Penetapan Lokasi Kondisi fisik lokasi .1 Existing Site

45  Kawasan ini memiliki potensi besar untuk berkembang.  Kawasan ini merupakan kawasan dengan tingkat ekonomi masyarakat kelas menengah keatas.

3.2 Penetapan Lokasi

Sebelum menetapkan lokasi untuk obyek perancangan ini, ada beberapa alternatif lokasi sebagai obyek perancangan, yaitu berada pada koridor jalan H.R Muhammad dan pada koridor jalan Lingkar Dalam yang merupakan koridor pengembangan untuk fasilitas perdagangan dan permukiman. Setelah ditetapkan dua alternatif, perlu dilakukan penilaian dalam penetapan lokasi untuk obyek perancangan ini dapat dilihat pada tabel 3.1, sebagai berikut : Tabel 3.1 Penilaian pemilihan lokasi Site No. Pertimbangan Jalan H.R. Muhammad Bobot Jalan Lingkar Dalam Bobot 1. 2. 3. Infrastruktur Kota Potensi bangunan sekitar Aksesbilitas Infrastruktur Kota telah tersedia. Terletak dikawasan perdagangan. Akses ke lokasi mudah. 3 2 3 Infratruktur kota telah tersedia. Terletak dikawasan perdagangan Perumahan. Akses ke lokasi mudah. 3 3 3 Total 8 9 Sumber : Hasil survey lapangan, 2009 Keterangan penilaian bobot sebagai berikut :  Bobot 3 : Tinggi  Bobot 2 : Sedang  Bobot 1 : Rendah Dari tabel diatas terlihat bahwa yang memiliki penilaian tertinggi sebagai lokasi obyek perancangan adalah pada koridor Jalan Lingkar Dalam. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Gambar 3.2 Lokasi site secara makro hingga mikro Sumber : Pemkot Surabaya, 2009 3.3 Kondisi fisik lokasi 3.3.1 Existing Site Berdasarkan beberapa pertimbangan pemilihan lokasi diatas, maka lokasi yang dipilih untuk Apartemen dan rental shops di Surabaya, diperuntukkan sebagai LAHAN KOSONG PERUM. GRAHA FAMILY BARAT PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG lokasi site WADUK UNESA JALAN BOULE VARD G RAHA F AMILY J A L A N L ING K A R DA L A M PERUMAHAN GRAHA FAMILY PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG LAHAN UNESA UNESA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 permukiman dan perdagangan, dengan mengetahui kondisi fisik site. Diantaranya :  Ukuran Site Kondisi fisik lokasi perancangan terletak dikawasan Surabaya Barat, tepatnya di Jalan Lingkar Dalam, pada unit distrik Lidah Wetan, Kecamatan Wiyung. Site merupakan lahan kosong yang memiliki luas ± 4,1 Ha, sekitar 41,973 meter persegi. Untuk penggunaan lahan tidak semua lahan site digunakan, sesuai dengan kebutuhan Luasan bangunan ± 3,2 Ha sekitar 32.354 meter persegi. Gambar 3.3 Lokasi Obyek Perancangan Sumber : Data analisa pribadi, 2009  Batas-batas Wilayah Adapun batas – batas yang bersebelahan langsung dengan site terdiri dari :  Sebelah Utara. Batas sebelah utara site merupakan lahan kosong.  Sebelah Selatan. Batas sebelah selatan site adalah lahan kosong  Sebelah Timur. 104 m 128 m 179 m 187 m LAHAN KOSONG PERUM. GRAHA FAMILY BARAT PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG lokasi site WADUK UNESA JALAN BOULEV ARD GR AHA FA MILY J A L A N L IN G KA R DAL A M PERUMAHAN GRAHA FAMILY PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG LAHAN UNESA UNESA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 Jalan Boulevard Graha Family Di sebelah Utara Lahan kosong disebelah Selatan Perumahan Graha Family di sebelah Timur Jalan Lingkar Dalam di sebelah Barat. Batas sebelah timur site berbatasan dengan Perumahan Graha Family  Sebelah Barat. Batas sebelah barat site berbatasan dengan Jalan Lingkar Dalam yang merupakan jalan arteri sekunder. Gambar 3.4 Batas-batas dilokasi site Perancangan Sumber : Data analisa pribadi, 2009 U B T S LAHAN KOSONG PERUM. GRAHA FAMILY BARAT PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG lokasi site WADUK UNESA JALAN BOULEV ARD GR AHA FA MILY J A L A N L IN G KA R DAL A M PERUMAHAN GRAHA FAMILY PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG LAHAN UNESA UNESA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49  Kondisi Geografis  Topografi Berdasarkan ketinggian tempat, kawasan ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan selatan yang lebih rendah dari bagian tengah. Titik ketinggian rata-rata mencapai sekitar 12-25 meter di atas permukaan air laut. Sedangkan kemiringan tanah antara 0-15. Kondisi tersebut merupakan kawasan yang layak untuk dikembangkan sebagai daerah perkotaan.  Hidrologi Aspek hidrologi di wilayah ini tidak terlepas dari permasalah banjirgenangan pada setup musim penghujan yang setiap tahun kondisinya semakin buruk. Hal ini terjadi karena di wilayah ini banyak dibangun komplek perumahan baru, dimana dalam pembangunannya tidak memperhatikan system drainasenya secara baik yang terintegrasi dengan pola pembuangan air yang ada disekitarnya. Itulah salah satu diantara penyebab banjirgenangan air terutama dibagian selatan yang memang berada pada daratan yang lebih rendah. Di wilayah ini sendiri terdapat beberapa sungai kecil, namun karena besarnya debit air buangan dari kawasan perumahan yang cukup besar dibandingkan dengan lebar sungai dan apalagi tidak ada suatu perencanaan system drainase yang baik di wilayah ini maka terjadilah banjir.  Geologi Secara umum kondisi tanah di wilayah ini berupa tanah kering yang tidak begitu subur, sehingga tidak sesuai untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun pada bagian tengah wilayah ini mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menyerap air, sehingga pada kawasan tengah ini difungsikan sebagai kawasan resapan air untuk wilayah kota Surabaya. Kondisi geologi di wilayah ini terdiri dari tanah jenis alluvium dan sebagian terdiri atas plestosine vulkanik dan plestosine sedimentasi facies.  Klimatologi Keadaan klimatologi kawasan ini tidak berbeda dengan keadaan klimatologi kota Surabaya pada umumnya Dimana tekanan udara maksimum 1014,8 mbs dan minimum 1002,4 mbs. Temperatur maksimum 31,3 dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 minimum 26,2.. Kelembaban udara maksimum 100°o dan minimum 30°o. Rata- rata curah hujan pertahun 117,67 mm. Adapun persyaratan tata bangunan wilayah tapak lokasi perancangan yang berada di wilayah Kecamatan Wiyung, distrik Lidah Wetan pada Jalan Lingkar Dalam ini meliputi: a. Garis Sepadan Bangunan GSB . - GSB sebelah Utara : 8 meter. - GSB sebelah Barat : 10 meter. - GSB sebelah Timur : 8 meter. - GSB sebelah Selatan : 8 meter. b. Koefisien Dasar Bangunan KDB : 80 . c. Koefisien Lantai Bangunan KLB : 1280 dengan jumlah lantai 3-16 lantai . d. Damija : 1,6 meter.

3.3.2 Aksesbilitas

Akses menuju site dapat dicapai dengan bermacam kendaraan umum dan pribadi. Jalan Lingkar Dalam yang berada di depan site merupakan jalan arteri sekunder dengan panjang ± 1,98 km dan merupakan jalan aspal dengan kondisi yang baik. Jenis kendaraan yang melalui site cukup beragam, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, kendaraan berat dan dengan arah sirkulasi dua arah. Gambar 3.5 Jenis kendaraan yang melewati site Adapun akses pencapaian dari dalam kota menuju lokasi site dapat dilalui antara lain : - Alternatif pertama, melalui : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 Permukiman warga WTP Jalan Raya Darmo  Jalan Dr. Soetomo  Jalan Diponegoro  Jalan Ciliwung  Jalan Adityawarman  Jalan Mayjend Soengkono  Jalan H.R Muhammad  Jalan Bukit Darmo Boulevard  Jalan Lingkar Dalam. - Alternatif kedua, melalui : Jalan raya Darmo  Jalan Wonokromo  Jalan Joyoboyo  Jalan Gunungsari  Jalan Mastrip  Jalan Raya Menganti  Jalan Babatan  Jalan Lingkar Dalam.

3.3.3 Potensi Lingkungan

Pemilihan lokasi perancangan di Jalan Lingkar Dalam pada kawasan Surabaya bagian Barat ini memiliki beberapa potensi lingkungan disekitarnya yang mendukung obyek perancangan nantinya, diantaranya : a. Lokasi berada di kawasan yang berdekatan dengan kawasan perumahan elite, seperti Perumahan Graha Familiy, dan Perumahan Pakuwon Indah. b. Lokasi berdekatan dengan fasilitas – fasilitas pelayanan kota, diantaranya : - Fasilitas perdagangan : Pakuwon Trade Center PTC , Plasa Graha Familiy. - Fasilitas pendidikan : SMU Kristen Petra 1 Surabaya, UNESA. - Fasilitas hunian : Apartemen Adhiwangsa dan Water Palace. Gambar 3.6 Potensi Lingkungan Sekitar Site Sumber : data pribadi, 2009 PTC Site lokasi UNESA Perumahan Graha family Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52

3.3.4 Infrastruktur Kota

Infrastruktur kota yang ada di wilayah lokasi obyek perancangan meliputi :  Jaringan Listrik. Jaringan listrik yang ada pada wilayah perancangan yaitu Saluran Udara Tinggi SUTT yang melintasi kelurahan Lidah Wetan dan Lidah Kulon ke arah selatan Kelurahan Babatan. Gambar 3.7 Sarana penerangan dan Jaringan listrik Sumber : analisa lapangan, 2009  Jaringan Telepon. Jaringan telepon di wilayah ini sudah menjangkau seluruh kawasan permukiman dan industri pergudangan. Pola jaringan telepon mengikuti pola jaringan jalan yang ada di wilayah ini. Jaringan telepon terdistribusi pada jalan utama yaitu jalan raya Menganti, jalan raya Lontar, jalan Lidah Kulon dan merata hampir di seluruh jalan lingkungan yang melayani kawasan permukiman. Gambar 3.8 Sarana jaringan telepon Sumber : analisa lapangan, 2009  Air Bersih. Jaringan pemipaan air bersih pada wilayah lokasi perancangan berasal dari pemipaan PDAM pada unit distrik Lidah Wetan.  Penanganan Sampah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Produksi sampah pada wilayah lokasi perancangan ditangani menggunakan metode pengumpulan pada TPS yang telah disediakan oleh pengembang maupun pemerintah kota untuk kemudian diangkut menuju ke tempat pembuangan akhir.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Untuk peraturan bangunan setempat yang dikeluarkan Pemerintah Kota Surabaya pada Rencana Tata Ruang Kota RDTRK pada tahun 2002, di wilayah Surabaya Barat pada unit distrik Lidah Wetan merupakan karekteristik pemanfaatan ruang, berikut ini penggunaan lahan tersebut :  Untuk Perumahan : 20 100 Ha  Untuk Perdagangan : 4 21 Ha  Untuk Fasilitas Umum : 3,5 18,9 Ha  Untuk Ruang Terbuka Hijau : 5 27 Ha  Untuk Industri : 0,02 1,08 Ha  Untuk Lahan Kosong : 67,48 364 Ha Adapun persyaratan tata bangunan wilayah tapak lokasi perancangan yang berada di wilayah Kecamatan Wiyung, Distrik Lidah Wetan pada Jalan Lingkar Dalam ini meliputi: Garis Sempadan Bangunan GSB. Gambar 3.9 Garis Sempadan Bangunan GSB site Sumber : analisa pribadi, 2009 Sebelah Timur 8 M Sebelah Utara 8 M Sebelah Barat 10M Sebelah Selatan 8 M LAHAN KOSONG PERUM. GRAHA FAMILY BARAT PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG WADUK UNESA JALAN BOULE VARD G RAHA F AMILY J A LA N LI N G K A R D A LA M PERUMAHAN GRAHA FAMILY PERUMAHAN GRAHA FAMILY LAHAN KOSONG LAHAN UNESA UNESA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 a. Garis Sepadan Bangunan GSB . - GSB sebelah Utara : 8 meter. - GSB sebelah Barat : 10 meter. - GSB sebelah Timur : 8 meter. - GSB sebelah Selatan : 8 meter. b. Koefisien Dasar Bangunan KDB : 80 terbangun Maksimal c. Koefisien Lantai Bangunan KLB : 1280 dengan jumlah lantai 3-16 lantai . d. Damija : 1,6 meter. Perhitungan :  Luas Lahan : 128,494 m x 187,114 m = ± 24.043 m² ± 2,4 Ha  KDB : 80 x 24043 m² = 19234,4 m²  KLB : 1280  Luas Lahan : 1280 x 24043 m² = 307750,4 m²  Lantai yang dapat dibangun : 307750,4 m² : 19234,4 m² = 16 Lantai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55

BAB IV ANALISA PERANCANGAN