sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV merupakan bab yang berisi pembahasan. Bab ini memuat deskripsi data, hasil analisis, dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini.
Bab V merupakan bab penutup yang terdiri dari subbab kesimpulan terhadap analisis data dan subbab saran bagi perancan perundang-undangan dan penelitian
selanjutnya.
7
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II ini diuraikan dengan ringkas penelitian terdahulu yang relevan, pembahasan tentang kalimat, paragraf, variasi bahasa dan bahasa perundang-
undangan di Indonesia.
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian sejenis sebelumnya pernah dilakukan oleh Melody Violine pada Desember 2008 dalam bentuk skripsi. Judul yang ia ambil adalah Bahasa Hukum
Indonesia dalam Berita Acara Pemeriksaan, Sebuah Tinjauan Keefektifan Kalimat.
Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Melody Violine 2008 adalah ketidakefektifan bahasa hukum. Hasil temuannya antara lain, ditemukan
banyak kalimat yang tidak efektif secara gramatikal, dari segi kepaduan posisi kata tidak sesuai sehingga kesulitan untuk memahami, hampir semua paragraf
dalam BAP terdiri dari satu kalimat saja. Relevansi penelitian yang dilakukan adalah objek yang dibahas dalam penelitian Melody Violine 2008 adalah bahasa
hukum yang tertuang lewat BAP.
B. Kalimat
Menurut Alwi dkk. TBBI Edisi ke-3 2010:317, kalimat adalah: “Satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan
yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Menurut Rahardi 2010: 4, sekurang-kurangnya kalimat dalam bahasa Indonesia
terdiri atas dua buah unsur pokok, yakni subjek dan predikat. Dalam konstruksi
yang lengkap, kedua unsur pokok itu dapat dilengkapi lagi dengan objek, komplemen atau pelengkap, dan keterangan.
Menurut Ramlan 2005: 21, kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau turun. Jadi, kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda dan
diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan maupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Dalam wujud tulisan latin kalimat, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda tanya ?, atau tanda seru . Sementara itu,
di dalamnya disertakan pula tanda baca seperti koma ,, tanda pisah -, dan tanda titik TBBBI, 2010: 317.
1. Bagian-Bagian Kalimat
Menurut Alwi, dkk 2010: 318, dilihat dari segi bentuknya kalimat dapat dirumuskan sebagai konstruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kta atau
lebih. Sementara itu kedudukan antara kata dan kata, aatau kelompok kata dan kelompok kata yang lain berbeda-beda pula. Ada kata atau kelompok kata yang
dapat dihilangkan dengan menghasilkan bentuk yang tetap berupa kalimat dan ada pula yang tidak.
Antara kalimat dan kata terdapat dua satuan sintaksis, yaitu klausa dan frasa. Menurut Alwi, dkk 2010: 318, klausa merupakan satuan sintaksis yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang mengandung predikasi. Menurut Ramlan