Manfaat Penelitian Analisis struktur kalimat dan struktur paragraf serta pola pengembangannya pada wacana Undang-Undang Tentang Pendidikan Tahun 2013.

yang lengkap, kedua unsur pokok itu dapat dilengkapi lagi dengan objek, komplemen atau pelengkap, dan keterangan. Menurut Ramlan 2005: 21, kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau turun. Jadi, kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan maupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan latin kalimat, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda tanya ?, atau tanda seru . Sementara itu, di dalamnya disertakan pula tanda baca seperti koma ,, tanda pisah -, dan tanda titik TBBBI, 2010: 317.

1. Bagian-Bagian Kalimat

Menurut Alwi, dkk 2010: 318, dilihat dari segi bentuknya kalimat dapat dirumuskan sebagai konstruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kta atau lebih. Sementara itu kedudukan antara kata dan kata, aatau kelompok kata dan kelompok kata yang lain berbeda-beda pula. Ada kata atau kelompok kata yang dapat dihilangkan dengan menghasilkan bentuk yang tetap berupa kalimat dan ada pula yang tidak. Antara kalimat dan kata terdapat dua satuan sintaksis, yaitu klausa dan frasa. Menurut Alwi, dkk 2010: 318, klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang mengandung predikasi. Menurut Ramlan 2005: 23, klausa terdiri dari S P O P PEL KET tanda kurung menandakan apa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka. Sedangkan frasa, menurut Alwi, dkk 2010:318, satuan sintaksis yang terdiri dua kata atau lebih yang tidak mengandung predikasi. Kalimat pada dasarnya terdiri dari unsur predikat dan unsur subjek. Kedua unsur tersebut merupakan unsur yang bersifat wajib. Di samping kedua unsur tersebut, kadang-kadang, ada kata atau kelompok kata yang dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi status bagian yang tersisa sebagai kalimat, tetapi ada pula yang tidak TBBBI, 2010: 321. Misalnya “Barangkali mereka menghadiri pertemuan itu kemarin sore .” Pembedaan unsur kalimat atas yang wajib dan tak wajib tidak berkaitan langsung dengan bentuk dan fungsi konstituen kalimat. Pada umumnya, konstituen yang berfungsi sebagai keterangan, seperti barangkali dan kemarin sore pada contoh diatas dapat dihilangkan. Namun pada kalimat tertentu konstituen yang berfungsi sebagai keterangan wajib hadir TBBBI, 2010:322. Menurut Ramlan 2005: 23, berdasarkan unsurnya kalimat terdiri kalimat berklausa dan kalimat tak berklausa. Dalam tulisan ini klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat disertai objek, pelengkap dan keterangan. Dengan ringkas, klausa adalah S P O PEL KET. Tanda kurung menandakan bahwa apa yang terletak dalam kurung bersifat manasuka. Kalimat tak berklausa ialah kalimat yang di samping unsur intonasi tidak terdiri dari klausa. Misalnya. 1 Astaga