20 Pada penderita diabetes, proses penyembuhan luka terganggu pada semua fasenya
sehingga menjadi luka kronis. Diabetes menderegulasi keseimbangan koagulasi cairan darah yang mengakibatkan gangguan secara makro dan mikrovaskular serta menyebabkan
pendarahan berlebih setelah pembentukan lesi. Terganggunya pembentukan matriks sementara
provisional matrix
menyebabkan terganggunya pembentukan jarigan granulasi
granulation tissue
, epitalisasi dari
wound bed
, angiogenesis, serta penutupan luka. Epitelisasi tidak dapat terbentuk karena kurangnya jumlah
fibronectin
. Hal ini mengganggu pembentukan matriks sementara dan meningkatkan intensitas dan durasi dari respon
inflamasi. Respon inflamasi yang berlebihan ini menyebabkan sekresi
protease
yang berlebihan pada luka diabetes kronis Hamed
et al.
, 2014.
Protease
yang dihasilkan pada luka kronis adalah
metalloproteinases
tipe 9 MMP-9 Enoch Leaper, 2005. Menurut McLennan
et al.
2008, kadar glukosa yang tinggi pada penderita diabetes meningkatkan jumlah MMP-9. Selain itu peningkatan ekspresi MMP-9 juga diinduksi oleh prostaglandin
E2 PGE
2
Yen
et al
., 2016. MMP-9 merupakan gelatinase atau kolagenase tipe IV yang mendegradasi kolagen
amorf dan
fibronectin
Enoch Leaper, 2005. MMP diatur secara ketat dalam tubuh karena potensi dalam merusak kolagen dan menyebabkan ganguan penyembuhan luka. Dalam
hubungannya mendorong inflamasi, hal-hal yang dilakukan oleh MMP-9 adalah memotong IL-8 untuk meningkatkan sifat netrofil
chemoattractant
, aktivasi dari pro IL- 1β menjadi IL-
1 β aktif, pengubahan dari akumulasi IL-1α di luka untuk mempengaruhi sintesis dan degradasinya, degradasi dari inhibitor serine
protease
, aktivasi dari bentuk laten dari TGF- β untuk meningkatkan bioaktivitasnya namun menurunkan stabilitasnya, serta meningkatkan
aktivitas sitokin McLennan
et al.
, 2008.
2.3 Ibuprofen
Gambar 1. Struktur kimia ibuprofen Katzung
et al.
, 2012.
Ibuprofen merupakan turunan dari asam fenilpropionat Katzung
et al.
, 2012. Beberapa efek yang dimiliki oleh ibuprofen adalah sebagai anti-inflamasi, analgesik, dan
antipiretik Harvey
et al
., 2009. Obat ini menghambat siklooksigenasi 1 dan 2 secara reversibel yang kemudian menghambat pembentukan prostaglandin namun tidak
menghambat leukotrien Harvey
et al
., 2009. Dengan dosis 2400 mg perhari, ibuprofen setara dengan 4 gram aspirin dalam hal efek anti-inflamasi. Krim ibuprofen dapat terserap
dalam jaringan penghubung seperti kolagen dan otot serta dapat menjadi perwatan dalam penyakit osteoartritis. 400 mg ibuprofen dapat memberikan rasa lega dan kemanjuran yang
baik pada rasa sakit setelah operasi gigi Katzung
et al.
, 2012. Berikut merupakan sifat fisika kimia dari ibuprofen:
1. bentuk fisik: kristal solid;
21 2.
kelarutan dalam air: tidak larut dalam air dingin; 3.
kelarutan: ~2 mgml dalam PBS pH=7,2; ~45 mgml dalam EtOH, DMSO, DMF Chayman Chemical Company, 2014;
4. pKa = 4,91 National Center for Biotechnology Information, 2016
5. Log P= 3,5 National Center for Biotechnology Information, 2016.
Gambar 2. Skema penghambatan pembentukan prostanoid oleh NSAID Ricciotti FitzGerald, 2011.
2.4 Prostaglandin
PG dan tromboksan A2 TXA2, secara kolektif disebut prostanoids, terbentuk ketika asam arakhidonat AA, yang merupakan asam lemak tak jenuh mengandung 20-karbon,
dilepaskan dari membran plasma oleh phospholipases dan dimetabolisme oleh secara berurutan oleh PGG H sintase atau cyclooxygenase COX dan sintasenya masing-masing.
Ada 4 PG bioaktif utama yang dihasilkan in vivo yaitu prostaglandin E2 PGE
2
, prostasiklin PGI2, prostaglandin D2 PGD2, dan prostaglandin F2α PGF2α Ricciotti
et al
, 2011. PGE
2
dapat meningkatkan ekspresi dari MMP-9 Yen
et al
., 2016
2.5 Gel Anhidrat
Tingkat keseimbangan kelembaban pada luka dapat memfasilitasi pertumbuhan seluler dan proliferasi kolagen Okan
et al.
, 2007. Sediaan yang menjaga kelembaban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 lingkungan jaringan luka dapat meningkatkan kecepatan penyembuhan luka, mereduksi rasa
sakit, dan mereduksi infeksi serta mencegah desikasi Ovington, 2007; Boateng
et al.
,
2008.
Gel anhidrat merupakan gel yang tidak menggunakan air dalam formula gelnya Proniuk Blanchard, 2002. Menurut Proniuk dan Blanchard 2002, gel anhidrat dapat
digunakan untuk senyawa yang tidak tahan oksigen dan atau air. Salah satu basis dalam gel anhidrat adalah gliserin dengan campuran polimer karbopol. Dalam gel anhidrat ini tidak
digunakan air dan kemampuan untuk menyiapkan formulasi gel tanpa netralisasi menghasilkan stabilitas dari zat aktif yang terdapat didalamnya. Formulasi yang digunakan
pada dasarnya cukup mudah Proniuk Blanchard, 2002. Gel anhidrat dapat digunakan pada zat aktif yang tidak larut air Aly, 2012.
Menurut Aly 2012, gel anhidrat memiliki kemampuan penyembuhan luka yang paling cepat dibanding dengan sedian gel lainnya. Kecepatan kontraksi luka yang cepat pada
gel anhidrat dapat dikarenakan oleh gliserin yang terdapat pada formulanya. Gliserin memiliki berbagai macam sifat yang menguntungkan bagi luka. Gliserin jika digunakan pada
kulit, memberikan sinyal pada sel untuk mendewasa Aly, 2012. Gliserin memiliki kemampuan sebagai humektan dan emolient Rowe
et al
., 2009. Humektan adalah bahan alam produk kosmetik yang ditujukan untuk mencegah hilangnya lembab dari sediaan dan
meningkatkan kelembaban lapisan kulit terluar pada saat produk digunakan Lynde, 2001. Proses gelasi atau pembentukan gel pada gel anhidrat berbeda dengan pembentukan
gel dengan air. Pada gel anhidrat proses gelasi menggunakan gliserin tampa ditambahkan
neutralizer
seperti TEA. Proses gelasi ini membutuhkan donor hidroksil dari gliserin yang ditambahkan ke polimer. Polimer yang dapat digunakan pada gel anhidrat adalah karbopol.
Gugus hidroksil akan berinteraksi secara ikatan hidrogen dengan gugus karboksil pada polimer, sehingga mengakibatkan polimer menjadi terbuka
uncoil
dan menghasilkan pengentalan dari gel Proniuk Blanchard, 2002.
2.6 Propilen Glikol