22 lingkungan jaringan luka dapat meningkatkan kecepatan penyembuhan luka, mereduksi rasa
sakit, dan mereduksi infeksi serta mencegah desikasi Ovington, 2007; Boateng
et al.
,
2008.
Gel anhidrat merupakan gel yang tidak menggunakan air dalam formula gelnya Proniuk Blanchard, 2002. Menurut Proniuk dan Blanchard 2002, gel anhidrat dapat
digunakan untuk senyawa yang tidak tahan oksigen dan atau air. Salah satu basis dalam gel anhidrat adalah gliserin dengan campuran polimer karbopol. Dalam gel anhidrat ini tidak
digunakan air dan kemampuan untuk menyiapkan formulasi gel tanpa netralisasi menghasilkan stabilitas dari zat aktif yang terdapat didalamnya. Formulasi yang digunakan
pada dasarnya cukup mudah Proniuk Blanchard, 2002. Gel anhidrat dapat digunakan pada zat aktif yang tidak larut air Aly, 2012.
Menurut Aly 2012, gel anhidrat memiliki kemampuan penyembuhan luka yang paling cepat dibanding dengan sedian gel lainnya. Kecepatan kontraksi luka yang cepat pada
gel anhidrat dapat dikarenakan oleh gliserin yang terdapat pada formulanya. Gliserin memiliki berbagai macam sifat yang menguntungkan bagi luka. Gliserin jika digunakan pada
kulit, memberikan sinyal pada sel untuk mendewasa Aly, 2012. Gliserin memiliki kemampuan sebagai humektan dan emolient Rowe
et al
., 2009. Humektan adalah bahan alam produk kosmetik yang ditujukan untuk mencegah hilangnya lembab dari sediaan dan
meningkatkan kelembaban lapisan kulit terluar pada saat produk digunakan Lynde, 2001. Proses gelasi atau pembentukan gel pada gel anhidrat berbeda dengan pembentukan
gel dengan air. Pada gel anhidrat proses gelasi menggunakan gliserin tampa ditambahkan
neutralizer
seperti TEA. Proses gelasi ini membutuhkan donor hidroksil dari gliserin yang ditambahkan ke polimer. Polimer yang dapat digunakan pada gel anhidrat adalah karbopol.
Gugus hidroksil akan berinteraksi secara ikatan hidrogen dengan gugus karboksil pada polimer, sehingga mengakibatkan polimer menjadi terbuka
uncoil
dan menghasilkan pengentalan dari gel Proniuk Blanchard, 2002.
2.6 Propilen Glikol
Gambar 3. Struktur propilen glikol Rowe
et al
., 2009
Propilen glikol merupakan
penetration enhancher
yang mampu menjadi peningkat permeabilitas dan pelepasan obat bagi obat yang lebih larut di alkohol dibandingkan di air
Trommer
et al
., 2006. Selain itu menurut Rowe
et al
. 2009, propilen glikol juga mampu bekerja sebagai ko-solven maupun solven terhadap obat yang sukar larut air. Namun,
propilen glikol merupakan senyawa yang mudah terlarut dalam air Rowe
et al.
, 2009. Jumlah air dalam tubuh manusia mencapai 65 sampai 75 dari berat total. Darah manusia
terdiri dari 38-48 sel darah dan 52-62 plasma darah. Plasma darah terdiri dari 91,5 air Scanlon, 2007. Propilen glikol stabil secara kimia jika dicampurkan dengan gliserin.
23
2.7 Landasan Teori
Ibuprofen merupakan senyawa yang dapat menurunkan jumlah ekspresi dari MMP- 9 dengan cara menghambat pembentukan senyawa PGE
2
. PGE
2
terhambat karena enzim COX dihambat.
Dalam bentuk sediaan gel anhidrat tidak terdapat air dalam formulanya, sehingga ibuprofen yang memiliki kelarutan rendah dalam air dapat diformulasikan sebagai gel
anhidrat. Carbopol dan gliserin merupakan bahan utama yang menjadi pembentuk gel dalam gel anhidrat. Selain itu sediaan penyembuhan luka harus mampu menjaga kelembaban dari
lingkungan tempat luka agar dapat mempercepat penyembuhan luka. Kandungan gliserin pada formula mampu menjaga kelembaban dari luka. Propilen glikol dalam formula gel
anhidrat memiliki kemampuan untuk meningkatkan permeabilitas sehingga dapat membantu pelepasan zat aktif untuk mengoptimumkan penyembuhan luka. Selain itu propilen glikol
memiliki sifat yang hidrofilik dan mampu melarutkan zat aktif yang bersifat tidak larut air. Sehingga propilen glikol mampu terlarut dalam cairan pada luka dan ibuprofen dapat
terdifusi ke luka. 2.8 Hipotesis
Formula gel anhidrat
diabetic wound healing
ibuprofen dengan kadar propilen glikol optimum yang mampu memberikan stabilitas dan pelepasan obat yang baik sehingga
mempercepat penyembuhan luka pada tikus diabetes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Formulasi Sediaan Gel Anhidrat
Diabetic Wound Healing
dengan Zat Aktif Ibuprofen” ini termasuk penelitian eksperimental murni.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.
Variabel penelitian a.
Variabel bebas: variasi konsentrasi propilen glikol dalam sediaan gel anhidrat
diabetic wound healing
dengan zat aktif ibuprofen.
b. Variabel tergantung : sifat fisik, pelepasan obat ibuprofen dari basis gel anhidrat
dan stabilitas sediaan gel anhidrat
diabetic wound healing
, serta kecepatan penyembuhan luka.
c. Variabel pengacau:
1 Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali pada penelitian
ini adalah prosedur pembuatan dan pengujian sediaan, kondisi penyimpanan sediaan, wadah penyimpanan sediaan, berat badan tikus, galur tikus, jenis
kelamin tikus, dan asupan gizi tikus.
2 Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali pada
penelitian ini adalah suhu dan kelembapan udara ruangan selama pembuatan dan pengujian sediaan, serta kondisi patofisiologis hewan uji tikus.
2. Definisi Operasional
a.
Sediaan Gel Anhidrat. Sediaan gel dengan basis yang tidak atau sangat sedikit mengandung air atau oksigen.
b. Sifat fisik gel. Parameter kualitas fisik meliputi, organoleptis, pH, daya sebar,
homogenitas, dan viskositas. c.
Stabilitas fisik. Parameter kestabilan gel meliputi, perubahan organoleptis, ph, viskositas, daya sebar dan stabilitas sediaan setelah diuji menggunakan metode
freeze thaw cycle.
d. Pelepasan obat. Parameter jumlah zat aktif yang terlepas dari basis gel.
e. Formula gel optimum. Formula yang memiliki hasil uji sifat fisik dan stabilitas
fisik gel yang paling memenuhi standar sediaan
semisolid
yang meliputi daya sebar dengan diameter 5-7 cm, viskositas 200-300 dPa.s dan perubahan viskositas
≤10 serta memiliki jumlah pelepasan obat paling banyak. f.
Viskositas adalah tingkat kekentalan gel anhidrat ibuprofen yang diukur menggunakan
viscotester
. Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Hal ini berkaitan denagn kemampuan gel anhidrat
ibuprofen untuk dituang dan keluar dari wadah. g.
Daya sebar adalah kemampuan menyebar dari gel anhidrat ibuprofen yang diukur menggunakan horizontal double plate selama 1 menit dengan beban 125 gram.
h. Kecepatan penyembuhan luka. Satuan laju per waktu luka pada hewan uji dapat
sembuh.
i. Tikus diabetes. Hewan uji tikus putih galur wistar jantan berumur 2 bulan dengan
berat 150-180 g deviasi 30 g yang diinjeksikan obat peningkat gula darah aloksan sehingga kadar gula darahnya diatas 250 mgdl.
25 j.
Efek penyembuhan luka. Perhitungan persentase
wound closure rate
yang didapat
dari luka tikus setelah pemakaian sediaan.
k. Uji Hispatologi. Suatu pengamatan kulit tikus menggunakan mikroskop cahaya
dengan adanya bantuan zat pewarna tertentu. 3.3
Subjek dan Bahan Penelitian 1.
Subjek penelitian Gel anhidrat ibuprofen dalam beberapa formula.
2. Bahan penelitian
Ibuprofen dari PT. Sanbe Farma, aloksan monohidrat, gliserin, propylene glycol, carbopol, etanol 96 Labora, etanol 70,
Nutrien Agar Oxoid
, kloroform teknis, ketamine, krim depilatori, kapas, formalin 10, larutan Harris Hematoxylin,
larutan acid alcohol, larutan ammonium, larutan stok Eosin alcohol 1, larutan
working
Eosin, larutan dapar fosfat pH 7,4, tikus putih jantan galur wistar.
3.4 Alat Penelitian