Latar Belakang Formulasi sediaan gel anhidrat diabetic wound healing dengan zat aktif ibuprofen

17 Lampiran 1. Proposal Penelitian BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus adalah kondisi dimana terjadi peningkatan gula darah yang diasosiasikan dengan tidak ada atau tidak cukupnya sekresi insulin oleh pankreas, baik dengan atau tanpa adanya perusakan dari aksi insulin ini Katzung et al. , 2012. Ada beberapa jenis dari diabetes, namun jenis diabetes yang paling sering adalah diabetes tipe 2 atau biasa disebut diabetes melitus Finkel et al ., 2009. Menurut WHO pada tahun 2012, diabetes melitus berada pada urutan ke-7 pada survey WHO mengenai 10 penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia, dengan angka kematian 1,5 juta jiwa yang meninggal akibat diabetes pada tahun 2012 di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, prevalensi dari diabetes melitus pada penduduk usia produktif adalah 4,6 Mihardja et al. , 2014. Ulkus kaki pada penderita diabetes diperkirakan dapat terjadi pada 15 penderita diabetes serta menjadi penyebab awal 84 dari semua amputasi kaki bagian bawah yang berhubungan dengan diabetes Brem Tomic-canic 2007. Diketahui bahwa aktivitas dari MMP-9 menyebabkan penyembuhan luka pada penderita diabetes menjadi lebih lama dibandingkan pada orang yang tidak mengalami diabetes Liu et al ., 2009. Salah satu penginduksi pembentukan MMP-9 ini adalah prostaglandin E2 PGE 2 Yen et al ., 2016. Zat aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibuprofen. Ibuprofen merupakan obat anti-inflamasi non-steroid OAINS Katzung et al. , 2012. Menurut Bachhav et al. 2010, penghantaran secara topikal melalui kulit dari OAINS memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan rute oral dalam hal potensi efek samping. Ibuprofen memiliki aktivitas sebagai inhibitor siklooksigenase non-selektif Katzung et al. , 2012. Siklooksigenase mampu memetabolisme asam arakidonat menjadi PGE 2 Ricciotti et al , 2011. Dengan terhambatnya siklooksigenase maka pembetukan PGE 2 akan terhenti, dengan terhentinya pembentukan PGE 2 maka dapat menurunkan ekspresi dari MMP-9. Menurut Aly 2012, bentuk sediaan berbasis gel anhidrat memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam menutup luka pada penderita diabetes dibandingkan dengan sediaan berbasis mikroemulsi gel, hidrogel, alcoholic gel, dan hydroalcoholic gel. Selain itu gel anhidrat tidak memiliki kandungan air dalam formulanya sehingga dapat mengurangi laju degradasi dari zat aktif yang terkandung di dalamnya Proniuk et al. , 2002. Namun gel anhidrat memiliki kekurangan dalam laju pelepasan obat dibandingkan hidrogel, gel alcoholic , dan gel hydroalcoholic Aly, 2012. Salah satu kandungan gel yang mempengaruhi pelepasan zat aktifnya adalah propilen glikol Amnuaikit et al. , 2008. Propilen glikol memiliki kemampuan sebagai peningkat permeabilitas permeability enhancer Trommer et al ., 2006. Propilen glikol mampu menjadi solven bagi obat yang tidak larut air, namun dapat larut dalam air Rowe et al. , 2009. Ibuprofen relatif tidak larut air Chayman Chemical Company, 2014, sehingga ibuprofen dapat diformulasikan menjadi gel anhidrat dan dilakukan optimasi kadar propilen glikol dalam formula untuk meningkatkan laju pelepasan obat sehingga didapatkan gel anhidrat ibuprofen yang dapat mempercepat penyembuhkan luka diabetes secara efektif Bushra et al ., 2010. 18

1.2 Rumusan Masalah Apa formula gel anhidrat ibuprofen yang optimum sebagai