Bahasa Hukum Indonesia Analisis struktur kalimat dan struktur paragraf serta pola pengembangannya pada wacana Undang-Undang Tentang Pendidikan Tahun 2013.
utuh, dan pada bahasa lisan diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut , disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan.
Pasal pada penelitian ini termasuk dalam paragraf, karena ayat memenuhi tiga syarat terbentuknya sebuah paragraf. Syarat yang pertama adalah kesatuan.
Pasal dalam peraturan menteri tersebut memiliki gagasan utam yang dikembangkan lagi pada kalimat pengembang sesudahnya. Syarat yang kedua
adalah koherensi. Pasal dalam peraturan menteri memiliki hubungan antar pasal yang ditandai dengan beberapa kata penghubung seperti kata ini dan nya.
Syarat yang ketiga adalah perkembangan paragraf. Pasal-pasal dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan memiliki pola pengembangan yang
dirinci lagi lewat kalimat-kalimat yang terdapat dalam pasal tersebut. Berikut dipaparkan alur berpikir dari penelitian ini.
Kerangka Berpikir
Paragraf Paragraf adalah
seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan paragraf Tarigan,
Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda tanya ?, atau
tanda seru Alwi, dkk., 2003:311.
Syarat kalimat: 1.
Diawali huruf kapital, diakhiri tanda titik, tanya dan
seru. 2.
Satu gagasan yang utuh 3.
Minimal terdiri dari S-P 4.
Intonasi
Syarat paragraf 1.
Kesatuan 2.
Koherensi 3.
Perkembangan paragraf
Ayat Pada penelitian ini ayat
termasuk kalimat karena ayat memenuhi syarat
terbentuknya kalimat.
BAHASA
HUKUM
Pasal Pada penelitian ini
pasal termasuk dalam paragraf karena pasal
memenuhi ketiga syarat dari terbentuknya paragraf.
Pola umum kalimat bahasa Indonesia
1. S-P
2. S-P-O
3. S-P-Pel
4. S-P-Ket
5. S-P-O-Pel
6. S-P-O-Ket
Pola pengembangan paragraf 1.
Klimaks dan antiklimaks 2.
Sudut pandang 3.
Perbandingan pertentangan 4.
Analogi 5.
Contoh 6.
Proses 7.
Sebab akibat 8.
Umum khusus-khusus umum
9. Klasifikasi
KAJIAN TEORI
Struktur paragraf 1.
Kalimat topik 2.
Kalimat pengembang
3. Transisi
4. Penegas
Bagan 2.1 : Alwi, dkk 2010: 317-329, Tarigan 1987: 11, 1987: 13, Keraf 1980: 84 – 99
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memerikan objek. Penelitian ini akan menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis dari objek yang diamati. Tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan sementara,
yaitu pada saat penelitian dilakukan Travers via Sevilla, 1993:71. Penelitian ini dikatakan penelitian deskriptif karena penelitian ini
mendeskripsikan struktur
kalimat dan
struktur paragraf
serta pola
pengembangannya dalam wacana perundang-undangan tentang kurikulum tahun 2013.
Menurut Moleong 2006: 6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
peneliti misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Penelitian ini dikatakan penelitian kualitatif karena data yang diperoleh adalah lima 5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 memerikan objek dari sudut pandang peneliti dan tidak dituang dalam
bentuk angka-angka dan hasil analisis data dipaparkan dalam bentuk uraian naratif.