Faktor Risiko Aterosklerosis Profil Lipid Kolesterol

5. Faktor Risiko Aterosklerosis

Faktor risiko aterosklerosis dapat dibedakan menjadi faktor risiko mayor atau utama dan faktor risiko minor.. Faktor resiko mayor Faktor resiko minor, tidak pasti atau non kuantitatif 1. Tidak dapat dimodifikasi a. Umur a. Stress b. Jenis kelamin b. Diet dan nutrisi c. Keturunan ras c. Alkohol 2. Dapat dimodifikasi a. Merokok b. Tinggi kolesterol dlm darah c. Hipertensi d. Kurang aktifitas fisik e. Diabetes Melitus

6. Profil Lipid

Ada empat kelompok utama lipoprotein yang mempunyai makna secara fisiologis dan diagnosa klinik, yaitu; 1 kilomikron yang berasal dari penyerapan triasilgliserol di usus; 2 lipoprotein dengan densitas sangat rendah VLDL atau pre- β- lipoprotein, yang berasal dari hati untuk mengeluarkan triasilgliserol; 3 lipoprotein dengan densitas rendah LDL atau β lipoprotein yang memperlihatkan tahap akhir dalam katabolisme VLDL; 4 lipoprotein dengan densitas tinggi HDL atau α-lipoprotein yang terlibat di dalam metabolisme VLDL dan kilomikron serta pengangkutan kolesterol. Triasilgliserol merupakan unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL, sedangkan kolesterol dan fosfolipid masing-masing dominan pada LDL dan HDL 20 .

7. Kolesterol

Kolesterol terdapat dalam jaringan dan lipoprotein plasma dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesteril. Kolesterol disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan dikeluarkan dari tubuh dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu. 20,21 Kolesterol adalah produk metabolisme hewan dan terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, otak, hati dan daging. 8,20 Peranan utama kolesterol selain membentuk batu empedu adalah membentuk aterosklerosis pada pembuluh darah arteri yang penting, sehingga menyebabkan penyakit serebrovaskular, vaskuler perifer dan koroner. 24 Aterosklerosis koroner berkaitan dengan rasio kolesterol LDL : HDL plasma yang tinggi 2,20 . Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis tubuh, dengan jumlah yang hampir sama. Asetil KoA merupakan sumber semua atom karbon pada kolesterol 20 . Peningkatan kolesterol terjadi karena 1 ambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor; 2 ambilan kolestrol bebas dari lipoprotein yang kaya kolesterol ke membran sel; 3 sintesis kolesterol; 4 hidrolisis ester kolesterol oleh enzim ester kolesteril hidrolase. 21 Penurunan kolesterol terjadi karena 1 aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein yang potensial kolesterolnya rendah 2 esterifikasi kolesterol oleh enzim ACAT asil-KoA:kolesterol asiltranferase; 3 penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa steroid lainnya, seperti hormon atau asam empedu di hati 20 . LDL teroksidasi merupakan penyebab utama aterosklerosis, karena diambil lewat reseptor scavenger makrofag dan dikonversi menjadi sel busa yang membentuk fatty streak sehingga dianggap sebagai prekusor ateroma 20 . LDL-oks bersifat antigenik sehingga terjadi reaksi pembentukan antibody yang mengikatnya dan membentuk kompleks imun, karena banyaknya limfosit yang masuk ke sub intima. 20 . Kompleks imun LDL-oks akan difagosit oleh makrofag karena adanya reseptor FcR yang mengikat kompleks imun LDL-oks sehingga fagositosis semakin mudah dan memicu pembentukan sel busa 1 . Diet kuning telur kaya kolesterol total dan trigliserida dapat meningkatkan jumlah kadar lipid dalam darah, kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida, tetapi menurunkan kadar HDL, menambah jumlah sel busa dan ketebalan dinding aorta 30,31 . Peran lipid terutama LDL sangat besar dalam perjalanan penyakit aterosklerosis, oleh karena itu, terapi anti lipogenik atau anti hiperkolesterolemia dapat menjadi suatu pilihan 1 . Aterosklerosis juga merupakan suatu penyakit inflamasi, sehingga terapi dengan antiinflamasi, dapat menghambat perkembangan lesi aterosklerosis dan terjadinya serangan PJK akibat aterosklerosis 33 , sedangkan oksidasi LDL dapat dihambat oleh senyawa-senyawa antioksidan 20,26 . Ada beberapa teori yang mengaitkan umur dengan penuaan antara lain : 1. Teori apoptosis Sel mempunyai program yang disebut program kematian sel. Jadi sel – sel tubuh telah deprogram untuk membunuh dirinya sendiri bila lingkungan berubah. Hormon insulin, insulin like growth factors IGFs dan beberapa growth factors lain akan menghambat proses apoptosis pada berbagai macam sel dan jaringan 2. Teori penuaan hormonal Bertambahnya umur akan terjadi penurunan aktifitas dan konsentrasi berbagai hormone tubuh, misalnya growth hormon, testosterone, dehidroepiandrosteron DHEA, melatonin dll. Penurunan aktifitas hormon ini juga akan menyebabkan kolesterol yang merupakan bahan untuk pembentuk beberapa hormon akan meningkat karena penggunaannya yang berkurang akibatnya kadar dalam darah akan meningkat juga. 3. Teori telomere Sel yang tua tetap melaksanakan metabolisme tetapi tidak lagi membelah dan ekspresi gennya akan berkurang sehingga menyebabkan penyakit degenerative pada usia tua 33

8. Antioksidan