APARTEMEN DAN RENTAL SHOPS DI SURABAYA.

(1)

TUGAS AKHIR

APARTEMEN DAN RENTAL SHOPS

DI SURABAYA

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh

Gelar Sarjana Teknik (S1)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

DIAJUKAN OLEH :

HAMDI SYAHIRUL RAHMAN

05 5101 0050

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2011


(2)

TUGAS AKHIR

APARTEMEN DAN RENTAL SHOPS DI SURABAYA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

HAMDI SYAHIRUL RAHMAN

0551010050

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji pada tanggal : 09 Juni 2011

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana ( S1 )

Tanggal : 15 Juni 2011

Dekan Falkutas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni Jar. M.Kes NIP. 19590729 198603 2 00 1

Pembimbing Utama

Lily Syahrial, ST., MT. NIP. 19550908 199103 1 00 1

Pembimbing Pendamping

Heru Subiantoro, ST., MT. NPT. 3 7102 96 0061 1

Penguji II

Ami Arfianti, ST., MT. NPT. 3 6911 97 0158 1

Penguji I

Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. NIP. 19621019 199403 1 00 1

Penguji III

Ir. Sri Suryani Yuprapti Winasih, MT NIP. 19670722 199303 2 00 1


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat dan diijinkannya oleh Allah S.W.T, telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Strata 1 di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan teknik Arsitektur, UPN “Veteran” Jawa Timur. Dalam penyusunan laporan seminar ini penulis mengambil judul “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya”

Bersama ini dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan telah memberikan dorongan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih, saya tujukan kepada :

1. Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kelancaran selama proses penyusunan laporan Tugas Akhir ini. 2. Nabi besar Muhammad SAW, pembimbing seluruh umat manusia, sekaligus

panutan seluruh umat muslim.

3. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang selalu memberikan do’a, perhatian, semangat dan kasih sayang terus menerus dicurahkan sampai saya berhasil meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknik Arsitektur.

4. Ibu Ir. Naniek Ratni Jar, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Lily Syahrial ST. MT. selaku dosen pembimbing utama.

6. Bapak Heru Subiantoro, ST. MT. selaku dosen pembimbing pendamping

7. Bapak Ir.Syaifuddin Zuhri, MT. Selaku Dosen Penguji I dan juga selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

8. Ibu Ami Arfianti, ST. MT. Selaku Dosen Penguji II

9. Ibu Sri Suryani Yuprapti Winarsih, MT. Selaku Dosen Penguji III dan juga Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir.

10.Dan segenap Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UPN “Veteran” Jawa Timur atas segala bimbingan ilmu dan bantuannya selama proses Tugas Akhir hingga selesainya laporan ini.

11.Untuk sahabat dekat saya dan juga Alumni UPN Jurusan Teknik Arsitektur, Agung Adi W, ST., Hendra Ari W. ST, Nugraha K. ST, Mansykur Tri, ST., Arif Dwi K,


(4)

ST. dan Sungsang Eko, ST. yang telah banyak memberikan support dan bantuannya dalam proses Tugas Akhir ini.

12.Untuk teman-teman seperjuangan Tugas Akhir saya di Studio Tugas Akhir, Teknik Arsitektur angkatan 2005 dan angkatan 2006 yang telah mensupport dan mempunyai rasa kesetiakawan yang tinggi. Semoga sukses kedepannya dan tetap semangat.

13.Untuk adik kelas saya, Fitri (Fifi) di Fakultas Fisip Jurusan Komunikasi yang telah banyak memberikan support, do’a dan waktunya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

14.Untuk keluarga besar saya H. Usmani di Bekasi, yang telah banyak mensupport dan do’anya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

15.Dan segenap teman-teman Jurusan Teknik Arsitektur terutama Alumni angkatan 2005, 2006 dan tim pembuat maket saya, mas Hanton terima kasih banyak atas bantuan dan waktunya.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, 28 Juni 2011

Penyusun


(5)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………...………...i

Abstrak...ii

Kata Pengantar...…….………...iii

Daftar Isi…….……….………...………...……...v

Daftar Gambar...viii

Daftar Tabel...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang ...1

1.2 . Tujuan perancangan ...6

1.3. Batasan dan Asumsi ...7

1.4. Tahapan Perancangan ...8

1.5. Sistematika Laporan ...9

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN 2.1 . Tinjauan Umum perancangan ...12

2.1.1 . Pengertian Judul ...12

2.1.2 . Studi Literatur ...13

2.1.3 . Studi Kasus ...16

2.1.3.1 Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall ...16

2.1.3.2 Apartemen Metropolis ...22

2.1.4 . Analisa Hasil Studi ...31

2.2 . Tinjauan Khusus Perancangan ...33

2.2.1 . Lingkup pelayanan ...33

2.2.2 . Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ...33

2.2.3 . Perhitungan Luas Ruang ...36

2.2.4. Program Ruang ...41

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 3.1 . Latar Belakang Pemilihan Lokasi ...42

3.2 . Penetapan Lokasi ...45

3.3 . Kondisi Fisik Lokasi ...46


(6)

3.3.3 . Potensi Lingkungan ...51

3.3.4. Infrastruktur Kota ...52

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ...53

BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 . Analisa Ruang ...55

4.1.1 . Organisasi Ruang ...55

4.1.2 . Hubungan Ruang dan Sirkulasi ...56

4.1.3 . Diagram Abstrak ...65

4.2 . Analisa site ...67

4.2.1 . Analisa Aksesibilitas ...68

4.2.2 . Analisis Iklim ...71

4.2.3 . Analisa Lingkungan Sekitar ...73

4.2.4 Analisa Zonning ...75

4.3 Analisa Bentuk dan Tampilan ...76

4.3.1 Analisa Bentuk ...76

4.3.2 Analisa Tampilan ...77

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak ...79

5.1.1 Konsep Zonning ...79

5.1.2 Konsep Tatanan Massa ...80

5.1.3 Konsep Orientasi Bangunan ...81

5.1.4 Konsep Entrance ...81

5.1.5 Konsep Tampilan bangunan ...82

5.1.6 Konsep Ruang Luar ...83

5.1.7 Konsep Ruang Dalam ...84

BAB VI APLIKASI RANCANGAN 6.1 . Aplikasi Tapak ...85

6.1.1 . Aplikasi Zonning ...85

6.1.2 . Aplikasi Tatanan Massa ...85

6.1.3 . Aplikasi Orientasi Bangunan ...86

6.1.4 Aplikasi Enterance ...86

6.1.5 Aplikasi Tampilan Bangunan ...87


(7)

6.3 . Aplikasi Ruang Dalam ...88 Penutup ... ...x Daftar pustaka ... ..xi Lampiran 1 ... Lampiran 2 ...


(8)

DAFTAR TABEL

 Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun Menurut Kabupaten/Kota 2004-2007

...2

Tabel 1. 2 Penempatan TKA menurut jenis jabatan tahun 2008 ...2

Tabel 1.3 Tujuan Kunjungan Warga Negara Asing Pendatang 2008 ...3

 Tabel 1.4 Prosentase peminat tempat tinggal di Surabaya ...3

 Tabel 1.5 Jumlah Apartemen di kota Surabaya ...4

 Tabel 1.6 Apartemen di Kota Surabaya (lampiran) ... Tabel 1.7 Pengelompokan apartemen di Surabaya tahun 2009 ...4

Tabel 1.8 Apartemen Country Heritage,2009 (lampiran) ... Tabel 1.10 Daftar tarif sewa apartemen Graha Residence, 2009 (lampiran) ... Tabel 1.11 Daftar tarif sewa apartemen Graha Residence, tahun 2009 (lampiran) ... Tabel 1.12 Apartemen Graha Residence (lampiran) ... Tabel 1.13 Apartemen Adhiwangsa Condominium (lampiran) ...  Tabel 1.14 Apartemen yang baru dibangun di Kota Surabaya ...5

 Tabel 2.1 Fasilitas pendukung ...15

 Tabel 2.2 Fasilitas Pendukung ...21

 Tabel 2.3 Tabel Hasil Studi Kasus ...29

Tabel 2.4 Fasilitas Hunian ...34

 Tabel 2.5 Fasilitas Pendukung ...35

 Tabel 2.6 Fasilitas Rekreasi ...37

 Tabel 2.7 Fasilitas Karyawan / Staff ...38


(9)

ABSTRAK

Apartemen dan Rental Shops merupakan gabungan unit-unit hunian (rumah tinggal) yang terdapat dalam suatu gabungan yang dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, yaitu tempat-tempat penjualan yang diperoleh dengan sistem sewa dan fasilitas penunjang yang lain untuk tujuan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan dalam sehari-hari penghuni apartemen.

Sebagai tujuan perancangan yaitu menciptakan suatu wadah hunian yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik. Dengan memberikan sebuah fasilitas rental shops sebagai tempat kebutuhan penunjang bagi si penghuni apartemen.

Lokasi tapak pada perancangan apartemen dan rental shops ini diarahkan pada daerah Surabaya Barat, diwilayah distrik Lidah Wetan, tepatnya dekat dengan pusat Central Bisnis Distrik (CBD). Hal ini di karenakan Surabaya Barat merupakan CBD kedua yang sedang berkembang dan mempunyai potensi site yang mendukung seperti infrastruktur kota yang memadai, potensi bangunan perbelanjaan, dan mempunyai aksesbilitas jalan yang sudah terpenuhi.

Sebagai bangunan yang mempunyai nilai jual tinggi maka konsep perancangan menggunakan teori dari Geoffrey Broadbent, dimana mengambil pada point ke 5 Capital investment. Dengan mengambil tema konsep Imaging of modern life style, hal ini dikarenakan konsep apartemen dan rental shops mengacu pada 3 point yaitu, arsitektur modern, bangunan sebagai nilai investasi, dan adanya gaya hidup yang modern. Jadi dari ketiga point tersebut disimpulkan sebagai satu kesatuan menjadi tema Imaging of modern life style ( Gambaran tentang gaya hidup modern). Sehingga kedepannya bisa menjadi bangunan yang memiliki nilai jual tinggi dan memberikan gambaran hidup yang lebih modern dan praktis.

Kata Kunci :

Apartemen dan Rental Shops, judul konsep “Imaging of modern lifestyle”, penerapan konsep Capital investment, arsitektur modern dan minimalis.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan yang terbesar didunia dan sedang berkembang saat ini. Sebagai Negara yang sedang berkembang menuju era tinggal landas, dalam melaksanakan pembangunannya masih membutuhkan banyak tenaga asing dari berbagi bidang profesi dan tingkatan yang telah berpengalaman dan lebih menguasai teknologi dalam rangka perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat, seperti Bussiness Manager, researcher, tenaga ahli professional, staff perwakilan perusahaan asing serta pengusaha dan lain sebagainya.

Surabaya merupakan kota Metropolis dan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, yang juga mengalami perkembangan perekonomian di kota ini. Pemerintah Kota Madya Surabaya dengan Rencana Induk Kota Surabaya pada tahun 2010-2014 berkeinginan membangun dan mengembangkan kota Surabaya sebagai kota BUDIPAMARINDA (Budaya, Pendidikan, Pariwisata, Maritim, Industri dan Perdagangan), sehingga bagi pertumbuhan dan perkembangan kota Surabaya. Peranan keenam sektor tersebut sangat penting, guna sebagai peningkatan kerja sama antar daerah yang saling menguntungkan dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Dengan adanya kehadiran bagi para pekerja domestik maupun non domestik di Surabaya sudah pasti menimbulkan masalah penyediaan tempat tinggal / hunian yang memadai bagi mereka, dengan profesi dan latar belakang sosio-kultural yang berbeda-beda. Pada umumnya di Surabaya mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, hotel dengan status penyewa sementara (Long Stay Guest).

Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan dunia bisnis / perekonomian di Indonesia adalah sebagai berikut :

 SK. Ketua BKPM No.15, tanggal 1 Oktober 2000 : Tentang penyerderhanaan persyaratan berinvestasi dari 36 persyaratan menjadi 23 persyaratan.

 Paket Kebijaksanaan 6 Mei 2000 : Pada dasarnya merupakan upaya untuk mendorong ekspor komoditi non-migas dan mendorong penanaman modal nasional


(11)

maupun modal asing. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pengaturan tata niaga, bea masuk, dan pengaturan mengenal penanaman modal.

 Paket kebijaksanaan 24 Desember 2000 : Merupakan tindak lanjut dari paket-paket kebijaksanaan sebelumnya dan bertujuan untuk membuka peluang yang lebih besar untuk kegiatan-kegiatan ekspor komoditi non migas dan memberi peluang penanaman modal nasional maupun modal asing. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pengaturan tata niaga, bea masuk, dan pengaturan mengenai penanaman modal.

(Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat, tahun 2000 )

Berikut ini tabel laju pertumbuhan ekonomi tahun menurut kabupaten / kota pada tahun 2004 – 2006

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun Menurut Kabupaten/Kota 2004-2007

Tahun

No. Kabupaten / Kota 2004

% 2005 % 2006 % 2007 % 2008 % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kota Surabaya Kabupaten Sidoarjo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Malang Kota Kediri Kota Probolinggo Kota Blitar Kota Madiun Kota Batu 6,71 6,14 5,96 6,55 6,95 7,29 6,13 6,30 4,99 6,56 6,93 5,40 5,97 6,00 5,75 0,43 6,83 6,45 5,93 7,08 6,99 5,77 6,20 6,65 6,36 0,66 6,26 6,05 6,24 6,25 6,31 5,55 6,18 6,60 6,33 1,60 6,30 6,04 6,20 6,25 6,29 5,50 6,15 6,50 6,20 1,50 6,28 6,02 6,18 6,20 12. JawaTimur 5,83 5,84 5,80 6,10 5,68

Sumber: BPS Kota Surabaya tahun 2007

Dengan adanya data diatas, laju pertumbuhan ekonomi terutama di kota Surabaya pada tahun 2004 sampai 2008 mengalami kenaikan dan penurunan. Di akhir tahun 2008 dengan 6,29 persen.

Berikut ini penempatan para pekerja domestik maupun non domestik di Indonesia menurut jenis jabatan pada tahun 2008 :

Tabel 1.2 Penempatan para pekerja domestik maupun non domestik di Indonesia

No. Jabatan Total Persen (%)

1. Profesional 32.294 38,70

2. Komisaris 604 0,72

3. Direksi 6.700 8,03

4. Manager 14.442 17,31

5. Supervisor 6.520 7,81

6. Teknisi 17.192 20,60

7. Advisor/ Consultant 5.695 6,82


(12)

sumber :Binapenta, Depnakertrans, 2008

Dari data tabel di atas dapat di informasikan bahwa penempatan para pekerja domestik maupun non domestik menurut jenis jabatan yang paling diminati adalah jabatan Profesional, Manager, Teknisi, Direksi, Supervisor dan Advisor/Consultant dan lainnya.

Bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik yang datang di Surabaya pada umumnya, karena ada tujuan masalah bisnis. Selain itu mereka datang karena ada urusan lain selain urusan bisnis. Bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik pendatang pada umumnya datang di Surabaya dalam waktu yang cukup lama, sesuai kontrak yang di setujui. Oleh karena itu tentunya mereka butuh sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan sosial budaya mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka dalam melakukan segala aktivitasnya, yaitu adanya sarana hunian.

Berikut ini Tujuan Kunjungan Para pekerja domestik dan non domestik tahun 2008 : Tabel 1.3 Tujuan Kunjungan Warga Negara Asing Pendatang 2008

Maksud Tujuan Prosentase

%

Bisnis (Bussiness) Pemerintahan (Goverment)

Airline

 Wisatawan

69 2,54 26,60

1,42 Sumber : BPS Kota Surabaya,2008

Untuk mensiasati hal ini Badan Usaha Swasta di Surabaya, mencoba untuk membangun sebuah hunian tempat tinggal yang dekat di tengah-tengah perkotaan. Dengan membangun sebuah apartemen sabagai hunian bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik di Surabaya. Pada umumnya di Surabaya mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, hotel dengan status penyewa sementara (Long Stay Guest).

Berikut ini jumlah prosentase peminat tempat tinggal yang ada di Surabaya tahun 2008 : Tabel 1.4 Prosentase peminat tempat tinggal di kota Surabaya

No. Jenis tempat tinggal Persen (%)

1. Rumah kontrakan 10

2. Rumah dinas 5

3. Hotel 15

4. Apartemen 70

Total 100


(13)

Dengan adanya data jumlah peminat tempat tinggal di Surabaya, menjadi sebuah solusi bahwa para pekerja domestik dan pekerja non domestik lebih memilih tempat tinggal di apartemen sebagai huniannya, dengan prosentase yang cukup tinggi yaitu 70 %.

Apartemen merupakan hunian layaknya rumah pada umumnya, hanya saja jika perumahan-perumahan unit-unit kavlingnya, ditata horizontal tersebar di seluruh lahan yang tersedia. Sedangkan apartemen unit-unit kavlingnya ditata secara vertikal sehingga tercipta sebuah massa bangunan tinggi yang berisi unit-unit hunian. Apartemen memiliki berbagai jenis, seperti ditinjau dari bentuk bangunannya seperti Slab, Town House, dan Variant.

(sumber: situs blogdetik tentang tren perkembangan apartemen, tahun 2008)

Berikut ini Apartemen yang sudah ada di kota Surabaya berdasarkan penyebaran wilayahnya :

Tabel 1.5 Jumlah Apartemen di Kota Surabaya

No. Wilayah Surabaya Jumlah Apartemen

1. 2. 3. 4. 5. Surabaya Pusat Surabaya Timur Surabaya Barat Surabaya Utara Surabaya Selatan 3 5 4 2 1

Total 15

Sumber: data survey, 2009

Seperti yang dijelaskan pada tabel diatas Kota Surabaya memiliki apartemen dengan lima wilayah disetiap penyebarannya, dengan jumlah total 15 apartemen hingga tahun 2009. Untuk melihat lebih detail mengenai jumlah unit apartemen di Kota Surabaya bisa dilihat pada lampiran halaman 82 tabel 1.6 Apartemen di kota Surabaya.

Berikut ini pengelompokkan apartemen berdasarkan dari segi tipe apartemen, jumlah sewa dan milik berserta jumlah yang terisi dan peminat apartemen.

Tabel 1.6 Pengelompokan apartemen di Surabaya tahun 2009

Jumlah Tipe

Sewa Milik

Terisi Unit Terisi

(%)

Peminat (%)

 Low Rise  Medium Rise  High Rise  Variant 90 unit 104 unit 708 unit 85 unit 75 unit 80 unit 330 unit 40 unit 130 unit 90 unit 506 unit 96 unit 79 49 48,8 77 80 50 50 80

Jumlah 987 unit 526 unit 822 unit 54,4 65

Sumber : Data Survey, 2009

Dengan adanya jumlah apartemen yang sudah dibangun totalnya 1512 unit, yang terisi 822 unit dengan prosentase 54,4 persen yang terisi pada tahun 2009.


(14)

Dalam sebuah kutipan Surabaya Post, mengenai perkembangan apartemen di Surabaya. Menurut Wakil Ketua DPD REI Jatim, Richard Adisastra pada tanggal 13 Agustus 2005, beliau mengatakan bahwa “prospek property apartemen sekarang ini beralih ke daerah Surabaya Barat. Hal ini dikarenakan Surabaya Barat merupakan daerah Central Bussiness Distric (CBD), yang mana para pengembang property apartemen sedang serius menggarap apartemen”. Hal ini juga didukung oleh Dirut PT. Grand Interwisata, Amandus Anastasius Aloysius Adelia mengatakan, “pembangunan apartemen di kawasan Surabaya Barat bergerak hampir secara bersamaan. Pasalnya, masing-masing pengembang membaca dan menangkap peluang yang terjadi di Surabaya dalam lima tahun mendatang memang ke arah pembangunan apartemen “.

“Tercatat ada 4 pengembang besar real estate, yaitu Dharmala Grup, Pakuwon Grup, PT. Adibaladika, dan PT.Ciputra World. Dengan adanya keempat pengembang ini, tercatat dari 1512 unit apartemen yang sudah terbangun pada tahun 1997 sampai tahun 2005 dan yang sedang berjalan sekarang sekitar 1282 unit apartemen, jadi untuk keselurahan mencapai 2794 unit. Dan para peminat real estate apartemen di Surabaya masih tinggi ± 80%, untuk mencapai kebutuhan apartemen di Surabaya sekitar 3000 unit.

Untuk melihat data apartemen di Surabaya secara lengkap, bisa dilihat pada tabel 1.8 sampai tabel 1.12 pada lampiran halaman

Berikut ini apartemen yang baru dibangun di kota Surabaya :

Tabel 1.7 Apartemen yang baru dibangun di Kota Surabaya

No. Nama Apartemen Jumlah unit

1. Apartemen Adiwangsa Surabaya 356

2. Apartemen Ciputra 350

3. Trilium Office & Residence 330 4. Apartemen CITO (City of Tomorrow) 246

Jumlah 1282

Sumber : Studi lapangan

Apartemen yang baru dibangun di kota Surabaya mencapai 4 Apartemen, dengan penyebarannya yang berbeda. Dengan jumlah unit keseluruhan yang baru di bangun mencapai 1282 unit untuk tahun 2009.

Berikut ini grafik harga apartemen menurut keberadaannya di pusat kota pada skala Internasional tahun 2008:


(15)

Gambar 1.1 Harga Apartemen di Pusat Kota Per M² ,2009 Sumber : Bakrieland Development,2009

Dengan adanya data diatas menunjukkan bahwa investasi properti di Indonesia sangat murah dibanding Negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan data dari global propertyguide, harga apartemen per meter persegi di Indonesia 12 kali lebih murah dibanding harga apartemen di Hongkong yakni US$ 1,354 per meter persegi. Hal lain yang memicu pertumbuhan pembangunan apartemen adalah semakin berkembangnya bisnis, sehingga memunculkan pusat-pusat bisnis, sehingga memberikan pemikiran untuk perlu disediakan fasilitas tempat tinggal dekat pusat bisnis tersebut. Dalam rangka memperlancar bisnis perusahaan tersebut.

Dengan adanya pertumbuhan pembangunan apartemen di Surabaya yang semakin pesat, maka proyek perancangan apartemen dan rental shops ini di fokuskan untuk para pekerja domestik dan non domestik. Dengan harapan menjadikan apartemen sebagai tempat tinggal mereka dan juga sebagai investasi untuk jangka panjang dan memberikan dampak positif bagi pembangunan apartemen di Surabaya khususnya.

1.2Tujuan Perancangan

Tujuan pada proyek Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, sebagai berikut :  Menciptakan suatu wadah hunian yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan bagi

para pekerja domestik dan non domestik sesuai dengan profesi mereka masing-masing.

 Memanfaatkan lahan kosong secara efektif.

 Memberikan sebuah fasilitas-fasiliatas rental shops sebagai tempat kebutuhan bagi si penghuni apartemen.

Tujuan pada proyek Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, lebih mengarah ke non arsitektural, seperti :


(16)

 Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak sehingga menambah devisa negara melalui sektor non migas.

1.3Batasan dan Asumsi

Pada proyek rancangan Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, memiliki batasan-batasan dan asumsi yang dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan perancangan, yaitu :

 Batasan

 Sasaran pada proyek perancangan ini ditujukan kepada para pekerja domestik dan non domestik seperti tenaga professional, teknisi, pedagang, dan lainya, yang menetap di Surabaya dalam jangka waktu selamanya atau tidak terbatas.

 Merancang bangunan Apartemen dan Rental Shops ini lebih di fokuskan pada hunian apartemen dan rental shops sebagai sebuah fasilitas pendukung, tidak secara detail.

 Merancang dan menyelesaikan ruang luar site perancangan diselesaikan pada aspek fungsi yang mendukung bangunan secara keseluruhan.

 Dalam perwujudannya perancangan Apartemen dan Rental Shops ini dibatasi sampai tahap gambar pra rancangan.

 Program kebutuhan ruang dan kapasitas ditentukan berdasarkan analisa atau studi banding dengan proyek- proyek sejenis yang sudah ada, dengan mempertimbangkan juga lingkungan pelayanan yang direncanakan

 Asumsi

 Untuk kepemilikan proyek Apartemen dan Rental Shops ini, bersumber dana yang digunakan dan di asumsikan milik swasta, sehingga faktor keuntungan baik profit maupun benefit sangat di perhatikan.

 Tapak yang digunakan dianggap milik pemilik proyek dan diasumsikan dalam keadaan kosong dan siap dibangun.

 Apartemen dan Rental Shops ini sebagai sebuah hunian dan tempat tinggal, sedangkan rental shops sebagai tempat perbelanjaan dalam lingkup yang sedang, di buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 21.00 untuk umum dan penghuni apartemen.

 Untuk Rental Shops sebagai pusat perbelanjaan kebutuhan sehari-hari, yang meliputi Supermarket, Cafe, Restauran, dan Toko Baju.


(17)

1.4Tahapan Perancangan

Pada tahap awal proses perancangan Aparteman dan Rental Shops di Surabaya dimulai dari pengumpulan data-data dan masukan yang akan sangat berguna pada tahap selanjutnya. Pengumpulan data dimulai dari beberapa tahapan yang ada di dalam perancangan, antara lain :

 Menginterpretasikan judul rancangan yaitu “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya” yang mempunyai fungsi sebagai wadah hunian yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik sebagai masyarakat yang modern.

 Mengumpulkan dan menganalisa data-data tentang Apartemen dan Rental Shops melalui studi literatur, internet, studi kasus, dan wawancara.

 Memperhatikan arahan dan kebijakan pemerintah baik yang bersifat telah ada maupun yang direncanakan karena hal itu dapat dijadikan sebagai bahan masukan di dalam perencanaan

 Mengidentifikasi masalah, dengan memberikan sebuah gambaran tentang asal titik mulainya proses perancangan sampai dengan terjadinya sebuah aplikasi rancangan. Secara matematis, akan diperlihatkan melalui diagram sebagai berikut :

Gambar 1.2 Penyusunan dan Pengolahan Data Sumber : Analisa Pribadi, 2009

Identifikasi Masalah Interprestasi

Judul

- Studi Banding Kasus

- Wawancara - Studi Literatur - Survey Lapangan ( Site / Lokasi )

Analisa Data

Konsep Rancangan

Ide Bentuk

Aplikasi Gambar Rancangan Pengumpulan Data

Metode Perancangan


(18)

 Rumusan konsep rancangan

Merupakan aplikasi konsep dari judul “Apartemen dan Rental Shops” yang berisi tentang tema perancangan, dan memberikan suatu gambaran-gambaran penyelesaian dari bentuk, ide yang akan diterapkan dari gambar pra rancangan.  Aplikasi gambar rancangan

Tahapan terakhir ini berisi tentang gambar-gambar pra rancangan seperti layout, denah, tampak rancangan, potongan rancangan, detail rancangan dan gambar perspektif rancangan, yang merupakan proses aplikasi konsep rancangan yang dituangkan dalam gambar-gambar pra rancangan.

1.5Sistematika Laporan

Untuk mendapatkan pengertian serta pemahaman materi tentang Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, maka penyajian proposal ini menggunakan sistematika penyusunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Tinjauan terhadap pemilihan Proyek Tugas Akhir seperti latar belakang, tujuan dan sasaran perancangan, batasan dan asumsi, tahapan perancangan, sistematika laporan.

 BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

Tinjauan terhadap obyek perancangan (judul proyek tugas akhir) yang terdiri dari Tinjauan umum berisi tentang pengertian judul, studi literatur, studi kasus, Analisa hasil studi. Tinjauan khusus berisi tentang lingkup pelayanan (tujuan dan sasaran), aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang dan program ruang.

 BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

Tinjauan lokasi perancangan meliputi latar belakang pemilihan lokasi, penetapan lokasi, kondisi fisik lokasi meliputi aksesbilitas, potensi lingkungan, infrastrukur kota.  BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Analisa perancangan meliputi analisa ruang, organisasi ruang hubungan ruang dan sirkulasi, diagram abstrak. Untuk analisa site meliputi analisa aksesbilitas, analisa iklim dan analisa lingkungan sekitar. Analisa bentuk dan tampilan meliputi bentuk geometri dasar (tipologi) dan tampilan bangunan.


(19)

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Rancangan

Dalam tinjauan umum rancangan proyek apartemen dan rental shops di Surabaya ini berisi mengenai penjelasan tentang hal-hal yang bersifat umum, seperti pengertian judul proyek, penjelasan umum dari literatur dan studi banding yang hasil akhirnya merupakan gambaran umum dari hasil proyek apartemen dan rental shops.

2.1.1 Pengertian Judul

Judul dari proyek ini adalah “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya”. Dari judul tersebut memiliki pengertian masing-masing kata yaitu :

APARTEMEN

Adalah kamar atau beberapa kamar yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, terdapat didalam satu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau ruangan-ruangan lain semacam itu (sumber: Poerwadarminta, 1980).

Yang termasuk Apartemen adalah semua jenis rumah tinggal keluarga dan bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga. (Sumber: Hancock,1960). Apartemen adalah suatu bangunan yang terdiri dari tiga unit atau lebih rumah tinggal yang di dalamnya merupakan suatu kehidupan bersama, dalam lingkungan tanah yang terbatas (Sumber: Grower , 1962 ).

RENTAL SHOPS RENTAL

Adalah suatu perjanjian yang tepat mengenai penyerahan milik berupa bangunan, sesuatu yang menjadi milik dari Pemilik yang bersangkutan untuk suatu periode tertentu, yang umumnya dilakukan dengan sistem sewa (Sumber: Harris, 1965).

Sistem sewa umumnya merupakan perjanjian yang dilakukan dengan membayar uang (Sumber: Poerwadarminta, 1980).


(20)

SHOPS

Adalah suatu tempat dimana barang-barang atau bahan mentah yang ada disusun dan dipelihara untuk kebutuhan sehari-hari (Sumber: Harris, 1965).

Jadi Rental Shops merupakan beberapa tempat menjual barang-barang atau bahan mentah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bagi konsumen. Adapun tempat menjual tersebut diperoleh melalui suatu perjanjian antara penyewa toko dengan pemilik toko dalam suatu periode waktu tertentu dengan membayar uang.

SURABAYA

Adalah ibukota provinsi Jawa Timur, merupakan kota kedua terbesar di pulau Jawa, Indonesia (Sumber: Wikipedia Indonesia)

Jadi definisi dari pengertian ”Apartemen dan Rental Shops di Surabaya” adalah merupakan gabungan unit-unit hunian (rumah tinggal) yang terdapat dalam suatu bangunan yang di lengkapi beberapa fasilitas penunjang, yaitu tempat-tempat penjualan yang di peroleh dengan sistem sewa dan fasilitas penunjang yang lain untuk tujuan kenyaman dan memenuhi kebutuhan dalam sehari-hari penghuni apartemen.

2.1.2 Studi Literatur

Studi literatur / pustaka digunakan sebagai studi penggalian referensi guna untuk memperjelas pemahaman, yang lebih mendalam tentang judul yang diangkat. Adapun Studi literatur / pustaka yang dapat memberikan penjelasan mengenai obyek rancangan dalam hal ini adalah mengenai Apartemen dan Rental Shops di Surabaya. Berikut ini studi literatur yang di jelaskan :

Jenis-jenis Apartemen meliputi:

Ditinjau dari Bentuk Bangunan : Sampai saat ini bentuk massa bangunan apartemen bervariasi. Secara garis besar bentuk massa apartemen terdiri dari : SLAB

Merupakan bangunan tidak terlalu tinggi, posisi unit-unit apartemennya membentuk koridor di tengah-tengahnya, orientasi terarah pasa dua sisi dan bukaan unit umunya dari satu sisi. Sirkulasi vertikalnya menggunakan elevator.


(21)

TOWN HOUSE

Umumnya bertingkat rendah ( di bawah 6 Lantai ). Sirkulasi vertikalnya menggunakan tangga, sirkulasi horisontal berupa selasar dan pada tiap-tiap unit apartemennya mempunyai garasi sendiri-sendiri.

VARIANT

Merupakan perpaduan dari bentuk tower dan podium.

Ditinjau dari ketinggian bangunan: Low rise apartemen dengan ketinggian 2-4 lantai, medium rise apartemen dengan ketinggian 5-8 lantai, high rise apartemen apartemen dengan ketinggian > 9 lantai.

Ditinjau dari penyusunan lantai: Simplex (One-Level), kebutuhan luas satu unit apartemen dalam satu lantai, duplex (Two-Level), Kebutuhan luas satu unit apartemen dalam 2 lantai, pintu masuk diletakkan pada setiap 2 lantai, triplex ( Three-Level ), kebutuhan luas unit apartemen dalam 3 lantai, pintu masuk diletakkan pada setiap 3 lantai, split- level, Kebutuhan luas satu unit apartemen dalam 1 lantai dengan ketinggian lantai dari 3 tipe di atas. Pintu masuk di letakkan pada setiap lantai.

Ditinjau dari sistem kepemilikannya:

Sistem Sewa: sama dengan hotelm hanya di Apartemen tarifnya perbulan dan jangka waktu sewanya dibatasi 3 sampai 6 bulan dan maksimum 3 tahun, untuk kemudian diperpanjang lagi kontraknya. Pada sistem ini perawatan dan pemeliharaan gedung menjadi tanggung jawab pemilik, bukan penghuni/penyewa. Sistem Beli: apartemen yang unit-unitnya dijual seperti perumahan di real-estate. Bila telah laku semua pengelolaan gedung menjadi tanggung jawab pembeli.

Sistem Sewa-Beli: dengan sistem ini uang sewa bulanan berfungsi sebagai angsuran pembelian unit-unit apartemen dan apabila uang angsuran telah memenuhi harga yang ditetapkan, maka unit apartemen akan menjadi milik penghuni.

Ditinjuan dari sistem pelayanannya:

Service Apartemen: apartemen yang mengutamakan pelayanan dan memiliki keamanan dan ke-privasian yang tinggi.


(22)

Ordinary Apartemen: apartemen yang melayani pemeliharaan teknis bangunan. Residential Hotel Apartemen : merupakan pengembangan hotel sebagai hunian dengan pelayanan sama seperti hotel tersebut.

Ditinjau dari kelas sosial:

Apartemen murah : di Indonesia ini lebih dikenal dengan rumah susun, serta ditujukan untuk golongan ekonomi lemah dan biasanya ketinggian bangunan berkisar 4 lantai.

Apartemen menengah: kurang populer di Indonesia karena prospeknya masih belum memungkinkan

Apartemen Mewah: merupakan apartemen yang ditujukan untuk golongan atas dan fasilitas yang tersedia sama dengan fasilitas yang ada pada hotel berbintang 3 ke atas.

Ditinjau dari tujuan pembangunannya:

Komersial: adalah apartemen yang dibangun oleh pihak swasta dengan tujuan mencari keuntungan.

Sosial : adalah apartemen yang dibangun oleh pihak pemerintah atau atas inisiatif pemerintah untuk tujuan sosial dan biasanya apartemen jenis ini untuk golongan menengah ke bawah.

Penunjang: adalah apartemen yang dibangun oleh suatu badan usaha pemerintah/swasta dengan tujuan untuk hunian para staff/karyawannya.

Ditinjau dari sistem distribusi :

Central Coridor: pada jenis ini memiliki koridor di tengah, sehingga membagi dua sisi-sisi. Bentuk massa biasanya persegi panjang. Bentuk koridor memanjang di tengah-tengah unit-unit apartemen tersebut.

Multi Core: pada suatu massa yang memiliki beberapa core (lebih dari satu ) sebagai tempat distribusinya.

Point Block: hampir sama dengan Central Corridor, namun pada tipe ini koridor lebih pendek dan memusat. Bentuk massa biasanya bujursangkar, dengan core terpusat serta unit-unit apartemen di sekelilingnya yang bisa menghadap ke empat arah.


(23)

di tepi luar sepangjang unit-unit apartemen.

2.1.3 Studi Kasus

Dalam pembahasan studi kasus atau studi banding bertujuan untuk lebih memahami proyek yang dirancang. Studi banding dapat diambil dari beberapa aspek yaitu :

Aspek kualitas: aspek kualitas dari rancangan yang meliputi aspek tampilan, penyelesaian sistem struktur, bentuk massa, olah ruang, sirkulasi dan lain-lain. Aspek kuantitas: aspek kuantitas yang meliputi, kebutuhan ruang, jumlah massa bangunan, luas lahan, luas bangunan, kapasitas pelayanan dan lain-lain.

Pada studi kasus yang dibahas pada obyek ini juga memiliki fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan dan kegiatan didalam hunian apartemen. Obyek studi kasus pada perancangan Apartemen di Surabaya ini yaitu, Adhiwangsa Condominum dan Len Marc Mall di Surabaya dan Apartemen Metropolis di Surabaya.

2.1.3.1. Adhiwangsa Codominium dan Len Marc Mall

Lokasi berada Jl. Bukit Darmo Boulevard Block-B, Surabaya. Jumlah unit Apartement untuk tower A 170 unit hunian, dan tower B 186 unit hunian. Pemilik apartemen adalah PT. Adhibaladika Agung, dengan pembangunan Adhiwangsa Residences dan Mall, dengan luas lahan ±28.300 m2 . Luas lantai bangunan ±216.700 m2 ,dengan luas bangunan untuk Mall ±95.420 m2 , apartement tower A ±43.000 m2 , apartement tower B ±34.700 m2 , basement ±47.590 m2 . Untuk Mall 6 Lantai, Apartement (2 Basement dan 2 tower), dengan tower A 38 lantai, tower B 30 lantai.

Pembangunan ”Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall” di jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya merupakan ide dari PT. Adhibaladhika Agung selaku pemilik proyek. Untuk menciptakan sebuah tempat tinggal yang nyaman, dengan fasilitas lengkap, praktis dalam arti akses untuk mendapatkan fasilitas mudah dijangkau. Lokasi apartemen ini sangat strategis untuk hunian tempat tinggal. Infrastruktur jalan yang bagus, bebas banjir, dekat dengan


(24)

fasilitas-fasilitas seperti mall, pusat perbelanjaan, faslitas pendidikan, ruko, lapangan golf, dan ini menjadikan keunggulan dan nilai tambah dari apartemen ini.

Fasilitas: pada Apartemen Adhiwangsa Condominium ini memiliki fasilitas yang pendukung, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung

Keamanan 24 Jam Kolam Renang

Aqua lounger

Poolside bar

Children playground

Business center

Home Theater

Spa & Fitness

Sumber: Studi lapangan

Sruktur Organisasi: struktur organisasi di Apartemen Adhiwangsa Condominium ini diutamakan pada manajemen pengelola apartemen, dan tidak di campur dengan manajemen pengelola mall. Sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengelola Apartemen Sumber : Studi lapangan

General Manager

Secretary

Assisten G.M

Operation Manager Marketing Finance

Chief Enginering Personel Security Room Service Repair Service Staf

Sport & Recreation

Staf Staf

Staf Food & Beverag Staf Staf Front Office House Public Operation Sales & Promotion Staf Public Relation Staf Tenancy Staf Finance Staf Accountin Staf

Building Mechanical


(25)

Berikut ini penjelasan dari struktur organisasi pengelola apartemen Adhiwangsa Condominium :

General Manager sebagai pemimpin utama didalam pengelolaan managemen perusahaan.

Asisten G.M sebagai wakil General Manager didalam hal pengelolaan urusan intern organisasi.

Secretary, bertugas membantu General Manager dalam hal pengaturan jadwal, appointment dan surat menyurat.

Marketing Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi pemasaran. Tennacy, bertanggung jawab atas atas pelaksanaan kegiatan sewa menyewa unit apartemen.

Public Relation, bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan pihak luar / masyarakat umum.

Operation Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi operasional apartemen. Personel, bertanggung jawab atas koordinasi, evaluasi staff dan karyawan.

House Keeping, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan seperti, Room service, pelayanan pembersihan dan perawatan unit apartemen, laundry dan linen.

Repair service, pelayanan perbaikan dan perawatan fisik serta utilitas apartemen.

Public Operation, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan operasional yang meliputi bagian, Food and Beverage, pengelolaan dan pelayanan makanan dan minuman atas permintaan penghuni. Sport and recreation, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang olah raga dan rekreasi.

Front Office, bertanggung jawab atas pelayanan informasi, registrasi, operator, penerimaan surat, penitipan kunci dan pesan-pesan.

Security, bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan keamanan di lingkungan apartemen.

Finance Manager, pimpinan dalam hal pengelolaan managemen keuangan perusahaan. Finance, bertanggung jawab atas pengelolaan sirkulasi keuangan


(26)

operasional perusahaan. Accounting, bertanggung jawab atas penyusunan pembukuan keuangan perusahaan.

Chief Engineer, pimpinan dan koordinator atas pengelolaan, pengawasan dan pemeliharaan bangunan dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal. Building and Site, bertanggung jawab atas pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan serta lingkungannya. Mechanical and Electrical, bertanggung jawab atas pengelolaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan mekanikal dan elaktrikal.

Tampilan bangunan dan pola sirkulasi

Pada tampilan bangunan di Apartemen Adhiwangsa Condominium ini dengan berkonsep bangunan modern minimalis, dimana terlihat bentukan geometrinya persegi panjang yang tipis dan menjulang keatas. Sehingga mengharuskan penggunaan dinding shear wall, yang dikarenakan dampak dari beban timbul pada bangunan dan dari segi angin mengharuskan penggunaan dinding shear wall.

Gambar 2.2 Tampak Belakang Apartemen Adhiwangsa Condominium dan Len Mar Mall Sumber: Indonesia Design, 2009

Kolom-kolom yang dibentuk serupa dinding dengan ketebalan tertentu menyebar di sisi memendek bangunan. Bukaan elemen-elemen kaca dihadirkan dengan irama yang pengulang bentuk, antara gelap terang. Dalam tampilan Len marc mall tidak kalah cantik dengan konsep rancangan Life Style Mall. Dimana seluruh fasad mall yang menggunakan elemen kaca terbuka. Dengan sisi depan sebagai window display. Memang konsekuensinya seluruh retail shop harus kerja keras menata tampilannya dari luar. Namun arsitek juga sudah melakukan antisipasi dengan menempatkan deretan cafe di sepanjang sisi luar bangunan.


(27)

Gambar 2.3 Tampak Depan Apartemen Adhiwangsa Condominium dan Lan Marc Mall Sumber : Indonesia design, 2009

Gambar 2.4 Tampak Main Entrance Len Marc Mall Sumber : Indonesia design, 2009

Pada pola sirkulasi dari Apartemen Adhiwangsa Condominium ini cenderung menggunakan sirkulasi linear, dimana para penghuni apartemen di arahkan langsung ke basement kemudian menuju ke apartemen mereka. Dan terlihat dari sirkulasi dari dalam gedung yang hanya menggunakan satu koridor yang tidak saling berhadapan mengarah ke sebuah view lapangan golf.(lihat gambar 2.6). Untuk Len Marc Mall juga memakai sirkulasi linear pada sitenya dan pada sirkulasi didalam mall juga memakai sirkulasi linear. Terlihat di gambar 2.5 layout Len Marc Mall.

Gambar 2.5 Layout Apartemen Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall Sumber : Indonesia design, 2009


(28)

Gambar 2.6 Layout Apartemen Adhiwangsa Condominium lantai 7 Sumber : Indonesia design, 2009

Gambar 2.7 Denah tipikal pada tower A Sumber : Indonesia design, 2009

Gambar 2.8 Denah tipikal pada tower B Sumber : Indonesia design, 2009 Penyelesaian Interior

Pada interior yang dihadirkan designnya masih menggunakan konsep modern kontemporer, dimana terlihat penggunaan elemen kaca sebagai elemen yang begitu banyak digunakan seperti penggunaan Sun Roof, Ralling void, serta hiasan lampu yang disamping hall. Elemen kaca disini berfungsi sebagai pencahayaan alami di saat waktu pagi dan siang hari, sehingga bisa menghemat sedikit energi listrik.


(29)

Gambar 2.9 Interior Len Marc Mall di lantai 3 dan lantai 1 Sumber : Indonesia design, 2009

Sistem Struktur Bangunan

Untuk penggunaan struktur kolom pada Apartement Adhiwangsa menggunakan struktur baja tulangan beton. Baja tulangan beton berbentuk batang berpenampang berupa lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton dimaksudkan untuk meningkatkan beton dan menghindari patah getas pada beton. Pada struktur pondasi yang dipakai menggunakan pondasi tiang pancang, untuk tampilan fasad pada Len Marc Mall menggunakan material plat ringan dengan pemasangan GRC. GRC sendiri ialah material jadi yang sudah terbentuk oleh pabrik yang berfungsi sebagai penutup fasad yang menggunakan sistem frame sebagai kerangka bantu untuk pemasangan GRC ke fasad bangunan.

Gambar 2.10 Detail fasad yang menggunakan bahan GRC Sumber : Indonesia design, 2009

2.1.3.2. Apartemen Metropolis

Lokasi Jl. Raya Trenggilis No.125-131 Surabaya, dengan jumlah unit Apartement tower A 30 unit, untuk hunian tower B 30 unit dan hunian tower C 65 unit hunian. Pemiliknya adalah PT.Bias Tekno Art Kresindo dan marketing PT.


(30)

ERA Borneo. Dengan pembangunan Apartemen Metropolis, dengan luas lahan ±18.540 m2 , luas lantai Bangunan ±56.964 m2 , dan Luas bangunan meliputi Rental Shop per unit dengan luas 56 m2, dengan jumlah 17 unit rental shops dengan total 952 m2 , apartement tower A dan B dengan luas ±26.482 m2 , apartement tower C dengan luas ±30.482 m2 dan Basement dengan luas ±18.750 m2. Jumlah lantai Rental Shops 2 lantai, dan Apartement tower A dan B jumlahnya 23 Lantai, dan untuk Apartement tower C mencapai 23 Lantai.

Untuk jumlah Penghuni yang terisi 96 unit dari 125 unit, sekitar 77 % terisi. Apartemen Metroplis adalah apartemen yang di golongkan sebagai apartemen mahasiswa, dimana memiliki sebuah hunian yang dekat dengan Universitas Surabaya dan Universitas Kristen Petra. Namun Apartemen Metroplis juga menghadirkan sebuah hunian bagi keluarga muda di Surabaya. Apartemen Metropolis menurut jenisnya di tinjau dari bentuknya adalah tipe variant, dimana memperpadukan tower dan podium. Menurut jenis ketinggiannya Apartemen Metropolis adalah High rise, karena lebih dari 9 lantai. Dengan menyediakan tipe hunian studio khusus untuk mahasiswa, pengembang juga menyediakan tipe 1 bedroom, tipe 2 bedroom A, tipe 2 bedroom B, tipe 2 Bedroom C. dan dilengkapi dengan rental shop

Fasilitas

Pada Apartemen Metropolis ini memiliki fasilitas yang pendukung, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Fasilitas Pendukung Fasilitas Pendukung  Keamanan 24jam

(dengan CCTV)

Food court

 Kolam renang

Study room

Metro gym

Metro walk

Sumber : Studi Lapangan Tampilan Bangunan

Pada tampilan bangunan di Apartemen Metropolis ini dengan memakai konsep rancangan bangunan Modern Kontemporer, dimana penggunaan warna cerah dan gelap memadukan kesan modern. Dan di lengkapi penggunaan frame dari aluminium dan kaca bening yang menimbulkan kesan cerah dan bersih.


(31)

Gambar 2.11 Tampilan Apartemen Metropolis dan Entrance Apartemen Tower C Sumber : Indonesia design, 2009

Untuk tampilan Rental Shops di Apartemen Metropolis memakai konsep rancangan bangunan Modern Minimalis, dimana menggunakan warna yang cerah dan gelap. Dipadukan dengan pemakai elemen kaca bening polos yang besar, bibalut dengan kusen aluminium dan terdapat diatasnya sebuah papan nama toko. Menandakan sebagai aksen sebuah tampilan Rental Shop.

Gambar 2.12 Tampak depan Rental Shops Apartemen Metropolis Sumber : Indonesia design, 2009

Gubahan Massa Bangunan

Sebagai sebuah ikon baru di daerah Jalan Tenggilis, Apartemen Metropolis ini masih menggunakan bentukkan bentukkan geometri yang sederhana. Dengan geometri persegi panjang dan bentuk persegi panjang siku-siku yang menjulang keatas, menandakan sebuah tipologi dari apartemen High Rise. Apartemen Metropolis juga dipadukan dengan podium sebagai menyeimbang beban yang merata, antara kedua geometri persegi panjang dan persegi panjang siku-siku.


(32)

Gambar 2.13 Tampak dari atas dan tampak atas pada waktu malam Sumber : Indonesia design, 2009

Sistem Struktur Bangunan

Pada sistem struktur apartemen Metropolis ini, menggunakan pondasi tiang pancang dan pada kolom struktur masih menggunakan beton komposit. Beton komposit yaitu sebuah perpaduan antara baja yang di balut dengan beton. Untuk pemakai dinding pada apartemen masih menggunakan pasangan bata dan diplester. Untuk finishing dinding dengan cat warna dan di kombinasikan dengan wallpaper dinding yang cerah. Pada penutup atap apartemen Metropolis dengan atap deck dengan cor beton dan pada area atap tangga darurat menggunakan rangka baja dan ditutupi kaca sebagai pancahayaan alami.

Untuk Utilitas Mechanical dan elektrical (ME) pada listrik menggunakan tenaga listrik dari PLN dan menggunakan listrik candangan berupa Genset. Untuk penghawaan pada Apartemen Metropolis masih menggunakan penghawaan buatan Air Condition Unit (AC) dengan sistem Split Unit System. Untuk pemakai air masih menggunakan perusahaan air daerah PDAM. Sebagai pencegahan kebakaran menggunakan alarm anti kebakaran dengan Heat dan Smoke Detector, sprinkler system. Untuk sistem pompa anti kebakarannya dengan dibantu mesin diesel Hydrant dan pompa listrik Hydrant.


(33)

Gambar 2.14 Interior dapur Pantry Apartemen Metropolis Sumber : Studi Lapangan

Penyelesaian Interior Bangunan

Untuk penggunaan design interior yang dipakai pada Apartemen Metropolis beragam macamnya. Seperti penggunaan interior pada studio menggunakan konsep rancangan Modern and Energic, dimana penggunaan warna yang cerah dan terang yang berani. Seperti sebuah energi baru bagi penghuni yang khusus mahasiswa. Dengan memilih hunian studio dengan 1 tempat tidur.

Gambar 2.15 Denah dan Interior Apartemen Metropolis 1 kamar tidur tipe Studio Sumber : Studi Lapangan

Untuk penggunaan design interior yang memilih 2 kamar tidur tipe A, B, dan C berbeda dengan konsep design interiornya. Seperti penggunaan warna kalem, lembut, dengan di padukan pemilihan wallpaper dinding yang gelap terang terkesan nyaman.


(34)

Gambar 2.16 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 tempat tidur A Sumber : Indonesia design, 2009

Gambar 2.17 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 kamar tidur B Sumber : Studi Lapangan

Gambar 2.18 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 kamar tidur C Sumber : Indonesia design, 2009

Pola Sirkulasi

Untuk pola sirkulasi pada site luar Apartemen Metropolis menggunakan pola linear, dimana penghuni langsung diarahkan ke tempat apartemennya. Dan untuk pengunjung di arahkan ke rental shop. Dimana terdapat dua sistem pintu masuk, yang satu masuk kearea penghuni apartemen dan yang kedua ke tempat rental shop. Hal ini untuk menjaga keamanan yang ketat dan privasi pada penghuni. Berikut gambar pola sirkulasinya :


(35)

Gambar 2.19 Layout Plan Apartemen Metropolis Sumber : Studi Lapangan

Untuk pola sirkulasi didalam apartemen Metropolis menggunakan pola linear, dimana penghuni diarahkan dengan penggunaan koridor bersama dalam setiap lantainya. Setiap unit apartemen saling berhadapan dan memanjang. Berikut gambar pola sirkulasi didalam apartemen :

Gambar 2.20 Denah Tower C Apartemen Metropolis Sumber : Studi lapangan

Sruktur Organisasi

Struktur organisasi di Apartemen Metropolis ini diutamakan pada manajemen pengelola apartemen, dan tidak di campur dengan manajemen pengelola Rental Shops. Sebagai berikut :


(36)

Gambar 2.21 Struktur organisasi pengelola apartemen Sumber : Studi Lapangan

Berikut ini penjelasan dari struktur organisasi pengelola apartemen Adhiwangsa Condominium :

General Manager sebagai pemimpin utama didalam pengelolaan managemen perusahaan.

Asisten G.M sebagai wakil General Manager didalam hal pengelolaan urusan intern organisasi.

Secretary, bertugas membantu General Manager dalam hal pengaturan jadwal, appointment dan surat menyurat.

General Manager

Secretary

Assisten G.M

Operation Manager Marketing Finance

Chief Enginering Personel

Security

Room Service

Repair Service

Staf

Sport &

Staf Staf

Staf Food & Beverag

Staf

Staf Front Office

House

Public Operation

Sales & Promotion

Staf

Public Relation

Staf

Tenancy

Staf

Finance

Staf

Accountin

Staf

Building Mechanical


(37)

Marketing Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi pemasaran. Tennacy, bertanggung jawab atas atas pelaksanaan kegiatan sewa menyewa unit apartemen.

Public Relation, bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan pihak luar / masyarakat umum.

Operation Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi operasional apartemen. Personel, bertanggung jawab atas koordinasi, evaluasi staff dan karyawan.

House Keeping, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan seperti, Room service, pelayanan pembersihan dan perawatan unit apartemen, laundry dan linen.

Repair service, pelayanan perbaikan dan perawatan fisik serta utilitas apartemen.

Public Operation, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan operasional yang meliputi bagian, Food and Beverage, pengelolaan dan pelayanan makanan dan minuman atas permintaan penghuni. Sport and recreation, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang olah raga dan rekreasi.

Front Office, bertanggung jawab atas pelayanan informasi, registrasi, operator, penerimaan surat, penitipan kunci dan pesan-pesan.

Security, bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan keamanan di lingkungan apartemen.

Finance Manager, pimpinan dalam hal pengelolaan managemen keuangan perusahaan. Finance, bertanggung jawab atas pengelolaan sirkulasi keuangan operasional perusahaan. Accounting, bertanggung jawab atas penyusunan pembukuan keuangan perusahaan.

Chief Engineer, pimpinan dan koordinator atas pengelolaan, pengawasan dan pemeliharaan bangunan dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal. Building and Site, bertanggung jawab atas pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan serta lingkungannya. Mechanical and Electrical, bertanggung jawab atas pengelolaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan mekanikal dan elaktrikal.


(38)

2.1.4 Kesimpulan Hasil Studi

Untuk mendapatkan hasil studi kasus dari kedua obyek yang diamati, perlu diberikan kesimpulan dari kedua obyek. Dengan membandingkan kelebihan dan kelemahan dari obyek tersebut. Berikut uraian kesimpulannya :

Tabel 2.3 Tabel Hasil Studi Kasus

Aspek Apartemen Adhiwangsa

Condominium Apartemen Metropolis

Fasilitas  Fasilitas yang tersedia di Apartemen Adhiwangsa lebih

lengkap dengan mengutamakan kenyamanan

bagi penghuni. Dimana fasilitas penunjang mengarah pada aktifitas didalam ruangan dan diluar ruangan. Dengan faktor keamanan 24 jam.

 Fasilitas yang tersedia di Apartemen Metropolis lebih mengutamakan aktivitas didalam ruangan. Seperti studi

room, gym, food court. Dan

kurang memadai untuk fasilitas penunjang ini, hal ini disesuaikan dengan kegiatan yang tidak memakan banyak energi.

Tampilan Bangunan  Pada tampilan Apartemen Adhiwangsa lebih pada fasade yang modern dan banyak menggunakan material kaca. dengan memadukan antara apartemen dan mall,sehingga terkesan terbuka dan mengekspos pada struktur kolom dan balok beton.

 Pada Mallnya yang menampilkan tampilan fasade yang modern dan transparan. Dengan pemakaian kaca secara keseluruhan pada tampak depan, dan mengekspos pada bagian kolom struktur dan balok. Dengan dibatasi dengan sebuah frame/bingkai dibagian entrance dan memiliki 2 bentuk tower oval, yang terkesan dinamis.

 Pada tampilan Apartemen Metropolis lebih mengarah pada arsitektur modern kontemporer, dimana bukaan pada fasade apartemen tidak terlalu banyak sesuai pada fungsi dan penggunaannya.  Untuk rental shop sendiri

lebih menampilkan arsitektur modern minimalis dengan bukaan kaca yang lebar dan terkesan menampilkan transparan.

Gubahan Massa  Gubahan massa di apartemen Adhiwangsa berbentuk geometri sederhana dengan bentuk dasar persegi panjang, yang terjadi pengulangan bentuk antara tower A dan B. Sehingga pada tampak 3 dimensi dibedakan menurut ketinggiannya.

 Pada Gubahan massa di apartemen Metropolis masih menggunakan bentukkan geometri sederhana dengan bentuk dasar persegi pangjang dan pesegi panjang siku-siku. Sehingga memiliki 2 bentukkan geometri yang


(39)

 Untuk Mallnya sendiri masih memakai geometri sederhana persegi panjang dengan dimodifikasi memutarkan bentuk kedalam pada sisi penggirnya. Pada bagian bentuk entrance mall dipadukan dengan bentuk oval yg memanjang keatas, terkesan seperti sebuah bingkai dan sekaligus penyeimbang dikanan dan kiri.

saling unity dengan menambah sebuah podium ditengah-tengah kedua geometri tersebut.

 Untuk rental shopnya

sendiri masih menggunakan geometri

sederhana yaitu persegi panjang, dengan menempel di bagian depan

tower A dan B. Yang terkesan sebagai focal pointnya.

Sistem Struktur  Pada sistem struktur pada Apartemen Adhiwangsa menggunakan baja tulangan beton, hal ini memungkinkan baja sebagai gaya tarik pada balok dan beton sebagai penyagah beban dari atas. Sehinggga memungkin beban akan menyalur kebagian kolom-kolom struktur. Disisi lain

apartemen ini menggunakan struktur dinding shearwall dengan suatu acuan bentukkan apartemen yang tinggi dan kendala angin sehingga mengharuskan pemakai dinding shearwall.

 Pada pemakaian sistem struktur Apartemen Metropolis menggunakan struktur beton komposit, dengan memadukan baja dan beton sebagai selimut

luarnya. Untuk penyeimbang bangunan dibawahnya dengan menggunakan

podium,selain itu podium juga bisa berfungsi sebagai basement dan kebutuhan ruang yang lain.

Penyelesaian interior  Pada interior yang ditampilkan masih menggunakan konsep interior Modern kontemporer, dengan menggunakan warna-warna yang cerah pada dinding. Sedikit di tambahkan elemen material kaca sebagai aksen di hall mallnya.

 Untuk penyelelesaian interior di Apartemen Metropolis beragam design yang ditampilkan. Terutama penggunaan design konsep interior tipe studio 1

bedroom yang

menampilkan modern dan energic. Hal ini dikhususkan untuk penghuni yang masih muda

dan untuk tipe 2 bedroom menggunakan design interior yang kalem cenderung comfortable atau di utamakan kenyamanan. Pola sirkulasi  Pola sirkulasi di apartemen

Adhiwangsa ini menggunakan sirkulasi linear pada layoutnya, dan penggunaan sirkulasi linear ini dibeadakan untuk

 Untuk pola sirkulasi di apartemen Metropolis menggunakan pola linear. Dimana memiliki 2 akses pintu masuk yang pertama ke akses pintu masuk


(40)

penghuni apartemen dan pengunjung.

 Untuk sirkulasi vertikalnya masih menggunakan lift dan tangga darurat.

rental shop dan yang kedua pintu masuk ke apartemen. Hal ini sama dengan apartemen Adhiwangsa

Condominium. Struktur organisasi  Untuk struktur organisasi

pada apartemen Adhiwangsa ini lebih mengutamakan

pengolahan apartemen. Dan tidak dicampur dengan pengolahan mall.

Sebagai kepala pengolahan dipegang oleh

General Manager dan memiliki

 Untuk apartemen

Metropolis ini sama pada struktur organisasi pengolahan apartemen. Dan tidak dicampur pada pengolahan rental shop.

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan

2.2.1 Lingkup Pelayanan

Mempunyai lingkup pelayanan skala internasional dan berorientasi pada golongan masyarakat kalangan menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena keberadaan proyek ini diwilayah yang menjadi pusat bisnis berskala Internasional.

2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang

Dalam menentukan kebutuhan ruang dan aktifitas yang terjadi diperlukan tentang klasifikasi pemakai apartemen. Klasifikasi ditetapkan berdasarkan tujuan utama pemakai fasilitas yang direncanakan, sehingga dapat diketahui tingkat kepentingannya. Dalam perencanaan fisik, pemakai dibagi dalam :

 Penghuni tenaga kerja domestik dan non domestik / keluarga yang menempati  Tamu atau pengunjung

 Karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen dan rental shop

Aktifitas yang terjadi didalam Apartemen yang telah dijelaskan dalam klasifikasi pemakai adalah penghuni / keluarga yang menempati, tamu atau pengunjung dan karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen. Secara garis besar aktifitas yang terjadi dapat diuraikan sebagai berikut :

 Penghuni tenaga kerja domestik dan non domestik / keluarga yang menempati apartemen, merupakan pemakai utama apartemen dengan aktifitasnya :


(41)

Aktifitas Utama :

 Berangkat kerja pada pukul 07.00 pagi s/d pukul 17.00 dan melakukan kegiatan dibidangnya masing seperti tenaga ahli profesional, komisaris, direksi, dan manager. Biasanya mereka berangkat dengan mobil pribadi atau dengan supir pribadi.

 Berlindung disuatu tempat yang aman sehingga dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhannya (makan, tidur, bekerja dan lain sebagainya). Dihari kerja, biasanya setelah pulang mereka langsung istirahat namun ada juga yang suka keluar ke mall mencari hiburan atau ada janji dengan klien untuk keperluan bisnis.

 Berinteraksi dengan sesama penghuni apartemen pada waktu hari libur dengan memanfaatkan ketempat fasilitas penunjang yang ada di apartemen tersebut.

Aktifitas pendukung :

 Berbelanja, hal ini menyangkut kebutuhan sehari-hari seperti supermarket, toko baju, makan dll.

 Melakukan aktifitas olah raga pada waktu libur, sehingga memerlukan ruang fitness bersama dengan dilengkapi instruktur fitness yang profesional.  Melakukan aktifitas santai dan berkumpul dengan keluarga atau teman,

sehingga memerlukan cafe atau restoran.

 Pemeriksaan kesehatan, memerlukan klinik kesehatan yang memadai.  Kegiatan berenang dan berjemur, sehingga memerlukan kolam renang bagi

penghuni apartemen.

 Adanya kegiatan pangkas rambut dan perawatan tubuh, sehingga memerlukan salon kecantikan.

 Adanya kegiatan untuk bermain untuk anak-anak, sehingga memerlukan tempat bermain (children playground) dan tempat penitipan anak bila orang tua sedang bekerja.


(42)

Aktifitas service

 Aktifitas service seperti memasak, disediakan dapur pantry dan untuk penanganan asap dan bau disediakan dengan shaft. Hal ini untuk mengeluarkan asap dari dalam ruangan.

 Aktifitas pembuangan sampah, sudah diatur dengan shaft sampah bersama. Dimana setiap penghuni bisa langsung buang sampah antara sampah basah dan kering.

 Aktifitas mencuci dan menjemur disini hanya menggunakan jasa loundry, karena dari kesibukkan penghuni yang tidak sempat mencuci.

 Tamu atau pengunjung

Aktifitas yang dilakukan oleh tamu / pengunjung dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Tamu / pengunjung keluarga yang menempati apartemen, dalam hal ini dimungkinkan tamu membawa kendaraan sehingga diperlukan penaatan parkir untuk mobil ataupun sepeda motor.

2. Pengunjung umum yang hendak ke rental shop diperbolehkan masuk, dan memerlukan parkir kendaraan baik yang menggunakan mobil atau sepeda motor. Dengan memisahkan antara parkir penghuni apartemen dan rental shop.

 Karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen

 Karyawan ini meliputi orang-orang yang bekerja dibagian pengelola apartemen, seperti pada bagian administrasi, pelayanan apartemen dan pengaduan komplin. Sehingga memerlukan sebuah tempat kantor pengelola apartemen.

 Karyawan yang bekerja pada bagian fasilitas pendukung tidak dijadikan satu dalam pengelolaan apartemen, sehingga disendirikan tempatnya dan kantornya berada pada bagian rental shop sendiri.

2.2.3 Perhitungan Luasan Ruang

Berdasarkan aktifitas yang terjadi kebutuhan ruang dibagi beberapa kelompok yang kemudian disusun menjadi tabel.


(43)

Tabel 2.4 Fasilitas Hunian Kebutuhan Kelo mpok aktifit as

Jenis ruang Jumlah

(asumsi) Kasus (M²)

Standart (M²)

Luas yang dibutuhkan

(M²) Total (M²)

Hunian tipe A

Ruang duduk Ruang Tidur Kamar mandi /WC Dapur pantry Balkon

1 set = 3 org 1 unit double 1 unit 1 unit 2 org 5,5 12 3,6 5,5 2 5,5 12 3,6 4,7 6

3 x 4,5 3 x 3 2,11 x 1,74

2 x 2,75 2 x 1

13 9 3,6

5,5 2

Luas Hunian A / per unit 33,1

Kebutuhan Jenis ruang Jumlah

(asumsi) Kasus (M²) Standart (M²) Luas yang dibutuhkan (M²) Total (M²)

Hunian tipe B

Ruang duduk Ruang Tidur utama

2 Ruang tidur Kamar mandi / WC

Dapur pantry Ruang makan Balkon

1 set = 5 org 1 unit double 2 unit single

1 unit 1 unit 3 org 3 org 15 15 6 4,35 6,6 6,8 2 9 12 6 3,51 3,6 3,8 10

2,5 x 3,5 2,7 x 3,5

(2) 3 x 2,8 2,9 x 1,5 3 x 2,2 3x2 2 x 1

8, 75 9,45 8,4 4,35 6,6 6 2

Luas Hunian B / per unit 45,55

Kebutuhan

Fasilit as Hunia n

Jenis ruang Jumlah

(asumsi) Kasus (M²) Standart (M²) Luas yang dibutuhkan (M²) Total (M²)


(44)

Hunian tipe C Ruang duduk Ruang Tidur utama Kamar mandi /WC utama Kamar mandi / WC

Ruang tidur Dapur pantry Ruang makan Balkon

1 set = 5 org 1 unit double 1 unit 1 unit 2 unit single 1 unit 4 org 2 org 15,4 17,82 5,6 4,35 6,8 6,6 6 2 14,5 10,5 3,67 3,51 6 3,8 6 6

3,5 x 4,4 3,5 x 6,5 3,5 x 2 2 x 2 (2) 2,2 x 3 2 x 4 3 x 2 2 x 1,5

15,4 22,75 7 4 6,6 8 6 10

Luas Hunian C / per unit 75,75

Hunian A Hunian B Hunian C

Luas per unit 33,1 45,55 75,55

Jumlah unit 112 24 70

Sirkulasi 30 % 9,93 13,5 22,66

Sub total 155,03 83,05 168,21

Luas total fasilitas hunian

A,B,C dan sirkulasi 30% 406, 29 M²

Tabel 2.5 Fasilitas Pendukung

Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan

Luas (M²) Luasan (M²)

Main Hall :

Main lobby Telepon umum Ruang security Toilet TSS NAD SP TSS 0,99m²/kamar 0,72 m²/ unit 12 m²

WC =2,2 m², Urinal =0,9m² Westafel =0,6m² 206 kamar 2 unit - 3 WC 2 Urinal 2 Westafel

206 x 0,99 2 x 0,72 12 2,2 x 3 0,9 x 2 0,6 x 2

203,94 1,44 12 6,6 1,8 1,2

Jumlah luas Main Hall 226,98 m²

Side Hall :

Sitting lobby Lift lobby

Site entrance lobby Mail box NAD NAD NAD NAD 0,5 m²/kamar 0,8 m²/org 30% main lobby 0,13 m²/box

206 kmr 15 org

206 box

206 x 0,5 15 x 0,8 61,18 206 x 0,13

103 12 61,18 26,78


(45)

Rental shops :

Supermarket

Stand toko kecil Stand toko sedang Stand toko besar: -Departemen store -Toko buku -stand toko besar

SP SP SP SP SP SP SP SP

Luas min area sewa: TP = + 1,850 m²(6,8% area pertokoan) Literatur:

Luas area =1000-2500 m² (design for shopping centre).

-R.direksi

-R.administrasi & keuangan.

-Gudang daging & makanan

-Gudang minuman & makanan

-R.karyawan 20-25 m²

30> m² TP 1 (matahari)

TP 2 (Rimo) TP 1.850 m² - 15-25 m² 7-12 m² - - - 14 toko 5 toko 10.000 m² 3.500 m² 1000-1500 m²

24 x 24

-

3 x 5 2 x 6 - - - 14 x 25 m²

857,02 m² 56 x 32 27,6 x 40,2

24 x 43,7

576 m² 15 m² - 28 m² 104,96 m² 17,4 m² 350 m² 857,02 m² 1792 m² 1109,52 m² 1048,80 m²

Jumlah luas Rental Shops 3950.32m²

Cofee Shops: R.duduk Dapur Kasir Gudang Bahan Cofee Toilet TSS AS AS AS BPDS STUI 0,5 Kursi/makan 20% Luas r.duduk

- - 40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m²

Westafel =0,6 m²

Asumsi :164 org - 2 0rg - 7x2,2 3x0,9 10x0,6

17,65 x 32,10 113,20 m² 3 x 3,85 4x5 15,4 m² 2,7 m² 6 m² 566,56 m² 113,20 m² 11,55 m² 20 m² 15,4 m² 2,7 m² 6 m²

Jumlah Luas Cofee Shops 735,41 m²

Cafe: Ruang makan Dapur Gudang bahan makanan Toilet

Counter & Kasir

TSS NAD NAD BPDS STUI - AS 0,5 kursi/unit 30% luas r.makan 20% luas r.makan 40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m²

Westafel =0,6 m² - Asumsi: 170 org - - 5 WC 4 Urinal 7 Westafel 5 org 28,69x24 - - - 2,2 x 5 0,9 x 4 0,6 x 7

8 x 3,7

688,56 m² 206 m² 137,6 m² 11 m² 3,6 m² 4,2 m² 29,6 m²


(46)

Restaurant Keluarga : Ruang makan Counter Dapur Gudang Toilet TSS NAD NAD BPDS STUI 0,5 kursi/unit

10% luas r.makan 30% luas r.makan 30% luas r.makan 40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m² Westafel =0,6 m²

206 unit= 612 orang

- - - 82 W,123 P

2 WC 1 Urinal 2 Westafel

612 x 0,5

30,6 91,8 91,8 2,2 x 2 0,9 x 1 0,6 x 2

306 30,6 91,8 91,8 4,4 0,9 1,2

Jumlah Luas Restoran 526,7 m²

Klinik: Tempat pendaftaran Ruang tunggu Ruang periksa Ruang istirahat Toilet AS AS AS AS AS STUI 6 m² 9 m² 6 m² 1,5 m² WC =2,2 m² Westafel =0,6 m²

1 unit 1 unit 3 unit 3 unit 2 WC 2 Westafel

6 x 1 9 x 1 6 x 3 1,5 x 3 2 x 2,2 2 x 0,6

6 9 18 4,5 4,4 1,2

Jumlah Luas Medical service 43 m²

Parkir kendaraan : Parkir mobil penghuni Parkir mobil pengunjung

Parkir sepeda motor

NAD Perda Perda NAD Perda NAD 25 m²/mobil

Untuk perdagangan = 60 m²/bruto

2,1 m²/spd mtr

1,68 m²/motor

Asumsi: 1 unit = 2 mobil

20% dari luas parkir hunian

5% dari luas parkir mobil rental shops

206 x 2=412

- - - 8465,60 m² 1693 m² 84,65 m²

Jumlah Luas Parkir kendaraan 10243,25m²

Jumlah keseluruhan 17009,18m²

Total fasilitas pendukung 17009,18m²

Tabel 2.6 Fasilitas Rekreasi

Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan


(47)

Kolam Renang Terbuka :

Kolam dewasa Kolam anak-anak Ruang ganti & Shower Locker Toilet NAD NAD NAD NAD STUI

20 x 25 20 x 5 2,16 m²/unit 1 m²/org WC =2,2 m² Urinal=0,9 m² Westafel =0,6 m²

- - 20 unit 180 org P=4WC,4Urin al,4 Westafel W=4 WC,4Westafe 500 100 2,16 x 20 1 x180 WC=2,2 x 8 Urinal= 0,9 x 4 Westafel=0,6 x 8 500 100 43,2 180 17,8 3,6 4,8

Jumlah luas kolam renang 849,4 m²

Fitness center NAD 200 m² 40-45 org 24x43,7 1048 m²

Children play ground (in door)

SP - - 32x 13 416 m²

Jumlah 2313,4m²

Sirkulasi 30% 693,9m²

Luas total fasilitas rekreasi 1543,3m²

Tabel 2.7 Fasilitas Karyawan / Staff

Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan

Luas (M²) Luasan (M²) Ruang tamu

Ruang kerja :

General manager Ass. General Manager Sekretaris Manager Kap. Bagian Staff DM & RI NAD NAD NAD NAD NAD NAD 4,16 m² 30,2 m²/org 20 m²/org 6,7 m²/org 13,4 m²/org 9,3 m²/org 6,7 m²/org 4 org 1 org 1 org 1 org 4 org 12 org 27 org

2 x 2,08

4 x 7,55 5 x 4 2 x 3,35 4(4x3,35) 12(3x3,1) 27(2x3,35) 4,16 30,2 20 6,7 53,6 111,6 180,9

Front office SP 2,5 m²/org 4 org 4(2x1,25) 10

Ruang rapat SP 2,25 m²/org 16 org 16 x 2,25 36

Ruang makan :

Ruang makan Pantry NAD AS 1,4 m²/org 15% r.makan 20 org -

1,4 x 20 4,2

28 4,2

Toilet STUI 60% m, 40% f

WC= 2,2 m² Urinal=0,9 m²

Westafel=0,6 m²

29 m, 21 f 4 unit 1 unit 4 unit

2,2 x 4 0,9 0,6 x 4

8,8 0,9 2,4

Gudang SP - - 5 x 2 10

Parkir pengelola NAD 25 m²/mobil 1,68 m²/Spd motor 25 mobil 30% L.P.Mobil 25 x25 187 625 187

Luas 1319,46 m²

Sirkulasi 30% 395,83 m²

Luas total fasilitas karyawan / staff 1715,29 m²


(48)

Tabel 2.8 Fasilitas Servis

Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan

Luas (M²) Luasan (M²)

Ruang locker NAD 1 m²/orang 30 org 30 30

Toilet STUI WC=2,2m²

Urinal=0,9m² Westafel=0,6 m² 2 WC 1 Urinal 2 Westafel

2,2 x 2 0,9 0,6 x 2

4,4 0,9 1,2 Kantin : Ruang makan Pantry NAD AS

3,8 m²/5 org 30% r.makan

30 org -

3,8 x 6 6,84

22,6 6,84

Mushola SP 1,5 m²/org 30 org 1,5 x 30 45

Pos jaga SP - 3 org 12 12

Loading dock NAD 15 m²/mobil 2 mobil 15 x 2 30

Laundry NAD Mesin cuci 3,74 m²/unit Mesin pengering 1,08 m²/unit Mesin setrika 0,72 m²/unit 20 unit 20 unit 30 unit

3,74 x 20 1,08 x 20

0,72 x 30

74,80 m² 21,60 m²

21,60 m²

Jumlah luas Laundry 118 m²

Gudang : Umum utilitas SP 28 m² 28 m² - -

4 x 7 4 x 7

28 28

Ruang mekanikal & elekrikal :

Gardu PLN Ruang Genset Ruang pompa Ruang boiler Ruang AC Ruang STP Ruang Operator

MEE 500 m² - 20 x 25 500

Parkir staff & karyawan

NAD 1,68m²/spd motor

60 Spd Motor 1,68 x 60 100,8

Luas 927,74 m²

Sirkulasi 30% 278,32m²

Luas total fsilitas servis 1206,06 m²

Keterangan Sumber :

NAD : Neufert Architect Data

SP : Studi Pembanding

AS : Asumsi

Perda : Peraturan Daerah Kotamadya Jogjakarta

STUI : Standard Toilet Umum Indonesia

BPDS : Building Planning and Design Standard TSS : Time Server Standard


(49)

Jadi luas keseluruhan bangunan adalah :  Fasilitas Hunian : 406,29 m²  Fasilitas Pendukung : 17009,18 m²  Fasilitas Rekreasi : 1543,3 m²  Fasilitas Karyawan/ staff : 1715,29 m²  Fasilitas Servis : 1206,06 m²

Jumlah Total : 21880,12m²

2.2.4 Program Ruang

Berdasarkan aktifitas yang terjadi, ruang-ruang dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu : Fasilitas Hunian, Fasilitas Pendukung, Fasilitas Rekreasi, Fasilitas Karyawan atau Staff, Fasilitas Service.

Fasilitas Hunian

Fasilitas hunian meliputi tipe tempat hunian apartemen, sebagai berikut :

Hunian tipe A terdiri dari : Ruang duduk, Ruang tidur, Kamar mandi / WC, Dapur pantry, Ruang makan, Balkon

Hunian tipe B terdiri dari : Ruang duduk, Ruang tidur utama, Kamar mandi utama / WC, Ruang tidur Kamar mandi, Dapur pantry, Ruang makan, Balkon.

Hunian tipe C terdiri dari: Ruang duduk, Ruang tidur utama, Kamar mandi utama / WC, Ruang Tidur, Kamar mandi / WC, Ruang Tidur, Ruang makan, Dapur pantry, Balkon.

Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung meliputi fasilitas yang disediakan apartemen dan rental shop, sebagai berikut :

Main Hall meliputi : Main Lobby, Telepon umum, Ruang security, Toilet Lobby meliputi : Sitting lobby, Lift lobby, Mail box.

Rental Shop meliputi: Supermarket, Toko Baju, Café, Restauran, Salon kecantikan, Tempat pengambilan uang atau ATM, Klinik .

Parkir kendaraan meliputi : Parkir mobil penghuni, Parkir mobil pengunjung, Sepeda pengunjung.


(50)

Fasilitas Rekreasi

Fasilitas rekreasi meliputi aktifitas penghuni apartemen, meliputi :

Kolam Renang Kolam dewasa, Kolam anak-anak, Ruang filter, Ruang ganti & shower, Locker, Toilet, Fitness center, Squash, Jogging track, Children playground.

Fasilitas Karyawan atau Staff :

Ruang Tamu, Ruang kerja meliputi, General manager, Asisten General manager, Sekretaris, Manager, Kepala bagian, Staff.

Fasilitas Servis

Ruang locker, Toilet, Kantin, Mushola, Pos jaga, Loading Dock, Laundry, Gudang, Ruang mekanikal & elektrikal, Parkir staff & karyawan.


(51)

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Latar belakang pemilihan lokasi Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, dimana kota Surabaya dibagi menjadi lima kawasan yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Barat. Dimana fasilitas kota Surabaya yang hanya cenderung dilayani pada kawasan pusat kota. Hal ini memberikan dampak terhadap jalur transportasi yaitu dengan terjadinya kelambatan atau kemacetan waktu pergerakan dari kawasan pinggiran kota ke kawasan pusat kota, begitu pula sebaliknya. Dampak lain terhadap perkembangan fisik kota adalah karena kelengkapan fasilitas kota yang cenderung memusat, sehingga mempengaruhi ruang kota.

Menyadari pertumbuhan struktur tata ruang kota Surabaya tersebut, maka perlu pengendalian pembangunan fisik di kawasan pusat kota agar pola penyebaran secara merata dapat diwujudkan, serta dapat mengurangi beban pelayanan dan kepadatan bangunan di pusat kota.

Berikut ini aspek-aspek pengembangan kota Surabaya :  Surabaya Pusat

Pada Surabaya Pusat, lahan yang ada digunakan sebagai fasilitas perdagangan, fasilitas umum, kantor pemerintahan. Pada daerah tersebut dengan aksesbilitas yang baik, tetapi dengan tingkat kemacetan yang sangat macet. Infrastruktur pada daerah tersebut dapat dikategorikan baik.

 Surabaya Utara

Pada Surabaya Utara, lahan yang digunakan sebagai perdagangan, industri, pergudangan. Aksesbilitas dapat dikatakan baik pada daerah tersebut, dengan tingkat kemacetan yang sangat macet. Infrastruktur pada Surabaya Utara baik.


(52)

 Surabaya Selatan

Pada Surabaya Selatan, lahan yang ada digunakan sebagai perdagangan, hiburan. Pada daerah tersebut mempunyai aksesbilitas yang baik, dengan tingkat kemacetan yang cukup. Infrastruktur pada daerah tersebut dapat digolongkan baik.  Surabaya Timur

Pada Surabaya Timur, lahan yang ada digunakan sebagai fasilitas umum. Aksesbilitas yang ada pada daerah tersebut dapat dikatakan cukup, dengan tingkat kemacetan yang macet. Sedangkan infrastruktur yang ada pada daerah tersebut masih kurang.

 Surabaya Barat

Pada Surabaya barat, lahan yang digunakan berfungsi sebagai peradagangan, fasilitas umum, pendidikan, dan permukiman. Dimana aksesbilitas pada daerah tersebut dapat dikatakan baik, dengan tingkat kemacetan yang cukup, infrastruktur yang ada tergolong baik.

Berikut ini Peta Surabaya dan pembagiannya :

Gambar 3.1 Peta wilayah Surabaya, 2008 Sumber : Pemkot Surabaya, 2009


(53)

Sebagai dasar pemilihan lokasi site pada Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini didasarkan pada beberapa syarat-syarat umum yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi tersebut. Dimana syarat-syarat tersebut memudahkan penentuan site yang tepat dalam pelaksanaan serta keberhasilan obyek perancangan. Adapun syarat-syarat pemilihan lokasi, antara lain :

1. Tapak yang digunakan merupakan lahan yang diperuntukkan sebagai permukiman dan perdagangan, mengingat proyek yang dipilih merupakan fasilitas untuk permukiman dan perdagangan untuk kalangan kelas menengah keatas, dimana lokasi ini terletak pada area permukiman dan perdagangan, yaitu dengan alasan :

 Penggunaan daya listrik yang besar

 Frekuensi penggunaan akses melalui jalan, air bersih, jaringan telepon, pembuangan air kotor dan akses internet relatif tinggi.

2. Tersedianya sarana infrastruktur kota yang dapat mendukung operasional obyek perancangan, seperti tempat perbelanjaan, restaurant, perkantoran, pendidikan dan klub olah raga.

3. Mudah dicapai dari arah dalam kota maupun luar kota.

Selain beberapa syarat diatas, latar belakang pemilihan lokasi perancangan juga didasarkan pada unit-unit pengembangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Surabaya melalui RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) maupun RTRK (Rencanan Teknik Ruang Kota). Maka pemilihan lokasi yang sesuai untuk obyek perancangan nantinya berada di kawasan Surabaya Barat, yakni pada unit pengembangan X (sepuluh), kecamatan Wiyung, Pada Unit Distrik Lidah Wetan .Adapun pemilihan lokasi ini juga berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya :

 Sesuai dengan Master Plan Kota Surabaya, pengembangan kota Surabaya bergerak kekawasan Barat – Timur, dimana pertumbuhan kawasan Surabaya Barat sangat pesat pertumbuhannya menjadi kawasan kota baru yang mandiri. Dimana Surabaya Barat menjadi kawasan komersial Central Business District (CBD) kedua di Kota Surabaya.


(54)

 Kawasan ini memiliki potensi besar untuk berkembang.

 Kawasan ini merupakan kawasan dengan tingkat ekonomi masyarakat kelas menengah keatas.

3.2 Penetapan Lokasi

Sebelum menetapkan lokasi untuk obyek perancangan ini, ada beberapa alternatif lokasi sebagai obyek perancangan, yaitu berada pada koridor jalan H.R Muhammad dan pada koridor jalan Lingkar Dalam yang merupakan koridor pengembangan untuk fasilitas perdagangan dan permukiman. Setelah ditetapkan dua alternatif, perlu dilakukan penilaian dalam penetapan lokasi untuk obyek perancangan ini dapat dilihat pada tabel 3.1, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penilaian pemilihan lokasi Site

No. Pertimbangan Jalan H.R.

Muhammad

Bobot Jalan Lingkar

Dalam Bobot 1. 2. 3. Infrastruktur Kota Potensi bangunan sekitar Aksesbilitas Infrastruktur Kota telah tersedia. Terletak dikawasan perdagangan. Akses ke lokasi mudah. 3 2 3 Infratruktur kota telah tersedia. Terletak dikawasan perdagangan & Perumahan. Akses ke lokasi mudah.

3

3

3

Total 8 9

Sumber : Hasil survey lapangan, 2009

Keterangan penilaian bobot sebagai berikut :  Bobot (3) : Tinggi

 Bobot (2) : Sedang  Bobot (1) : Rendah

Dari tabel diatas terlihat bahwa yang memiliki penilaian tertinggi sebagai lokasi obyek perancangan adalah pada koridor Jalan Lingkar Dalam.


(55)

Gambar 3.2 Lokasi site secara makro hingga mikro Sumber : Pemkot Surabaya, 2009

3.3 Kondisi fisik lokasi 3.3.1 Existing Site

Berdasarkan beberapa pertimbangan pemilihan lokasi diatas, maka lokasi yang dipilih untuk Apartemen dan rental shops di Surabaya, diperuntukkan sebagai

LAHAN KOSONG PERUM. GRAHA FAMILY BARAT

PERUMAHAN GRAHA FAMILY

LAHAN KOSONG lokasi site

WADUK UNESA

JALAN BOULEVARD GRAHA F AMILY

J

A

L

A

N L

ING

K

A

R DA

L

A

M

PERUMAHAN GRAHA FAMILY

PERUMAHAN GRAHA FAMILY

LAHAN KOSONG LAHAN UNESA


(1)

6.1.3 Orientasi bangunan

Orientasi pada bangunan apartemen ini mengacu pada dua view yang dianggap memiliki nilai plus, dimana view yang pertama berada di pertigaan jalan utama Lingkar dalam dan jalan perumahan graha family yang tepat dipojokan tikungan. Dan view yang kedua berada di jalan utama Lingkar dalam yang memanfaatkan tampak depan yang menghadap ke waduk .

  

Gambar 6.3 Aplikasi view bangunan keluar site Sumber: Berkas Tugas Akhir 2011 6.1.4 Entrance

Penempatan entrance dibagi menjadi 2 akses, yaitu di Jalan Lingkar dalam dan Jalan perumahan graha family. Dengan pertimbangan dari entrance untuk penghuni apartemen berada di pintu ke 2 dimana tepat di jalan lingkar dalam bersebelahan dengan pintu masuk ke 1 pada pintu masuk ke rental shops. Untuk pintu masuk yang kedua diletakkan pada jalan perumahan graha family, hal ini guna memudahkan pengunjung rental shops untuk langsung masuk ke dalam site, dan sebagai pintu masuk alternatif ke dua bila jalan utama dalam keadaan macet pada jam-jam sibuk.

TAMPAK SAMPING


(2)

Gambar 6.4 Akses pintu masuk kedalam site Sumber: Berkas Tugas Akhir 2011 6.1.5 Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan apartemen dan rental shops disini, di sesuaikan dengan tema konsep

“Image of modern life style” , dimana mengambil unsur arsitektur modern yang mengacu

pada tampilan yang elagan dan mewah dengan pertimbangan pada bentukan yang simpel dan menggunakan material yang terpabrikasi dan tetap tercermin dalam kehidupan modern life style.

  

  

Gambar 6.5 Tampilan Bangunan dan aplikasi pemakai material wall cladding Pintu masuk di jalan perumahan

graha family.

Pintu masuk di jalan lingkar dalam sebagai pintu masuk Pintu masuk di jalan lingkar dalam sebagai pintu masuk

Tampilan pada Rental shops, sebagai bangunan yang modern dan dipadukan bentukan apartemen yang memanjang merupakan titik dari point of interest pada site

Tampilan pada entrance bangunan rental shops yang menggunakan garis horisontal dan vertikal sebagai pemanis pada bukaan dan dinding rental shops.


(3)

6.2 Aplikasi Ruang Luar

Gambar 6.6 Tampilan bangunan Sumber : Berkas Tugas Akhir 2011 6.3 Aplikasi Ruang Dalam

Untuk tampilan ruang dalam hunian apartemen lebih menggunakan tata ruang interior yang simple dan tetap modern, dengan penerapan konsep modern lifestyle. seperti penggunaan warna yang cerah dan memilih furniture yang modern.

Gambar 6.7 Aplikasi interior Hunian tipe A (One Bedroom) Sumber: Berkas Tugas Akhir 2011

Tampilan pada Rental shops, sebagai bangunan yang modern dan dipadukan bentukan apartemen yang memanjang merupakan titik dari point of interest pada site

Tampilan pada entrance bangunan rental shops yang menggunakan garis horisontal dan vertikal sebagai pemanis pada bukaan dan dinding rental shops.


(4)

Gambar 6.8 Aplikasi Interior Hunian Apartemen tipe B ( Two Bedroom) Sumber: Berkas Tugas Akhir 2011

Terlihat pada gambar 6.8 Interior ruang dalam hunian tipe B lebih menggunakan warna yang cerah dan menciptakan ruangan lebih segar dan dilengkapi dengan perabot yang sifatnya modern.

Gambar 6.9 Aplikasi interior hunian apartemen tipe C (Three Bedroom) Sumber : Berkas Tugas akhir 2011

Untuk aplikasi Interior ruang dalam pada hunian apartemen tipe C ini penggunaan warna lebih halus dan warna cokelat merupakan warna yang alami dan tetap menyatu dengan warna lain. Dengan memilih perabot yang simple dan modern, sehingga tercipta ruang dalam yang terasa seperti rumah sendiri. Dan tetap pada konsep ruang dalam yang modern lifestyle.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Savitri, Esti, et all. (2008), “Indonesia Apartment” , cetakan pertama, PT.Griya Asri

Prima/ PRoLEASE, Jakarta Pusat.

De Chiara, Joseph, Hancock, John (1974), “Time Saver Standard For Building

Types”, Mc Graw Book Company, New York.

Neufert, Ernest, (1980), “Architects Data”, 2

nd

edition, John Wiley & Sons, Inc.,

New York.

Beddington, Madine, (1982), “Design For Shopping Centre”, edisi kedua, Harvey

Inc., New York.

Juwana, Jimmy S, (2005), “Panduan Sistem Bangunan Tinggi”, cetakan pertama,

Erlangga, Jakarta.

Pemkot Surabaya, (2002), “Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya Barat”,

Pemerintah Dati I Surabaya, Surabaya.

Badan Pusat dan Statistik Jatim, (2008), ”Surabaya Dalam Angka 2007-2008”, Badan

Pusat dan Statistik Jatim, Surabaya.

Chaidir, Ferryanto, (2005), ”Indonesia Design”, edisi Super Block and high Risk

Building, PT. Gramedia Alex Computindo, Jakarta.

Kutipan Surabaya Post, (2005), “Perkembangan Apartemen di Surabaya”, terbit

tanggal 13 agustus 2005, PT. Surabaya Post Press, Surabaya.

Data Suvey, (2009), “Apartemen Metropolis”, PT.Bias tekno Art Kresindo, Surabaya.

Data Survey, (2009),“Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall”,

PT.Adhibaladika Agung, Surabaya.

Data Internet, (2009)”Harga Apartemen di Asia”, Bakrieland Development, Jakarta

Pusat.

Kutipan Majalah Real Estate Indonesia, (2008),”REI For All”, edisi Maret 2008, PT.

Graha REI , Jakarta Selatan.


(6)

Yulia, Kiki, at all (2009), “LKP Ahiwangsa Residence dan Len Marc Mall” ,

Surabaya.

Poerwardaminta, W.J.S, (1980), ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, cetakan kedua,

PT. Karya Agung, Surabaya.

Grower, Harvey, (1960), ”Apartment and High Risk Building”, cetakan kedua, Mc

Graw Hill Book Company, New York.

Internet dari Wikipedia Indonesia situs : www.wikipedia.org.id, mencari pengertian

kota Surabaya.

Internet dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Jatim, situs:

www.bkpmjatim.co.id, pencarian tentang persyaratan berinvestasi.