Patogenesis Aterosklerosis Pengaruh Pemberian Suplementasi Asam Lipoat Alfa Terhadap Profil Lipid Dan Ketebalan Dinding Aorta Abdominalis Pada Tikus Hiperlipidemia.

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI ASAM LIPOAT ALFA TERHADAP PROFIL LIPID DAN KETEBALAN DINDING AORTA ABDOMINALIS PADA TIKUS HIPERLIPIDEMIA Vita Ikenur Baniar, Dr Oki Suwarsa,,dr,M.Kes SpKK Dr. Reni Farenia dr, M.Kes 1. Latar Belakang Penyakit aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit, dan makrofag di seluruh kedalaman tunika intima sampai ke tunika media,arteri yang sering terkena adalah arteri koroner,aorta dan serebral. merupakan penyebab utama kematian dinegara maju atau berkembang 1,2 . Hiperlipidemia secara langsung dapat merangsang terjadinya disfungsi endotel. 5 Apabila hiperlipidemia terjadi kronis akan menyebabkan akumulasi lipoprotein pada tempat jejas yaitu pada lokasi terjadinya disfungsi endotel. Penumpukan lipid pada dinding arteri akan mencederai berbagai komponen arteri, meningkatkan lintas pinositosis transendotelial yang masuk tunika media akan mencederai miosit serta merangsang proses hipertropi dan hyperplasia miosit 8. Hiperlipidemia yang terjadi akan meningkatkan permeabilitas endotel yang akan mempermudah masuknya lipid dalam endotel, akan terjadi oksidasi LDL yang akan merangsang terjadinya aterosklerosis 10

2. Patogenesis Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan suatu proses degeneratif, juga merupakan proses inflamasi kronik yang diikuti oleh suatu proses reparasi di dinding arteri Pembuluh arteri seperti juga organ–organ lain didalam tubuh mengikuti proses umur penuaan dimana terjadi proses yang khas seperti penebalan lapisan intima, berkurangnya elastisitas, penumpukan kalsium, dan bertambahnya diameter lapisan intima. Perjalanan aterosklerosis secara histopatologik dibagi menjadi beberapa tahap Tahap I – lapisan berlemak fatty streak 3,24-28 Fatty streak terdiri makrofag yang bermigrasi ke ruang subendotelial dan sel otot polos yang mengandung lemak sehingga akan memberikan gambaran sel busa foam cells. Fatty streak dijumpai di aorta pada bayi yang baru lahir dan dijumpai dalam jumlah yang lebih banyak pada anak – anak yang berusia 8 – 10 tahun pada aterosklerosis aorta di negara barat. 21 Fatty streak pada arteri dapat mulai terlihat pada umur 15 tahun dan jumlahnya akan bertambah sampai pada dekade ke tiga dari umur manusia. Akan tetapi tidak semua fatty streak akan berlanjut menjadi lesi fibrotik. 21 Fatty streak berkembang pada lokasi dimana biasanya terjadi sel endotel yang luka, Tahap II – Fibrous plaque ditandai dengan adanya tutup fibrotik fibrotic cap. berwarna agak keputih – putihan , berkalsifikasi dan dapat menonjol ke dalam lumen sehingga dapat menyebabkan sumbatan parsial dari arteri . Fibrous cap ini merupakan suatu lesi patognomonik pertama aterosklerosis. 23 Pada tahapan ini sering dijumpai mulai umur 25 tahun di aorta dan arteri koronaria ,di negara dengan insidens tinggi dari aterosklerosis 21 . 3 Tahap III – Lesi Komplikata Bagian dari inti plak yang mengalami komplikasi akan menyebabkan ukuran menjadi bertambah besar dan dapat mengalami perkapuran. 23 Ulserasi dan perdarahan menyebabkan trombosis, pembentukan aneurisma, dan diseksi dari dinding pembuluh darah yang menyebabkan timbulnya gejala penyakit. 25

3. Induksi Adrenalin dan Kuning Telur terhadap Aterosklerosis