Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

makna kata-kata yang berada dalam satu medan makna atau medan semantik, yakni kata-kata yang maknanya saling berkaitan.

2.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari KBBI, 2003: 1198. Pustaka adalah kitab-kitab, buku; buku primbon KBBI, 2003: 912. Tinjauan pustaka adalah hal-hal atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai referensi yang mendukung penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa buku sebagai referensi, anatara lain buku yang berjudul Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia karya Soenjono Darwowidjojo. Beliau menyatakan bahwa dalam hal pemerolehan kata, anak tidak akan memperoleh kata yang hierarkinya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Anak akan mengambil apa yang disebut basic level category, yakni, suatu kategori dasar yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Selain itu, peneliti juga menggunakan buku karangan Abdul Chaer yang berjudul Psikolinguistik Kajian Teoritik. Dalam bukunya tersebut dinyatakan bahwa kanak-kanak memperoleh makna suatu kata dengan cara menguasai fitur-fitur semantik kata itu satu demi satu sampai semua fitur semantik itu dikuasai, seperti yang dikuasai orang dewasa. Penelitian pemerolehan bahasa sudah banyak dilakukan, beberapa contoh penelitian tersebut akan saya uraikan satu per satu. Penelitian yang pertama adalah skripsi yang dikerjakan oleh Ahmad Fauzie berjudul Pemerolehan Bahasa Anak-Anak Usia 0 Sampai 5 Tahun: Analisis Psikolnguistik. Dalam skripsi ini dinyatakan bahwa pemerolehan bahasa menggambarkan suatu interaksi antara perkembangan kognitif dan perkembangan linguistik. Universitas Sumatera Utara Penelitan yang kedua adalah yang kedua adalah skripsi yang dikerjakan oleh, Berlian R.Turnip tahun 2002 berjudul Tinjauan Psikolinguistik dalam Keterampilan Berbahasa. Dalam skripsi ini dinyatakan bahwa periode pra-operasional berusia 2 sampai 7 tahun, dalam periode ini dibagi lagi atas sub periode yaitu, berpikir pra-konseptual dan berpikir intuitif. Pada saat berpikir pra-konseptual sang anak belum sanggup mengenal satu klas kata atau penjenisan, ia menganggap semua benda dalam satu klas atau kelompok yang sama, namun dengan bantuan bahasa lambat laun hal ini akan semakin terurai bagi sang anak dan semakin mengertilah ia akan suatu benda. Berpikir intuitif, bagi anak dalam periode ini sudah dapat mengembangkan pengertian tentang suatu konsep, di mana dengan intelegensinya serta didukung oleh seperangkat alat komunikasi ia akan semakin mampu mengeri tentang suatu konsep. Selanjutnya Yus Susanti, dalam skripsinya, tahun 2005 berjudul Pemerolehan Bahasa Jawa Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun Kecamatan Gunung Malela Simalungun mengatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah perkembangan dan pertumbuhan bahasa anak-anak yang diperoleh dari ucapan-ucapan orang tua secara mendadak ataupun tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut anak tersebut. Hutry Marpaung, juga dalam skripsinya, tahun 2006 berjudul Pemerolehan Bahasa Batak Toba Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun menyatakan bahwa dalam proses pemerolehan bahasa pertamanya, seorang anak akan belajar semua konsep atau nosi seperti waktu, ruang, modal, dan sebab-akibat. Selain itu, Gustianingsih 2002 dalam tesisinya yang berjudul Pemerolehan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Usia Taman Kanak-Kanak mengatakan bahwa kemampuan anak akan kalimat majemuk merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan dan sekaligus pengajaran di sekolah dasar. Universitas Sumatera Utara Pemerolehan semantik yang terjadi pada anak-anak pada umumya akan mengalami tahap-tahap tertentu. Semakin tinggi usia anak maka pemahamannya akan sebuah konsep akan semakin spesifik. Hal ini disebabkan oleh informasi yang diterima si anak dari lingkunganya semakin banyak dan beragam dan tentu saja hal ini berpengaruh terhadap perkembangan bahasanya. Pemerolehan semantik merupakan pemahaman leksikal sebuah benda, binatang, hewan ataupun orang. Pemahaman anak terhadap sebuah konsep pada awalnya didapat dari persepsi atau pengamatan dari lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi adalah tempat atau letak KBBI, 2003:680. Yang menjadi lokasi penelitian penulis adalah Taman Kanak-Kanak Sinar Melati yang terletak di jalan Sibolga-Barus Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga minggu dari tanggal 19 Juli sampai 07 Agustus 2010.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak yang tinggal di daerah pesisir Sibolga dan memiliki bahasa ibu yaitu bahasa Pesisir Sibolga dan bahasa Indonesia yang didapat secara bersamaan baik dari keluarga maupun dari lingkungan sekitar. Subjek penelitian ini berjumlah 14 orang yaitu An-1, An-2, An-3,...dst, yang terdiri dari laki-laki 4 orang dan perempuan 10 orang berusia antara 4 sampai 5 tahun. Bahasa yang digunakan subjek penelitian di rumah maupun di taman kanak-kanak adalah bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara