1
1
Compensation X1
er_9 1
0,005 d_js
X2 er_10
1 Y12
er_2 1
Y22 er_7
1 Y13
er_3 1
Y23 er_8
1 X3
er_11 1
1 0,005
d_jp 1
Sumber : Lampiran 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
Tabel 4.14. Variabel yang Dimodifikasi Dalam Model
Modifikasi : Estimate
Prob. er_1 -- er_8
1.068 0.000
er_7 -- er_3 0.408
0.002 er_1 -- er_6
0.276 0.019
X3 -- Y21 0.131
0.023
Sumber : Lampiran 3
Dari tabel 4.17 menunjukkan bahwa terdapat modifikasi indeks MI
sebanyak 4 kali untuk mendapatkan model yang baik fit models Tabel 4.15
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Eliminasi Modifikasi
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 1.199
≤ 2,00 baik
Probability 0.236 ≥ 0,05
baik RMSEA 0.043
≤ 0,08 baik
GFI 0.953 ≥ 0,90
baik AGFI 0.903
≥ 0,90 baik
TLI 0.968 ≥ 0,95
baik CFI 0.981
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
4.2.7. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 1.432.698.946 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah
ini : Tabel 4.16.
Uji Kausalitas Antar Faktor Faktor
Faktor Ustd
Estimate Std
Estimate Prob
Kepuasan Kerja Y1 Kompensasi X
0.408 0.985 0.004 Kinerja Y2
Kompensasi X -0.767 -2.728 0.306
Kinerja Y2 Kepuasan Kerja Y1
2.399 3.536 0.219 Batas Signifikansi
0,10
Sumber : Lampiran 3
Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
1. Kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Hotel
Sinar Express Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,004 ≤ 0,10 signifikan dan positif
2. Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Hotel Sinar
Express Surabaya, tidak dapat diterima ditolak, dengan probabilitas kausalnya 0,306 0,10 tidak signifikan dan negatif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Hotel
Sinar Express Surabaya, tidak dapat diterima ditolak, dengan probabilitas kausalnya 0.219 0,10 tidak signifikan dan positif
4.3. Pembahasan 4.3.1.