tidak jelas menyebabkan kalimat menjadi tidak jelas dan tidak tentu arah. Pada prinsipnya kalimat hukum harus menjelaskan hal-hal berikut ini,
a. Siapa berbuat apa atau mengerjakan apa?
b. Siapa berbuat apa atau mengerjakan apa, dimana?
c. Siapa berbuat apa atau mengerjakan apa untuk apa?
d. Siapa berbuat apa atau mengerjakan apa dengan siapa?
e. Siapa berbuat apa atau mengerjakan apa, bagaimana caranya?
Sebuah peraturan perundang-undangan terdiri dari beberapa pasal dan ayat. Pada umumnya satu pasal terdiri dari beberapa ayat yang di dalamnya
terdapat satu kalimat. Pada penelitian ini ayat termasuk dalam kalimat karena ayat pada awal penulisan diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik
pada tulisan. Berikut contoh dari sebuah ayat, Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
mencapai kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Ayat 1
Pada contoh di atas telah diberikan satu contoh ayat. Pada contoh tersebut dapat terlihat pada ayat selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik .. Maka dapat disimpulkan pada penelitian ini ayat termasuk dalam kalimat.
2. Paragraf dalam Bahasa Hukum
Pengertian pasal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat 2008 adalah bagian dari bab dalam undang-undang. Sebuah pasal terdiri dari
beberapa ayat yang memiliki kesatuan makna dalam keseluruhan peraturan perundang-undangan. Jadi pasal dalam penelitian termasuk dalam paragraf.
Berikut contoh dari sebuah pasal. Pasal 1
1 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar
Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
2 Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tercantum pada
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Pasal 1
Pada pasal yang telah disajikan di atas dapat dilihat bahwa satu pasal terdiri dari beberapa ayat yang bertugas menjelaskan yang akan disampaikan pada
pasal 1. Pasal 1 di atas membicarakan tentang definisi standar proses dan dikembangkan lagi tentang letak peraturan menteri tersebut pada undang-undang.
Kalimat utama pada paragraf di atas adalah Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
Kalimat pengembang pada paragraf di atas adalah Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat 1
tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini.
Setelah memaparkan contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini pasal termasuk dalam paragraf.
F. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut, kajian teori pada penelitian ini adalah kalimat dan paragraf. Menurut Alwi, dkk. 2010: 317,
kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam bentuk lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut , disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda tanya ?, dan tanda seru .
Sedangkan paragraf menurut Tarigan 1987: 11, adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran
yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan paragraf. Syarat dari terbentuknya sebuah paragraf adalah kesatuan, koherensi,
dan perkembangan paragraf Keraf, 1980: 67. Penelitian ini mencari struktur kalimat dan struktur paragraf serta pola
pengembangan yang terdapat dalam bahasa hukum. Secara khusus penelitian ini meneliti 5 peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tentang Kurikulum 2013. Peraturan menteri tersebut terdiri dari beberapa pasal yang di dalamnya terdapat ayat.
Ayat pada penelitian ini termasuk dalam kalimat, karena ayat memenuhi syarat dari terbentuknya kalimat yang meliputi, pada tulisan berhuruf latin diawali
dengan huruf kapital dan diakhiri tanda titik ., merupakan satu gagasan yang
utuh, dan pada bahasa lisan diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut , disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan.
Pasal pada penelitian ini termasuk dalam paragraf, karena ayat memenuhi tiga syarat terbentuknya sebuah paragraf. Syarat yang pertama adalah kesatuan.
Pasal dalam peraturan menteri tersebut memiliki gagasan utam yang dikembangkan lagi pada kalimat pengembang sesudahnya. Syarat yang kedua
adalah koherensi. Pasal dalam peraturan menteri memiliki hubungan antar pasal yang ditandai dengan beberapa kata penghubung seperti kata ini dan nya.
Syarat yang ketiga adalah perkembangan paragraf. Pasal-pasal dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan memiliki pola pengembangan yang
dirinci lagi lewat kalimat-kalimat yang terdapat dalam pasal tersebut. Berikut dipaparkan alur berpikir dari penelitian ini.